Ergosterol: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
'''Ergosterol''' (ergosta-5,7,22-trien-3β-ol) adalah sebuah [[molekul]] [[sterol]] yang diproduksi oleh [[fungi]] sebagai komponen dari [[dinding sel]].<ref name="B"/> |
'''Ergosterol''' (ergosta-5,7,22-trien-3β-ol) adalah sebuah [[molekul]] [[sterol]] yang diproduksi oleh [[fungi]] sebagai komponen dari [[dinding sel]].<ref name="B"/> |
||
Ergosterol pertama kali diisolasi dari cendawan ''[[Claviceps purpurea]]'', penyebab penyakit [[ |
Ergosterol pertama kali diisolasi dari cendawan ''[[Claviceps purpurea]]'', penyebab penyakit [[ergot]] pada tanaman.<ref name="C"/> |
||
Dalam [[bioteknologi]], komponen ergosterol dapat dimanfaatkan untuk mengukur pertumbuhan fungi produk pertanian seperti tomat dan gandum.<ref name="B"/> Pengukuran dilakukan dengan menjalankan [[ekstraksi]] terlebih dahulu, sebelum mengukur ergosterol dengan [[spektrofotometer]] pada panjang gelombang 282 nm.<ref name="B"/> Selain dengan spektrofotometer, pengukuran ergosterol dapat dilakukan dengan [[kromatografi cair]] maupun [[kromatografi gas]].<ref name="B">{{en}}Pitt JI. Hocking AD. 2009. [http://books.google.co.id/books?id=-B1s6GhOlzkC&dq=ergosterol&hl=id&source=gbs_navlinks_s Fungi and Food Spoilage]. Springer. ISBN:9780387922072. </ref> |
Dalam [[bioteknologi]], komponen ergosterol dapat dimanfaatkan untuk mengukur pertumbuhan fungi produk pertanian seperti tomat dan gandum.<ref name="B"/> Pengukuran dilakukan dengan menjalankan [[ekstraksi]] terlebih dahulu, sebelum mengukur ergosterol dengan [[spektrofotometer]] pada panjang gelombang 282 nm.<ref name="B"/> Selain dengan spektrofotometer, pengukuran ergosterol dapat dilakukan dengan [[kromatografi cair]] maupun [[kromatografi gas]].<ref name="B">{{en}}Pitt JI. Hocking AD. 2009. [http://books.google.co.id/books?id=-B1s6GhOlzkC&dq=ergosterol&hl=id&source=gbs_navlinks_s Fungi and Food Spoilage]. Springer. ISBN:9780387922072. </ref> |
||
Ergosterol juga dapat berperan sebagai prekursor dari vitamin D2 ([[previtamin D2]]).<ref name="C"/> Ergosterol dapat mengalami transformasi menjadi vitamin D2 setelah terpapar oleh cahaya matahari yang mengandung [[sinar ultra-violet]].<ref name="C">{{en}}Rai M. 2009. [http://books.google.co.id/books?id=0Kzua52kfvsC&dq=ergosterol&hl=id&source=gbs_navlinks_s Advances in Fungal Biotechnology]. I. K. International. ISBN:9788189866532. </ref> |
Ergosterol juga dapat berperan sebagai prekursor dari vitamin D2 ([[previtamin D2]]).<ref name="C"/> Ergosterol dapat mengalami transformasi menjadi vitamin D2 setelah terpapar oleh cahaya matahari yang mengandung [[sinar ultra-violet]].<ref name="C"/> Untuk itu, ergosterol dapat dimanfaatkan sebagai suplemen makanan. Produksi ergosterol, dilakukan dengan memanfaatkan [[khamir]], dalam kondisi [[fermentasi]] yang kaya [[karbohidrat]] dan miskin [[nitrogen]].<ref name="C"/> Ketersediaan oksigen juga diketahui sangat penting untuk memastikan produksi ergosterol yang efisien.<ref name="C">{{en}}Rai M. 2009. [http://books.google.co.id/books?id=0Kzua52kfvsC&dq=ergosterol&hl=id&source=gbs_navlinks_s Advances in Fungal Biotechnology]. I. K. International. ISBN:9788189866532. </ref> |
||
==Referensi== |
==Referensi== |
Revisi per 19 Juni 2014 11.07
Ergosterol (ergosta-5,7,22-trien-3β-ol) adalah sebuah molekul sterol yang diproduksi oleh fungi sebagai komponen dari dinding sel.[1]
Ergosterol pertama kali diisolasi dari cendawan Claviceps purpurea, penyebab penyakit ergot pada tanaman.[2]
Dalam bioteknologi, komponen ergosterol dapat dimanfaatkan untuk mengukur pertumbuhan fungi produk pertanian seperti tomat dan gandum.[1] Pengukuran dilakukan dengan menjalankan ekstraksi terlebih dahulu, sebelum mengukur ergosterol dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 282 nm.[1] Selain dengan spektrofotometer, pengukuran ergosterol dapat dilakukan dengan kromatografi cair maupun kromatografi gas.[1]
Ergosterol juga dapat berperan sebagai prekursor dari vitamin D2 (previtamin D2).[2] Ergosterol dapat mengalami transformasi menjadi vitamin D2 setelah terpapar oleh cahaya matahari yang mengandung sinar ultra-violet.[2] Untuk itu, ergosterol dapat dimanfaatkan sebagai suplemen makanan. Produksi ergosterol, dilakukan dengan memanfaatkan khamir, dalam kondisi fermentasi yang kaya karbohidrat dan miskin nitrogen.[2] Ketersediaan oksigen juga diketahui sangat penting untuk memastikan produksi ergosterol yang efisien.[2]