Liliyana Natsir: Perbedaan antara revisi
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun) |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Di tahun +Pada tahun ) |
||
Baris 46: | Baris 46: | ||
Lilyana yang dikenal sebagai atlet yang ramah, disiplin, dan berkemauan keras ini akhirnya berhasil mendapatkan gelar juara pada turnamen All England. Pada tahun 2012 [[Lilyana_Natsir|Lilyana]] Natsir dan Tontowi Ahmad membawa pulang gelar juara untuk Indonesia yang telah mengalami penantian panjang selama 33 tahun untuk prestasi ganda campuran All England. Gelar terakhir Indonesia dipersembahkan oleh pasangan [[Christian Hadinata]] dan [[Imelda Wiguna]] pada tahun 1979. Gelar juara ini adalah titel premier pertama bagi Tontowi & Liliyana. Sebelumnya pasangan ini pernah mejuarai dua gelar superseries di India dan Singapura, serta dua gelar ''grand prix gold'' di Malaysia dan Macau. Setahun kemudian di All England 2013, mereka berhasil mempertahankan gelar juara setelah mengalahkan pasangan China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, dengan'' straight set'' 21-13 21-17. Sukses yang sama kembali mereka raih pada tahun 2014 dengan menaiki podium tertinggi ganda campuran All England usai menuntaskan perlawanan Zhang Nan/ Zhao Yunlei di final dengan skor sama, 21-13 21-17. |
Lilyana yang dikenal sebagai atlet yang ramah, disiplin, dan berkemauan keras ini akhirnya berhasil mendapatkan gelar juara pada turnamen All England. Pada tahun 2012 [[Lilyana_Natsir|Lilyana]] Natsir dan Tontowi Ahmad membawa pulang gelar juara untuk Indonesia yang telah mengalami penantian panjang selama 33 tahun untuk prestasi ganda campuran All England. Gelar terakhir Indonesia dipersembahkan oleh pasangan [[Christian Hadinata]] dan [[Imelda Wiguna]] pada tahun 1979. Gelar juara ini adalah titel premier pertama bagi Tontowi & Liliyana. Sebelumnya pasangan ini pernah mejuarai dua gelar superseries di India dan Singapura, serta dua gelar ''grand prix gold'' di Malaysia dan Macau. Setahun kemudian di All England 2013, mereka berhasil mempertahankan gelar juara setelah mengalahkan pasangan China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, dengan'' straight set'' 21-13 21-17. Sukses yang sama kembali mereka raih pada tahun 2014 dengan menaiki podium tertinggi ganda campuran All England usai menuntaskan perlawanan Zhang Nan/ Zhao Yunlei di final dengan skor sama, 21-13 21-17. |
||
Pada ajang Kejuaraan Dunia bulu tangkis, Lilyana, yang akrab disapa Butet ini merupakan pemain putri pertama Indonesia yang berhasil merebut tiga gelar di ajang bergengsi tersebut. |
Pada ajang Kejuaraan Dunia bulu tangkis, Lilyana, yang akrab disapa Butet ini merupakan pemain putri pertama Indonesia yang berhasil merebut tiga gelar di ajang bergengsi tersebut. Pada tahun 2005, ketika masih berpasangan dengan Nova Widianto dia berhasil mengalahkan pasangan negeri tirai bambu, Xie Zhongbo/ Zhang Yawen, dengan skor 13-15 15-8 15-2. Pada tahun 2007, mereka kembali meraih gelar juara untuk kedua kalinya dengan mengalahkan pasangan China lainnya di final, Zheng Bo/ Gao Ling, dengan skor 21-16 21-14. Sementara pada tahun 2013 dengan partner yang berbeda ([[Tontowi Ahmad]]), Lilyana berhasil merengkuh gelar juara dunia untuk ketiga kalinya setelah mengalahkan pasangan China, Xu Chen/Ma Jin, dengan pertarungan tiga gim, 21-13 16-21 22-20. |
