Lompat ke isi

Pewarnaan Giemsa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP62Stevanus (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
BP62Stevanus (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 1: Baris 1:
Dalam bidang [[mikrobiologi]], '''pewarnaan Giemsa''' adalah sebuah tehnik pewarnaan mikroskopi yang pertama kali dikembangkan oleh [[Gustav Giemsa]]. .
Dalam bidang [[mikrobiologi]], '''pewarnaan Giemsa''' adalah sebuah tehnik pewarnaan mikroskopi yang pertama kali dikembangkan oleh [[Gustav Giemsa]]. .


Aplikasi utama pewarnaan Giemsa adalah sebagai tehnik standar untuk mewarnai parasit [[plasmodium]] penyebab malaria, selain itu tehnik ini juga digunakan dalam histologi karena mampu mewarnai [[kromatin]], [[membran inti]], [[metachromasia]], dan komponel sel lainnya dengan kualitas yang dinilai memuaskan. Selain itu, tehnik pewarnaan Giemsa juga merupakan tehnik dasar untuk mengklasifikasikan [[sel limfoma]] dalam [[klasifikasi Kiel]].
Aplikasi utama pewarnaan Giemsa adalah sebagai tehnik standar untuk mewarnai parasit [[plasmodium]] penyebab malaria, selain itu tehnik ini juga digunakan dalam histologi karena mampu mewarnai [[kromatin]], [[membran inti sel]], [[metachromasia]], dan komponel sel lainnya dengan kualitas yang dinilai memuaskan. Selain itu, tehnik pewarnaan Giemsa juga merupakan tehnik dasar untuk mengklasifikasikan [[sel limfoma]] dalam [[klasifikasi Kiel]].


Tinta Giemsa tersusun atas campuran pewarna [[eosin]], [[methylene blue]], dan [[methylene azure]]. Campuran methylene azure dan methylene blue akan membentuk [[eosinat]] yang membuat hasil pewarnaan menjadi lebih stabil.
Tinta Giemsa tersusun atas campuran pewarna [[eosin]], [[methylene blue]], dan [[methylene azure]]. Campuran methylene azure dan methylene blue akan membentuk [[eosinat]] yang membuat hasil pewarnaan menjadi lebih stabil.

Revisi per 15 Juni 2014 08.42

Dalam bidang mikrobiologi, pewarnaan Giemsa adalah sebuah tehnik pewarnaan mikroskopi yang pertama kali dikembangkan oleh Gustav Giemsa. .

Aplikasi utama pewarnaan Giemsa adalah sebagai tehnik standar untuk mewarnai parasit plasmodium penyebab malaria, selain itu tehnik ini juga digunakan dalam histologi karena mampu mewarnai kromatin, membran inti sel, metachromasia, dan komponel sel lainnya dengan kualitas yang dinilai memuaskan. Selain itu, tehnik pewarnaan Giemsa juga merupakan tehnik dasar untuk mengklasifikasikan sel limfoma dalam klasifikasi Kiel.

Tinta Giemsa tersusun atas campuran pewarna eosin, methylene blue, dan methylene azure. Campuran methylene azure dan methylene blue akan membentuk eosinat yang membuat hasil pewarnaan menjadi lebih stabil.

Referensi