Lompat ke isi

Rifampisin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP62Stevanus (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
BP62Stevanus (bicara | kontrib)
Tag: BP2014
Baris 2: Baris 2:


=Sejarah dan Stuktur=
=Sejarah dan Stuktur=
Golongann antibiotik rifampisin pertama kali ditemukan pada akhir 1950-an, pada bakteri tanah ''[[Streptomyces medditerranei]]''. Rifampisin termasuk dalam kelompok senyawa kimia yang bernama [[gugus ansa]]. Senyawa kimia golongan ini memiliki semacam sistem [[cincin aromatik]] yang bernama [[naphtokuinone]]. Cincin ini terhubung dengan rantai karbon [[alifatik]].
Golongan antibiotik rifampisin pertama kali ditemukan pada akhir 1950-an, di dalam bakteri tanah ''[[Streptomyces medditerranei]]''. Rifampisin termasuk dalam kelompok senyawa kimia yang bernama [[gugus ansa]]. Senyawa kimia golongan ini memiliki semacam sistem [[cincin aromatik]] yang bernama [[naphtokuinone]]. Cincin tersebut terhubung dengan rantai karbon [[alifatik]].


=Mekanisme Kerja=
=Mekanisme Kerja=

Revisi per 21 Juni 2014 15.35

Rifampisin adalah sebuah golongan antibiotik yang mempunyai spektrum luas. Rifampisin adalah antibiotik yang banyak dipakai untuk menanggulangi infeksi Mycobacterium tuberculosis. Rifampisin juga efektif menghadapi infeksi Staphylococcus dan Neisseria meningitidis. Antibiotik ini merupakan bentuk pengobatan pertama untuk menanggulangi penyakit tuberkulosis dan lepra.

Sejarah dan Stuktur

Golongan antibiotik rifampisin pertama kali ditemukan pada akhir 1950-an, di dalam bakteri tanah Streptomyces medditerranei. Rifampisin termasuk dalam kelompok senyawa kimia yang bernama gugus ansa. Senyawa kimia golongan ini memiliki semacam sistem cincin aromatik yang bernama naphtokuinone. Cincin tersebut terhubung dengan rantai karbon alifatik.

Mekanisme Kerja

Rifampisin menghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat sintesis protein, terutama pada tahap transkripsi. Rifampisin menghalangi pelekatan enzim RNA polimerase dengan berikatan dengan sisi aktif enzim tersebut. Rifampisin tidak melekat pada enzim RNA polimerase milik mamalia, oleh karena itu, antibiotik ini relatif tidak toksik terhadap mamalia.

Resistensi

Resistensi terhadap rifampisin dapat terjadi ketika mutasi spontan pada bakteri membuat enzim RNA polimerase bakteri tersebut kehilangan afinitas terhadap antibiotik tersebut. Selain itu, resistensi terhadap rifampisin dapat dipengaruhi oleh keberadaan enzim yang me-nonaktifkan rifampisin dengan memindahkan molekul ADP-ribosil ke salah satu gugus hidroksil pada rantai karbon alifatik dalam antibiotik rifampisin. Resistensi melalui enzim dapat tersebar melalui penyebaran horizontal lewat plasmid.

Referensi