Lompat ke isi

Dalil: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP90Vincentius (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi '{{InuseBP|BP90Vincentius|25 Juni 2014}}'
Tag: BP2014
 
BP90Vincentius (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Opened Qur'an.jpg|180px|right|thumb|Al-Quran sebagai ''dalil nagli'']]
{{InuseBP|BP90Vincentius|25 Juni 2014}}
'''Dalil''' adalah suatu hal yang menunjuk pada apa yang dicari; berupa alasan, keterangan dan pendapat yang merujuk pada pengertian, hukum dan hal-hal yang berkaitan dengan apa yang dicari.<ref name="hasan"> {{cite book|title=Ensiklopedi Indonesia|author=Hassan Sadhily|publisher=Ichtiar Baru-Van Hoeve|location=Jakarta|page=734}} </ref><ref name="kbbi"> {{cite web|url=http://kbbi.web.id/dalil|title=Kamus Besar Bahasa Indonesia|accessdate=18 Juni 2014}} </ref> Dalam [[Islam]] dalil dapat dibagi menjadi dua yaitu ''dalil nagli'' yang adalah [[Al-Quran]] dan hadis [[Nabi]] dan ''dalil aqli'' yang adalah pemikiran [[ulama]].<ref name="hasan"/> Al-Quran dan hadis Nabi disebut ''dalil nagli'' karena isinya diambil dari [[Nabi Muhammad SAW]] dan sahabatnya.<ref name="hasan"/> Keduanya bukan berasal dari manusia karena merupakan wahyu Allah.<ref name="hasan"/> Sebagian hadis Nabi mungkin bukan wahyu Allah, namun kebenarannya dikendalikan oleh Allah.<ref name="hasan"/> Sementara, ''dalil aqli'' merupakan pendapat dan [[argumen]] yang dihasilkan oleh para pemikir Islam.<ref name="hasan"/> Pemikiran para ulama ini bisa benar bisa salah. Ajaran dan ayat Al-Quran yang bisa dipastikan [[tafsir]]an dan maknanya disebut ''dalil qat’i''.<ref name="hasan"/> Dalil inilah yang menjadi dasar ajaran Islam.<ref name="hasan"/> Sementara ayat Al-Quran yang bisa menimbulkan beberapa interpretasi tidak dipakai sebagai ajaran utama Islam.<ref name="hasan"/>

==Rujukan==
{{reflist}}

[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:Hukum]]

Revisi per 19 Juni 2014 03.50

Al-Quran sebagai dalil nagli

Dalil adalah suatu hal yang menunjuk pada apa yang dicari; berupa alasan, keterangan dan pendapat yang merujuk pada pengertian, hukum dan hal-hal yang berkaitan dengan apa yang dicari.[1][2] Dalam Islam dalil dapat dibagi menjadi dua yaitu dalil nagli yang adalah Al-Quran dan hadis Nabi dan dalil aqli yang adalah pemikiran ulama.[1] Al-Quran dan hadis Nabi disebut dalil nagli karena isinya diambil dari Nabi Muhammad SAW dan sahabatnya.[1] Keduanya bukan berasal dari manusia karena merupakan wahyu Allah.[1] Sebagian hadis Nabi mungkin bukan wahyu Allah, namun kebenarannya dikendalikan oleh Allah.[1] Sementara, dalil aqli merupakan pendapat dan argumen yang dihasilkan oleh para pemikir Islam.[1] Pemikiran para ulama ini bisa benar bisa salah. Ajaran dan ayat Al-Quran yang bisa dipastikan tafsiran dan maknanya disebut dalil qat’i.[1] Dalil inilah yang menjadi dasar ajaran Islam.[1] Sementara ayat Al-Quran yang bisa menimbulkan beberapa interpretasi tidak dipakai sebagai ajaran utama Islam.[1]

Rujukan

  1. ^ a b c d e f g h i Hassan Sadhily. Ensiklopedi Indonesia. Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve. hlm. 734. 
  2. ^ "Kamus Besar Bahasa Indonesia". Diakses tanggal 18 Juni 2014.