Lompat ke isi

Demam Reumatik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP52Nurdin (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Demam Rematik''' adalah suatu penyakit peradangan serius yang dapat secara permaen mempengaruhi struktur dan fungsi jantung, terutama katup-katup [[jantung]...'
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
BP52Nurdin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 1: Baris 1:
[[File:Streptococcus pyogenes 01.jpg|thumb|''Streptococcus pyogenes'', Penyebab demam reumatik]]
'''Demam Rematik''' adalah suatu [[penyakit]] peradangan serius yang dapat secara permaen mempengaruhi struktur dan [[fungsi jantung]], terutama katup-katup [[jantung]].<ref name="Elizabeth"> Corwin J. Elizabeth, ''Buku saku Phatofisiologi'', EGC, Jakarta, 2000.</ref> Demam reumatik atau disingkat "DR" merupakan suatu [[sindrom]] klinik akibat infeksi [[streptococcus beta–hemplyticus]] golongan [[A]] dengan gejala satu atau lebih gejala mayor yaitu poli artritis migrans akut, karditis, korea minor, nodul subkutan dan eritma marginatum.<ref name="Ngastiyah"> {{id}} Ngastiyah, ''Perawatan Anak Sakit'', Edisi 2, Jakarta, 2005.</ref>

'''Demam Rematik''' adalah suatu [[penyakit]] peradangan serius yang dapat secara permaen mempengaruhi struktur dan [[fungsi jantung]], terutama katup-katup [[jantung]].<ref name="Elizabeth"> Corwin J. Elizabeth, ''Buku saku Phatofisiologi'', EGC, Jakarta, 2000.</ref> Demam reumatik atau disingkat "DR" merupakan suatu [[sindrom]] klinik akibat infeksi [[streptococcus beta–hemplyticus]] golongan [[A]] dengan gejala satu atau lebih gejala mayor yaitu poli artritis migrans akut, karditis, korea minor, nodul subkutan dan eritma marginatum.<ref name="Ngastiyah"> {{id}} Ngastiyah, ''Perawatan Anak Sakit'', Edisi 2, Jakarta, 2005.</ref> Demam rematik akut biasanya muncul pada anak-anak antara usia 6 dan 15, dengan hanya 20% dari serangan pertama kali terjadi pada orang dewasa.<ref name=Robbins>{{en}} {{Cite book | last1 = Kumar | first1 = Vinay | last2 = Abbas | first2 = Abul K | last3 = Fausto | first3 = Nelson | last4 = Mitchell | first4 = Richard N | year = 2007 | title = Robbins Basic Pathology | edition = 8th | publisher = Saunders Elsevier | pages = 403–6 | isbn = 978-1-4160-2973-1 | postscript = <!-- Bot inserted parameter. Either remove it; or change its value to "." for the cite to end in a ".", as necessary. -->{{inconsistent citations}}}}.</ref> Penyakit ini dinamakan demikian karena kesamaan dalam presentasi untuk rematik.<ref>{{DorlandsDict |nine/000956569|rheumatic fever}}</ref>


==Gejala==
==Gejala==

Revisi per 3 Juni 2014 01.23

Streptococcus pyogenes, Penyebab demam reumatik

Demam Rematik adalah suatu penyakit peradangan serius yang dapat secara permaen mempengaruhi struktur dan fungsi jantung, terutama katup-katup jantung.[1] Demam reumatik atau disingkat "DR" merupakan suatu sindrom klinik akibat infeksi streptococcus beta–hemplyticus golongan A dengan gejala satu atau lebih gejala mayor yaitu poli artritis migrans akut, karditis, korea minor, nodul subkutan dan eritma marginatum.[2] Demam rematik akut biasanya muncul pada anak-anak antara usia 6 dan 15, dengan hanya 20% dari serangan pertama kali terjadi pada orang dewasa.[3] Penyakit ini dinamakan demikian karena kesamaan dalam presentasi untuk rematik.[4]

Gejala

Gejala demam rheumatik terdiri dari 4 stadium yaitu:[2]

Stadium I

Stadium ini berupa adanya infeksi saluran nafas bagian atas oleh kuman beta hemolyticus golongan A dengan keluhan demam batuk, sakit menelan.[2] Kadang disertai muntah dan diare.[2] Pada pemeriksaan hasil terdapat eksudat dan tanda-tanda peradangan lainnya.[2] Infeksi ini biasanya berlangsung selama dua sampai empat hari dan dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan.[2]

Stadium II

Disebut periode laten masa antara infeksi streptokoccus dengan permulaan gejala demam rheumatik.[2] Biasanya dalam waktu satu sampai tiga minggu.[2]

Stadium III

Ialah fase akut demam rheumatik.[2] Gejala minor berupa gejala peradangan umum dengan didapatkannya demam tidak begitu tinggi, lesu, lekas tersiggung, berat badan menurun, anoreksia.[2] Aemia dijumpai sebagai akibat tertekannya sistem eritropoletik, bertambahnya volume plasma, memendeknya umur eritrosit dan adanya pendarahan dari hidung (epistakasis).[2]

Stadium IV

Disebut juga stadium inaktif.[2] Baik pasien DR tanpa kelainan jantung maupun dengan kelainan jantung reumatik tanpa gejala sisa katup tidak menunjukkan gejala kelainan.[2] Tetapi pasien yang dengan kelainannya, pada fase ini pasien DR/PJR dapat mengalami reaktivitas peyakitnya.[2]

Referensi

  1. ^ Corwin J. Elizabeth, Buku saku Phatofisiologi, EGC, Jakarta, 2000.
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n (Indonesia) Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit, Edisi 2, Jakarta, 2005.
  3. ^ (Inggris) Kumar, Vinay; Abbas, Abul K; Fausto, Nelson; Mitchell, Richard N (2007). Robbins Basic Pathology (edisi ke-8th). Saunders Elsevier. hlm. 403–6. ISBN 978-1-4160-2973-1 .
  4. ^ "rheumatic fever" di Kamus Medis Dorland