Lompat ke isi

Sakarin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP50Asep (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
BP50Asep (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 17: Baris 17:
}}
}}
</ref> Bahan ini telah digunakan sebagai pemanis tanpa [[kalori]] pada [[makanan]] dan [[minuman]] selama lebih dari 100 tahun.<ref name="x"></ref> Sakarin banyak digunakan saat terjadi kelangkaan [[gula]] pada dua [[Perang Dunia]], khususnya di [[Eropa]].<ref name="x"></ref>
</ref> Bahan ini telah digunakan sebagai pemanis tanpa [[kalori]] pada [[makanan]] dan [[minuman]] selama lebih dari 100 tahun.<ref name="x"></ref> Sakarin banyak digunakan saat terjadi kelangkaan [[gula]] pada dua [[Perang Dunia]], khususnya di [[Eropa]].<ref name="x"></ref>

Saat ini, sakarin digunakan dalam bebagai makanan dan minuman bebas [[kalori]], mulai dari makanan dipanggang, [[selai]], [[permen karet]], buah kalengan, [[permen]], taburan pencuci mulut, dan saus [[salad]] serta produk [[kosmetik]], [[vitamin]], dan [[farmasi]].<ref name="x"></ref>

==referensi==
{{reflist}}

[[Kategori:zat kimia]]
[[Kategori:minuman]]
[[Kategori:makanan]]

Revisi per 5 Juni 2014 12.54

Sakarin adalah pemanis tanpa kalori yang 300 kali lebih manis daripada gula meja.[1] Bahan ini telah digunakan sebagai pemanis tanpa kalori pada makanan dan minuman selama lebih dari 100 tahun.[1] Sakarin banyak digunakan saat terjadi kelangkaan gula pada dua Perang Dunia, khususnya di Eropa.[1]

Saat ini, sakarin digunakan dalam bebagai makanan dan minuman bebas kalori, mulai dari makanan dipanggang, selai, permen karet, buah kalengan, permen, taburan pencuci mulut, dan saus salad serta produk kosmetik, vitamin, dan farmasi.[1]

referensi

  1. ^ a b c d (Indonesia) "Sakarin".