Carl Heinrich Becker: Perbedaan antara revisi
buat baru (+inuse, +isi, +kategori) Tag: BP2014 |
+gambar Tag: BP2014 |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{InuseBP|BP79Pandu|31 Mei 2014|20 Mei 2014}} |
{{InuseBP|BP79Pandu|31 Mei 2014|20 Mei 2014}} |
||
Berkas:Carl |
[[Berkas:Carl Heinrich Becker.jpg|thumb|200px|Carl Heinrich Becker]] |
||
'''Carl Heinrich Becker''' (lahir 12 April 1876 - meninggal pada tahun 1933) adalah seorang orientalis sekaligus politikus asal Jerman. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Jerman.<ref name="ensiklopedi">{{cite book|author=Abdurrahman Badawi|title=Ensiklopedi Tokoh Orientalis|publisher=LKiS|year=2003|id=ISBN 979-9492-93-9}} Halaman 82-87.</ref><ref name="eume">[http://www.eume-berlin.de/en/carl-heinrich-becker-lecture.html www.eume-berlin.de: Carl Heinrich Becker Lecture of the Fritz Thyssen Stiftung]. Diakses 20 Mei 2014</ref> Sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, ia mendukung studi bahasa asing, sejarah dan budaya sebagai bagian dari pendidikan nasional dan sarana untuk menghindari konflik.<ref name="eume"/> Ia merupakan salah seorang orientalis yang dikenang sebagai salah satu pendiri Studi Islam modern di negaranya.<ref name="eume"/> |
'''Carl Heinrich Becker''' (lahir 12 April 1876 - meninggal pada tahun 1933) adalah seorang orientalis sekaligus politikus asal Jerman. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Jerman.<ref name="ensiklopedi">{{cite book|author=Abdurrahman Badawi|title=Ensiklopedi Tokoh Orientalis|publisher=LKiS|year=2003|id=ISBN 979-9492-93-9}} Halaman 82-87.</ref><ref name="eume">[http://www.eume-berlin.de/en/carl-heinrich-becker-lecture.html www.eume-berlin.de: Carl Heinrich Becker Lecture of the Fritz Thyssen Stiftung]. Diakses 20 Mei 2014</ref> Sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, ia mendukung studi bahasa asing, sejarah dan budaya sebagai bagian dari pendidikan nasional dan sarana untuk menghindari konflik.<ref name="eume"/> Ia merupakan salah seorang orientalis yang dikenang sebagai salah satu pendiri Studi Islam modern di negaranya.<ref name="eume"/> |
Revisi per 20 Mei 2014 03.16
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP79Pandu (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 31 Mei 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 20 Mei 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP79Pandu (Kontrib • Log) 3818 hari 517 menit lalu. |
Carl Heinrich Becker (lahir 12 April 1876 - meninggal pada tahun 1933) adalah seorang orientalis sekaligus politikus asal Jerman. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Jerman.[1][2] Sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, ia mendukung studi bahasa asing, sejarah dan budaya sebagai bagian dari pendidikan nasional dan sarana untuk menghindari konflik.[2] Ia merupakan salah seorang orientalis yang dikenang sebagai salah satu pendiri Studi Islam modern di negaranya.[2]
Becker menempuh pendidikan menengahnya di Frankfurt, sedangkan pendidikan tingginya ia tempuh di beberapa universitas di Jerman, seperti Universitas Luzant, Universitas Hedelburg, dan Universitas Berlin.[1] Minat Becker terhadap kajian teologi telah ada sejak ia berada di sekolah menengah, yang kemudian ia lanjutkan ketika masuk di universitas.[1]
Di universitas tempat Becker belajar berkumpul banyak pakar yang terkenal, di antaranya seperti Albert Markus, yang mengasuh kajian klasik.[1] Karya-karya dari para guru Becker terutama dalam bidang fisafat, teologi dan sejarah inilah yang kemudian banyak mempengaruhi pemikirannya.[1] Becker sering mengikuti pertemuan-pertemuan ilmiah yang diadakan setiap hari sabtu di Hedelburg.[1] Selain dihadiri oleh para guru besar, pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Max Weber, filsuf sosial terkenal; Ernest Trislich, pakar teologi, filsuf dan sejarawan; serta para tokoh yang terkenal menentang dialektik historis, sejarah agama-agama dan masalah spiritual.[1]