||
== Prestasi == |
== Prestasi == |
Revisi per 14 Mei 2014 11.57
Liliyana Natsir | |
---|---|
Berkas:Tontowi Ahmad & Liliyana Natsir.jpg | |
Informasi pribadi | |
Nama lahir | Liliyana Natsir |
Kebangsaan | Indonesia |
Lahir | 9 September 1985 Manado, Indonesia |
Tinggi | 168 m (551 ft 2 in) |
Berat | 58 kg (128 pon) |
Pegangan | Kanan |
Pelatih | Richard Mainaky |
Ganda Campuran | |
Peringkat tertinggi | 1 Nova Widianto (30 Oktober 2010 [1]) |
Peringkat saat ini | 2 Tantowi Ahmad (29 Desember 2012[2]) |
Lilyana Natsir (lahir 9 September 1985) adalah pemain bulu tangkis ganda Indonesia yang berpasangan dengan Tantowi Ahmad dalam nomor ganda campuran. Lilyana berasal dari Klub Tangkas Alfamart Jakarta. Pengalamannya antara lain berlaga dalam perebutan Piala Uber (2004, 2008 dan 2010), Piala Sudirman (2003 , 2005, 2007, 2009 dan 2011), serta merebut medali perak Olimpiade Beijing 2008 nomor ganda campuran bersama Nova Widianto.
Lilyana merupakan anak bungsu dari pasangan Beno Natsir dan Olly Maramis.[3] Dia memiliki seorang kakak perempuan yang bernama Calista Natsir.[3] Sejak duduk di sekolah dasar, Lilyana sudah bergabung dengan klub bulu tangkis Pisok, Menado.[3] Pada tahun 1997, Lilyana yang berusia 12 tahun diterima masuk di PB Tangkas, Jakarta.[3]
Liliyana bersama Tontowi merupakan peraih medali emas SEA Games 2011.
Liliyana sudah tiga kali mencicipi babak final kejuaraan All England yang merupakan salah satu turnamen tertua ini. Pada tahun 2008, Liliyana yang berpasangan dengan Nova Widianto ditaklukkan pasangan China, Zheng Bo/ Gao Ling lewat permainan tiga gim, 21-18, 14-21, 9-21. Pasangan nomor satu dunia Zhang Nan/Zhao Yunlei yang juga berasal dari China kembali memupuskan harapan Nova /Liliyana (NoLyn) untuk menjadi juara All England pada tahun 2010. Mereka harus mengakui keunggulan lawannya dengan skor tipis, 18-21, 25-23, 18-21.
Lilyana yang dikenal sebagai atlet yang ramah, disiplin, dan berkemauan keras ini akhirnya berhasil mendapatkan gelar juara pada turnamen All England. Pada tahun 2012 Lilyana Natsir dan Tontowi Ahmad membawa pulang gelar juara untuk Indonesia yang telah mengalami penantian panjang selama 33 tahun untuk prestasi ganda campuran All England. Gelar terakhir Indonesia dipersembahkan oleh pasangan Christian Hadinata dan Imelda Wiguna pada tahun 1979. Gelar juara ini adalah titel premier pertama bagi Tontowi & Liliyana. Sebelumnya pasangan ini pernah mejuarai dua gelar superseries di India dan Singapura, serta dua gelar grand prix gold di Malaysia dan Macau. Setahun kemudian di All England 2013, mereka berhasil mempertahankan gelar juara setelah mengalahkan pasangan China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, dengan straight set 21-13 21-17. Sukses yang sama kembali mereka raih pada tahun 2014 dengan menaiki podium tertinggi ganda campuran All England usai menuntaskan perlawanan Zhang Nan/ Zhao Yunlei di final dengan skor sama, 21-13 21-17.
