Sakarin: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 17: | Baris 17: | ||
}} |
}} |
||
</ref> Bahan ini telah digunakan sebagai pemanis tanpa [[kalori]] pada [[makanan]] dan [[minuman]] selama lebih dari 100 tahun.<ref name="x"></ref> Sakarin banyak digunakan saat terjadi kelangkaan [[gula]] pada dua [[Perang Dunia]], khususnya di [[Eropa]].<ref name="x"></ref> |
</ref> Bahan ini telah digunakan sebagai pemanis tanpa [[kalori]] pada [[makanan]] dan [[minuman]] selama lebih dari 100 tahun.<ref name="x"></ref> Sakarin banyak digunakan saat terjadi kelangkaan [[gula]] pada dua [[Perang Dunia]], khususnya di [[Eropa]].<ref name="x"></ref> |
||
Saat ini, sakarin digunakan dalam bebagai makanan dan minuman bebas [[kalori]], mulai dari makanan dipanggang, [[selai]], [[permen karet]], buah kalengan, [[permen]], taburan pencuci mulut, dan saus [[salad]] serta produk [[kosmetik]], [[vitamin]], dan [[farmasi]].<ref name="x"></ref> |
|||
==referensi== |
|||
{{reflist}} |
|||
[[Kategori:zat kimia]] |
|||
[[Kategori:minuman]] |
|||
[[Kategori:makanan]] |
Revisi per 5 Juni 2014 12.54
Artikel ini merupakan artikel yang dikerjakan oleh Peserta Kompetisi Menulis Bebaskan Pengetahuan 2014 yakni BP50Asep (bicara). Untuk sementara waktu (hingga 27 Juni 2014), guna menghindari konflik penyuntingan, dimohon jangan melakukan penyuntingan selama pesan ini ditampilkan selain oleh Peserta dan Panitia. Peserta kompetisi harap menghapus tag ini jika artikel telah selesai ditulis atau dapat dihapus siapa saja jika kompetisi telah berakhir. Tag ini diberikan pada 16 Mei 2014. Halaman ini terakhir disunting oleh BP50Asep (Kontrib • Log) 3859 hari 635 menit lalu. |
Sakarin adalah pemanis tanpa kalori yang 300 kali lebih manis daripada gula meja.[1] Bahan ini telah digunakan sebagai pemanis tanpa kalori pada makanan dan minuman selama lebih dari 100 tahun.[1] Sakarin banyak digunakan saat terjadi kelangkaan gula pada dua Perang Dunia, khususnya di Eropa.[1]
Saat ini, sakarin digunakan dalam bebagai makanan dan minuman bebas kalori, mulai dari makanan dipanggang, selai, permen karet, buah kalengan, permen, taburan pencuci mulut, dan saus salad serta produk kosmetik, vitamin, dan farmasi.[1]