Lompat ke isi

Condet: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
Condet adalah sebuah daerah yang terletak di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Sejak tahun ... wilayah Condet terbagi atas dua kelurahan, yaitu [[Batuampar]] dan [[Balekambang]].
Condet adalah sebuah daerah yang terletak di Kecamatan [[Kramat Jati]], [[Jakarta Timur]]. Sejak tahun ... wilayah Condet terbagi atas dua kelurahan, yaitu [[Batuampar]] dan [[Balekambang]].


Dulu Condet terkenal dengan buah [[duku]] dan [[salak]]-nya. Namun seiring dengan semakin banyaknya penduduk, kebun-kebun duku dan kebun-kebun salak berubah menjadi pemukiman penduduk.
Dulu Condet terkenal dengan buah [[duku]] dan [[salak]]-nya. Namun seiring dengan semakin banyaknya penduduk, kebun-kebun duku dan kebun-kebun salak berubah menjadi pemukiman penduduk.


Pada masa Gubernur [[Ali Sadikin]], Condet juga pernah dijadikan sebagai kawasan [[cagar budaya]] masyarakat [[Betawi]]. Namun tidak berlanjut, karena seiring dengan semakin banyaknya masyarakat pendatang, proporsi masyarakat Betawi di kawasan juga semakin berkurang.
Pada masa Gubernur [[Ali Sadikin]], Condet juga pernah dijadikan sebagai kawasan [[cagar budaya]] masyarakat [[Betawi]]. Namun tidak berlanjut, karena seiring dengan semakin banyaknya masyarakat pendatang, proporsi masyarakat Betawi di kawasan ini juga semakin berkurang.


{{Rintisan-Kelurahan-DKI}}
{{Rintisan-Kelurahan-DKI}}

Revisi per 29 Mei 2007 14.58

Condet adalah sebuah daerah yang terletak di Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur. Sejak tahun ... wilayah Condet terbagi atas dua kelurahan, yaitu Batuampar dan Balekambang.

Dulu Condet terkenal dengan buah duku dan salak-nya. Namun seiring dengan semakin banyaknya penduduk, kebun-kebun duku dan kebun-kebun salak berubah menjadi pemukiman penduduk.

Pada masa Gubernur Ali Sadikin, Condet juga pernah dijadikan sebagai kawasan cagar budaya masyarakat Betawi. Namun tidak berlanjut, karena seiring dengan semakin banyaknya masyarakat pendatang, proporsi masyarakat Betawi di kawasan ini juga semakin berkurang.