Pada ajang Kejuaraan Dunia bulu tangkis, Lilyana, yang akrab disapa Butet ini merupakan pemain putri pertama Indonesia yang berhasil merebut tiga gelar di ajang bergengsi tersebut. Pada tahun 2005, ketika masih berpasangan dengan Nova Widianto dia berhasil mengalahkan pasangan negeri tirai bambu, Xie Zhongbo/ Zhang Yawen, dengan skor 13-15 15-8 15-2. Pada tahun 2007, mereka kembali meraih gelar juara untuk kedua kalinya dengan mengalahkan pasangan China lainnya di final, Zheng Bo/ Gao Ling, dengan skor 21-16 21-14. Sementara pada tahun 2013 dengan partner yang berbeda (Tontowi Ahmad), Lilyana berhasil merengkuh gelar juara dunia untuk ketiga kalinya setelah mengalahkan pasangan China, Xu Chen/Ma Jin, dengan pertarungan tiga gim, 21-13 16-21 22-20.
Prestasi
Ganda Putri
(( Bersama Eny Erlangga ))
- Medali Perak SEA Games 2003
(( Bersama Vita Marissa ))
- Juara SEA Games 2007
- Juara China Masters Super Series 2007
- Juara Indonesia Open Super Series 2008
Ganda Campuran
(( Bersama Markis Kido ))
- Juara Asia Junior 2002
(( Bersama Nova Widianto ))
- Juara Singapore Open Super Series 2004
- Juara BWF World Championships 2005
- Juara SEA Games 2005
- Juara Indonesia Open 2005
- Juara Asian Badminton Championships 2006
- Juara Singapore Open Super Series 2006
- Juara Chinese Taipei Open GP Gold 2006
- Juara Korea Open Super Series 2006
- Juara Hongkong Open Super Series 2007
- Juara Philippines GP Gold 2007
- Juara BWF World Championships 2007
- Juara SEA Games 2007
- Medali perak Olimpiade Beijing 2008
- Juara Singapore Open Super Series 2008
- Juara Yonex French Super Series 2009
- Juara Malaysia Open Super Series 2009
- Juara Malaysia Open GP Gold (bersama Devin Fitriawan Lahardi)
(( Bersama M.Rijal ))
- Runner Up Japan Open Super Series 2012
(( Bersama Tontowi Ahmad ))
- Juara Macau Open GP Gold 2010
- Juara Indonesia Open GP Gold 2010
- Runner-up Chinese Taipei GP Gold 2010
- Juara Yonex Sunrise India Open Super Series 2011
- Juara Malaysia Open GP Gold 2011
- Juara Singapura Open Super Series 2011
- Runner-up Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2011
- Juara SEA GAMES 2011
- Juara Kumpoo Macau Open 2011
- Juara Yonex All England Badminton Championships 2012
- Juara Swiss Open 2012
- Juara India Open Super Series 2012
- Runner-Up Djarum Indonesia Open Super Series 2012
- Semi final Olympics 2012
- Juara Indonesia Open GPG 2012
- Runner-up Denmark Open Premiere Super Series 2012
- Juara Kumpoo Macau Open Badminton Championships 2012
- Juara Yonex All England Badminton Championships 2013
- Semifinalis Swiss Open Grand Prix Gold 2013
- Juara Yonex Sunrise India Open Super Series 2013
- Semifinal Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2013
- Juara Li-Ning Singapore Open Super Series 2013
- Juara BWF World Championship 2013
- Runner-Up Yonex Surise Indonesia Open GP Gold 2013
- Runner-Up Yonex Denmark Open Super Series Premier 2013
- Juara Victor China Open Super Series Premier 2013
- Juara Yonex All England Badminton Championships 2014
- Juara OUE Badminton Singapore Open 2014
Pranala luar
- (Indonesia) Kembalinya Gelar Juara All England Ganda Campuran Setelah 33 Tahun
- (Indonesia) Profil Tim Uber Cup Indonesia
- (Indonesia) Profil pemain di situs resmi PBSI
- (Inggris) Ranking pemain di situs Tournamentsoftware.com
Referensi
- ^ IBF Historical Ranking - Mixed Doubles
- ^ - Mixed Doubles
- ^ a b c d The Jakarta Post, Nova Widianto and Lilyana Natsir: Committed to excellence in badminton. Primastuti Handayani. 20 Agustus 2008. Diakses pada 25 Juni 2011.