Gambang kayu: Perbedaan antara revisi
←Membuat halaman berisi '{{InuseBP|BP90Vincentius|25 Juni 2014}}' Tag: BP2014 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Traditional indonesian instruments02.jpg|180px|thumb|right|Gambang kayu bagian dari musik tradisional]] |
|||
{{InuseBP|BP90Vincentius|25 Juni 2014}} |
|||
'''Gambang kayu''' merupakan alat [[musik]] [[tradisional]] yang terdiri dari sebuah [[palung]].<ref name="hasan"> {{cite book|title=Ensiklopedi Indonesia|author=Hassan Sadhily|publisher=Ichtiar Baru-Van Hoeve|location=Jakarta}} </ref> Bahan dasar alat musik ini adalah [[kayu]].<ref name="hasan"/> Palung yang menjadi tempat kayu itu disusun disebut [[grobokan]].<ref name="hasan"/> Jumlah bilah kayu yang disusun melintang di atas grobokan ada 16 sampai 21 buah.<ref name="hasan"/> Kayu yang digunakan sebagai bahan dasar adalah kayu [[jati]].<ref name="hasan"/> Namun demikian, ada pula yang menggunakan kayu [[rawan]], kayu naangka, kayu sembir atau slanking untuk bahan dasar.<ref name="hasan"/> Bilah-bilah gambang ini disusun dengan alas jalinan rotan atau kain.<ref name="hasan"/> Tujuannya supaya suara yang dihasilkan jernih. Selain kayu, bahan yang digunakan untuk membuat bilah-bilah susun adalah [[bambu]].<ref name="hasan"/> Menurut para pemain gamelan, gambang yang menghasilkan suara paling jernih adalah gambang yang terbuat dari kayu rawan.<ref name="hasan"/> Akan tetapi, di [[Jawa]] jarang ditemui kayu rawan.<ref name="hasan"/> Maka, untuk mendapatkan kayu rawan para pengrajin mendatangkannya dari [[Kalimantan]].<ref name="hasan"/> Kayu rawan disebut juga kayu merawan.<ref name="rawan"> {{cite web|url=http://www.proseanet.org/florakita/browser.php?docsid=545|title=Kayu Merawan|accessdate=15 Juni 2014}} </ref> Kayu ini dikenal awet dan tidak mudah lapuk.<ref name="rawan"/> |
|||
==Rujukan== |
|||
{{reflist}} |
|||
[[Kategori:Musik]] |
Revisi per 14 Juni 2014 17.13
Gambang kayu merupakan alat musik tradisional yang terdiri dari sebuah palung.[1] Bahan dasar alat musik ini adalah kayu.[1] Palung yang menjadi tempat kayu itu disusun disebut grobokan.[1] Jumlah bilah kayu yang disusun melintang di atas grobokan ada 16 sampai 21 buah.[1] Kayu yang digunakan sebagai bahan dasar adalah kayu jati.[1] Namun demikian, ada pula yang menggunakan kayu rawan, kayu naangka, kayu sembir atau slanking untuk bahan dasar.[1] Bilah-bilah gambang ini disusun dengan alas jalinan rotan atau kain.[1] Tujuannya supaya suara yang dihasilkan jernih. Selain kayu, bahan yang digunakan untuk membuat bilah-bilah susun adalah bambu.[1] Menurut para pemain gamelan, gambang yang menghasilkan suara paling jernih adalah gambang yang terbuat dari kayu rawan.[1] Akan tetapi, di Jawa jarang ditemui kayu rawan.[1] Maka, untuk mendapatkan kayu rawan para pengrajin mendatangkannya dari Kalimantan.[1] Kayu rawan disebut juga kayu merawan.[2] Kayu ini dikenal awet dan tidak mudah lapuk.[2]