Lompat ke isi

Bedholan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
Bedholan ini termasuk sebagian dari sabet, dimana sabet juga merupakan ukuran kepiawaian seorang dalang dalam memainkan wayang. Bahkan seorang pengamat wayang yang sudah terbiasa melihat pergelaran wayang akan tahu dalang yang ditontonya mempunyai bekal sabet yang bagus hanya dengan melihat cara bedhol [[Gunungan]]/[[Kayon]] di awal pergelaran wayang dimulai yang biasa disebut mbedhol kayon.
Bedholan ini termasuk sebagian dari sabet, dimana sabet juga merupakan ukuran kepiawaian seorang dalang dalam memainkan wayang. Bahkan seorang pengamat wayang yang sudah terbiasa melihat pergelaran wayang akan tahu dalang yang ditontonya mempunyai bekal sabet yang bagus hanya dengan melihat cara bedhol [[Gunungan]]/[[Kayon]] di awal pergelaran wayang dimulai yang biasa disebut mbedhol kayon.


Pertunjukan wayang biasanya diawali dengan jejer, setelah jejer selesai ada istilah [[bedhol jejer]], dimana wayang-wayang yang tampil akan di bedhol/cabut satu per-satu sesuai dengan kebutuhannya. Bedhol jejer sebagai tanda berakhirnya suatu pertemuan resmi dalam suatu kerajaan, yang biasanya akan ditandai dengan permintaan [[gending]] oleh Ki Dalang dengan menggunakan [[sasmito]] tertentu misalnya "Konduring sang Katong hingayap sagunging parekan cethi pindha binayang-bayang canrane" Dalang tersebut meminta gending mbedhol jejer Bhayangkare. Jadi ada kata Bedholan dan ada kata bedhol jejer dan ada lagi kata [[bodholan]] atau [[budhalan]]
Pertunjukan wayang biasanya diawali dengan jejer, setelah jejer selesai ada istilah [[bedhol jejer]], dimana wayang-wayang yang tampil akan di bedhol/cabut satu per-satu sesuai dengan kebutuhannya. Bedhol jejer sebagai tanda berakhirnya suatu pertemuan resmi dalam suatu kerajaan, yang biasanya akan ditandai dengan permintaan [[gending]] oleh Ki Dalang dengan menggunakan [[sasmito]] tertentu misalnya "Konduring sang Katong hingayap sagunging [[parekan]] cethi pindha binayang-bayang candrane" Dalang tersebut meminta gending mbedhol jejer Bhayangkare. Jadi ada kata Bedholan dan ada kata bedhol jejer dan ada lagi kata [[bodholan]] atau [[budhalan]]

Revisi per 28 Mei 2007 02.59

Bedholan dalam istilah pedalangan adalah suatu cara atau kegiatan seorang dalang dalam mencabut wayang dari gedebog di dalam pertunjukannya, baik secara sendiri-sendiri atau bersamaan dengan teknik tertentu. Teknik untuk mbedhol wayang yang kecil cukup dengan mencabut saja, tetapi untuk wayang yang agak besar diperlukan bantuan bantuan jari kelingking untuk membantu "madal" gedebog. Sedangkan untuk wayang besar/berat seperti raksasa yang gapitnya memang besar dan tancepannya dalam bila perlu cara behhol atau mencabutnya dengan kedua tangan dalang dengan sedikit mengangkat pantat.

Bedholan ini termasuk sebagian dari sabet, dimana sabet juga merupakan ukuran kepiawaian seorang dalang dalam memainkan wayang. Bahkan seorang pengamat wayang yang sudah terbiasa melihat pergelaran wayang akan tahu dalang yang ditontonya mempunyai bekal sabet yang bagus hanya dengan melihat cara bedhol Gunungan/Kayon di awal pergelaran wayang dimulai yang biasa disebut mbedhol kayon.

Pertunjukan wayang biasanya diawali dengan jejer, setelah jejer selesai ada istilah bedhol jejer, dimana wayang-wayang yang tampil akan di bedhol/cabut satu per-satu sesuai dengan kebutuhannya. Bedhol jejer sebagai tanda berakhirnya suatu pertemuan resmi dalam suatu kerajaan, yang biasanya akan ditandai dengan permintaan gending oleh Ki Dalang dengan menggunakan sasmito tertentu misalnya "Konduring sang Katong hingayap sagunging parekan cethi pindha binayang-bayang candrane" Dalang tersebut meminta gending mbedhol jejer Bhayangkare. Jadi ada kata Bedholan dan ada kata bedhol jejer dan ada lagi kata bodholan atau budhalan