Stasiun Ngabean: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{noref}} |
|||
{{infobox stasiun |
{{infobox stasiun |
||
|name=Ngabean |
|name=Ngabean |
||
Baris 7: | Baris 8: | ||
|kecamatan kota=Ngampilan |
|kecamatan kota=Ngampilan |
||
|kelurahan kota=Notoprajan |
|kelurahan kota=Notoprajan |
||
|alamat=Jalan Kyai Haji Wahid Hasyim |
|||
|open= |
|open= |
||
|close= |
|close=[[1973]] |
||
|kode=NBN |
|kode=NBN |
||
|tinggi= |
|tinggi=±100 m |
||
|line= |
|line= |
||
|operator=[[Daerah Operasi VI Yogyakarta]] |
|operator=[[Daerah Operasi VI Yogyakarta]] |
||
}} |
}} |
||
'''Stasiun Ngabean''' merupakan stasiun kereta api |
'''Stasiun Ngabean''' ('''NBN''', elevasi ±100 m) merupakan stasiun kereta api nonaktif yang terletak di [[Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta]]. Stasiun yang letaknya di jalan Wahid Hasyim ini menjadi tempat area parkir wisata. Stasiun ini dulu ditutup sejak tahun [[1973]] karena [[jalan raya]] diperlebar dan mobil makin banyak. Stasiun ini dicat ulang menjadi warna biru cerah beberapa tahun yang lalu. Di sekitar situ masih ada bekas-bekas rel dan sinyal. |
||
Stasiun ini dahulu mempunyai jalur cabang menuju [[Pundong, Bantul]]. Jalur ini unik karena jalur ini merupakan salah satu dari berberapa jalur ka di Indonesia yang dahulu memakai gauge |
Stasiun ini dahulu mempunyai jalur cabang menuju [[Pundong, Bantul]]. Jalur ini unik karena jalur ini merupakan salah satu dari berberapa jalur ka di Indonesia yang dahulu memakai gauge 1.435 mm. Sayangnya jalur ini dibongkar oleh Pemerintah [[Jepang]] selama 3 tahun pendudukan Jepang untuk dipakai membangun jalur ka romusha [[Saketi, Pandeglang|Saketi]]-[[Bayah, Lebak|Bayah]]. |
||
Saat ini, stasiun Ngabean menjadi "terminal" bagi bus pariwisata yang hendak mengantar rombongan ke [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|Kraton Jogja]]. Persinyalan kereta api masih berupa tipe "''Alkmaar''" yang sampai sekarang masih dapat kita lihat, antara lain di halaman Kantor Camat Ngampilan dan di pinggir Jalan Letjend Soeprapto. |
|||
{{stasiun|Stasiun Tugu|Jalur kereta api Yogyakarta-Palbapang|Stasiun Winongo}} |
{{stasiun|Stasiun Tugu|Jalur kereta api Yogyakarta-Palbapang|Stasiun Winongo}} |
Revisi per 5 Juni 2014 03.18
Stasiun Ngabean | |
---|---|
Berkas:Stasiunngabean-1.jpg | |
Lokasi |
|
Koordinat | 7°48′9.536″S 110°21′22.518″E / 7.80264889°S 110.35625500°E |
Ketinggian | ±100 m |
Operator | |
Konstruksi | |
Jenis struktur | Atas tanah |
Informasi lain | |
Kode stasiun |
|
Sejarah | |
Ditutup | 1973 |
Lokasi pada peta | |
Stasiun Ngabean (NBN, elevasi ±100 m) merupakan stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta. Stasiun yang letaknya di jalan Wahid Hasyim ini menjadi tempat area parkir wisata. Stasiun ini dulu ditutup sejak tahun 1973 karena jalan raya diperlebar dan mobil makin banyak. Stasiun ini dicat ulang menjadi warna biru cerah beberapa tahun yang lalu. Di sekitar situ masih ada bekas-bekas rel dan sinyal.
Stasiun ini dahulu mempunyai jalur cabang menuju Pundong, Bantul. Jalur ini unik karena jalur ini merupakan salah satu dari berberapa jalur ka di Indonesia yang dahulu memakai gauge 1.435 mm. Sayangnya jalur ini dibongkar oleh Pemerintah Jepang selama 3 tahun pendudukan Jepang untuk dipakai membangun jalur ka romusha Saketi-Bayah.
Saat ini, stasiun Ngabean menjadi "terminal" bagi bus pariwisata yang hendak mengantar rombongan ke Kraton Jogja. Persinyalan kereta api masih berupa tipe "Alkmaar" yang sampai sekarang masih dapat kita lihat, antara lain di halaman Kantor Camat Ngampilan dan di pinggir Jalan Letjend Soeprapto.
Galat Lua: unknown error. Galat Lua: unknown error.
- ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.