Lompat ke isi

DDT: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Febri Gunawan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Febri Gunawan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 1: Baris 1:
{{Chembox
{{inuseBP|BP59Febri|27 Juni 2014|29 Mei 2014}}
| Verifiedfields = changed
'''DDT''' (dichlorodiphenyltrichloroethane) merupakan senyawa yang digunakan untuk mengendalikan populasi serangga umumnya pada iklim panas.<ref name="a">{{en}} Peters M. ''A-Z Family Medical''. British Medical Association.</ref> Bagaimanapun beberapa serangga mengembangkan sifat resistensi terhadap DDT dan dapat diwariskan pada keturunannya.<ref name="a"/>
| Watchedfields = changed
| verifiedrevid = 456348813
| Name = DDT
| ImageFile = p,p'-dichlorodiphenyltrichloroethane.svg
| ImageSize = 200px
| ImageFile1 = DDT-from-xtal-3D-balls.png
| ImageFile2 = DDT-from-xtal-3D-vdW.png
| ImageName = Chemical structure of DDT
| IUPACName = 1,1,1-Trichloro-2,2-bis(4-chlorophenyl)ethane
| Section1 =
{{Chembox Identifiers
| PubChem = 3036
| UNII_Ref = {{fdacite|correct|FDA}}
| UNII = CIW5S16655
| KEGG_Ref = {{keggcite|correct|kegg}}
| KEGG = D07367
| InChI = 1/C14H9Cl5/c15-11-5-1-9(2-6-11)13(14(17,18)19)10-3-7-12(16)8-4-10/h1-8,13H
| InChIKey = YVGGHNCTFXOJCH-UHFFFAOYAJ
| ChEMBL_Ref = {{ebicite|changed|EBI}}
| ChEMBL = 416898
| StdInChI_Ref = {{stdinchicite|correct|chemspider}}
| StdInChI = 1S/C14H9Cl5/c15-11-5-1-9(2-6-11)13(14(17,18)19)10-3-7-12(16)8-4-10/h1-8,13H
| StdInChIKey_Ref = {{stdinchicite|correct|chemspider}}
| StdInChIKey = YVGGHNCTFXOJCH-UHFFFAOYSA-N
| CASNo = 50-29-3
| CASNo_Ref = {{cascite|correct|CAS}}
| ATCCode_prefix = P03
| ATCCode_suffix = AB01
| ATC_Supplemental = {{ATCvet|P53|AB01}}
| ChemSpiderID_Ref = {{chemspidercite|correct|chemspider}}
| ChemSpiderID=2928
| ChEBI_Ref = {{ebicite|correct|EBI}}
| ChEBI = 16130
| SMILES = Clc1ccc(cc1)C(c2ccc(Cl)cc2)C(Cl)(Cl)Cl
}}
|Section2 =
{{Chembox Properties
| C=14|H=9|Cl=5
| Density = 0.99&nbsp;g/cm³<ref name="ATSDRc5"/>
| MeltingPtC = 108.5
| BoilingPtC = 260
| Boiling_notes = (decomposes)
}}
|Section7 =
{{Chembox Hazards
| EUClass = {{Hazchem T}} {{Hazchem N}}
| EUIndex =
| MainHazards = Toxic, dangerous to the environment
| MainHazards =
| NFPA-H = 2
| NFPA-F = 2
| NFPA-R = 0
| NFPA-S =
| RPhrases={{R25}} {{R40}} {{R48/25}} {{R50/53}}
| SPhrases={{(S1/2)}} {{S22}} {{S36/37}} {{S45}} {{S60}} {{S61}}
| LD50=113 mg/kg (rat)
}}
}}
'''DDT''' (dichlorodiphenyltrichloroethane) merupakan senyawa yang digunakan untuk mengendalikan populasi serangga umumnya pada [[iklim]] panas.<ref name="a">{{en}} Peters M. ''A-Z Family Medical''. British Medical Association.</ref> Bagaimanapun beberapa serangga mengembangkan sifat resistensi terhadap DDT dan dapat diwariskan pada keturunannya.<ref name="a"/>


==Sejarah==
==Sejarah==
Penggunaan DDT berkembang pesat setelah perang dunia kedua, tetapi konsekuensi ekologis belum begitu dirasakan.<ref name="b">{{en}} Reece ''et al''. 2011. ''Campbell Biology''. Ed ke-9. New York: Springer.</ref> Tahun 1950, ilmuan telah mempelajari bahwa DDT akan tetap bertahan dalam lingkungan dan ditransportasi oleh air menuju area yang lebih jauh dari tempat pemakaiannya.<ref name="b"/>
DDT disintesis pada tahun [[1874]], dan dikembangkan oleh ahli Kimia [[Swiss]][[Paul Hermann Müller]] in [[1939]].<ref name=EHC009>{{en}} EHC-ref. 1979. ''DDT and its derivatives''.</ref> Penggunaan DDT berkembang pesat setelah [[perang dunia kedua]], tetapi konsekuensi [[ekologis]] belum begitu dirasakan.<ref name="b">{{en}} Reece ''et al''. 2011. ''Campbell Biology''. Ed ke-9. New York: Springer.</ref> Tahun 1950, ilmuan telah mempelajari bahwa DDT akan tetap bertahan dalam lingkungan dan ditransportasi oleh air menuju area yang lebih jauh dari tempat pemakaiannya.<ref name="b"/>


