Lompat ke isi

Sarkofagus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Yuuudiii (bicara | kontrib)
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5: Baris 5:


Sarkofagus - kadang-kadang dari logam atau [[batu kapur]] – juga digunakan oleh orang [[Romawi kuno]] sampai datangnya agama [[Kristen]] yang mengharuskan mayat untuk dikubur di dalam tanah.<ref name="columbia">[http://www.mcah.columbia.edu/medmil/pages/non-mma-pages/text_links/burialpractices.html Columbia University Department of Archaeology]</ref>
Sarkofagus - kadang-kadang dari logam atau [[batu kapur]] – juga digunakan oleh orang [[Romawi kuno]] sampai datangnya agama [[Kristen]] yang mengharuskan mayat untuk dikubur di dalam tanah.<ref name="columbia">[http://www.mcah.columbia.edu/medmil/pages/non-mma-pages/text_links/burialpractices.html Columbia University Department of Archaeology]</ref>

Di Indonesia, tradisi membuat sarkofagus dari batu dikenal dalam [[tradisi megalitik]] pernah atau masih hidup, seperti di [[Tapanuli]], [[Sumba]], [[Minahasa]] (dikenal sebagai [[waruga]]), serta di [[Jawa]].


== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 11: Baris 13:
== Lihat pula ==
== Lihat pula ==
* [[Permakaman]]
* [[Permakaman]]
* [[Waruga]]


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 14 Juni 2014 18.29

Sarkofagus Firaun Merenptah.

Sarkofagus adalah suatu tempat untuk menyimpan jenazah. Sarkofagus umumnya dibuat dari batu. Kata "sarkofaus" berasal dari bahasa Yunani σάρξ (sarx, "daging") dan φαγεῖνειν (phagein,"memakan"), dengan demikian sarkofagus bermakna "memakan daging".

Sarkofagus sering disimpan di atas tanah oleh karena itu sarkofagus seringkali diukir, dihias dan dibuat dengan teliti. Beberapa dibuat untuk dapat berdiri sendiri, sebagai bagian dari sebuah makam atau beberapa makam sementara beberapa yang lain dimaksudkan untuk disimpan di ruang bawah tanah. Di Mesir kuno, sarkofagus merupakan lapisan perlindungan bagi mumi keluarga kerajaan dan kadang-kadang dipahat dengan alabaster

Sarkofagus - kadang-kadang dari logam atau batu kapur – juga digunakan oleh orang Romawi kuno sampai datangnya agama Kristen yang mengharuskan mayat untuk dikubur di dalam tanah.[1]

Di Indonesia, tradisi membuat sarkofagus dari batu dikenal dalam tradisi megalitik pernah atau masih hidup, seperti di Tapanuli, Sumba, Minahasa (dikenal sebagai waruga), serta di Jawa.

Referensi

Lihat pula

Pranala luar