==Dampak==
==Dampak==
Dampak yang pertama kali dirasakan pada tahun 1950 adalah penurunan populasi burung pelikan, [[elang tiram]], dan elang, burung-burung tersebut merupakan puncak dari jaring makanan.<ref name="b"/> Setelah diteliti, ternyata DDT dapat menurunkan jumlah kalsium pada cangkang telur.<ref name="b"/> Ketika burung tersebut mengerami telur, telur tersebut pecah karena tidak mampu menahan bobot inang.<ref name="b"/> Sehingga pada tahun 1971, DDT dilarang dari Amerika Serikat.<ref name="b"/>
Dampak yang pertama kali dirasakan pada tahun [[1950]] adalah penurunan [[populasi]] burung [[pelikan]], [[elang tiram]], dan [[elang]], burung-burung tersebut merupakan puncak dari [[jaring makanan]].<ref name="b"/> Setelah diteliti, ternyata DDT dapat menurunkan jumlah [[kalsium]] pada cangkang telur.<ref name="b"/> Ketika burung tersebut mengerami telur, telur tersebut pecah karena tidak mampu menahan bobot inang.<ref name="b"/> Sehingga pada tahun 1971, DDT dilarang dari Amerika Serikat.<ref name="b"/>

==Penggunaan saat ini==
Hingga saat ini DDT masih digunakan untuk mengendalikan nyamuk yang menyebarkan [[malaria]] dan penyakit lainnya, tetapi jumlahnya sudah semakin berkurang dengan adanya alternatif seperti penggunaan kawat nyamuk.<ref name="b"/>


==Referensi==
==Referensi==

Revisi per 29 Mei 2014 13.16

DDT
Chemical structure of DDT
Nama
Nama IUPAC
1,1,1-Trichloro-2,2-bis(4-chlorophenyl)ethane
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChEBI
ChEMBL
ChemSpider
Nomor EC
KEGG
Nomor RTECS {{{value}}}
UNII
  • InChI=1S/C14H9Cl5/c15-11-5-1-9(2-6-11)13(14(17,18)19)10-3-7-12(16)8-4-10/h1-8,13H YaY
    Key: YVGGHNCTFXOJCH-UHFFFAOYSA-N YaY
  • InChI=1/C14H9Cl5/c15-11-5-1-9(2-6-11)13(14(17,18)19)10-3-7-12(16)8-4-10/h1-8,13H
    Key: YVGGHNCTFXOJCH-UHFFFAOYAJ
  • Clc1ccc(cc1)C(c2ccc(Cl)cc2)C(Cl)(Cl)Cl
Sifat
C14H9Cl5
Massa molar 354,48 g·mol−1
Densitas 0.99 g/cm³[1]
Titik lebur 1.085 °C (1.985 °F; 1.358 K)
Titik didih 260 °C (500 °F; 533 K)
Bahaya
Beracun T Beracun bagi lingkungan N
Frasa-R R25 R40 R48/25 R50/53
Frasa-S (S1/2) S22 S36/37 S45 S60 S61
Dosis atau konsentrasi letal (LD, LC):
113 mg/kg (rat)
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
N verifikasi (apa ini YaYN ?)
Referensi

DDT (dichlorodiphenyltrichloroethane) merupakan senyawa yang digunakan untuk mengendalikan populasi serangga umumnya pada iklim panas.[2] Bagaimanapun beberapa serangga mengembangkan sifat resistensi terhadap DDT dan dapat diwariskan pada keturunannya.[2]

Sejarah

DDT disintesis pada tahun 1874, dan dikembangkan oleh ahli Kimia SwissPaul Hermann Müller in 1939.[3] Penggunaan DDT berkembang pesat setelah perang dunia kedua, tetapi konsekuensi ekologis belum begitu dirasakan.[4] Tahun 1950, ilmuan telah mempelajari bahwa DDT akan tetap bertahan dalam lingkungan dan ditransportasi oleh air menuju area yang lebih jauh dari tempat pemakaiannya.[4]

Dampak

Dampak yang pertama kali dirasakan pada tahun 1950 adalah penurunan populasi burung pelikan, elang tiram, dan elang, burung-burung tersebut merupakan puncak dari jaring makanan.[4] Setelah diteliti, ternyata DDT dapat menurunkan jumlah kalsium pada cangkang telur.[4] Ketika burung tersebut mengerami telur, telur tersebut pecah karena tidak mampu menahan bobot inang.[4] Sehingga pada tahun 1971, DDT dilarang dari Amerika Serikat.[4]

Penggunaan saat ini

Hingga saat ini DDT masih digunakan untuk mengendalikan nyamuk yang menyebarkan malaria dan penyakit lainnya, tetapi jumlahnya sudah semakin berkurang dengan adanya alternatif seperti penggunaan kawat nyamuk.[4]

Referensi

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ATSDRc5
  2. ^ a b (Inggris) Peters M. A-Z Family Medical. British Medical Association.
  3. ^ (Inggris) EHC-ref. 1979. DDT and its derivatives.
  4. ^ a b c d e f g (Inggris) Reece et al. 2011. Campbell Biology. Ed ke-9. New York: Springer.