Lompat ke isi

Ambivalensi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP19Alvian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
BP19Alvian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 1: Baris 1:
{{inuseBP|BP19Alvian|27 Juni 2014|21 Mei 2014}}
{{inuseBP|BP19Alvian|27 Juni 2014|21 Mei 2014}}
[[Berkas: Ambivalensi dalam Psikologi.jpg|150px|thumb|Ambivalensi yakni perasaan yang bertentangan dalam diri seseorang]]
[[Berkas: Ambivalensi dalam Psikologi.jpg|150px|thumb|Ambivalensi yakni perasaan yang bertentangan dalam diri seseorang]]
'''Ambivalensi''' merupakan keadaan [[perasaan]] yang terjadi secara bersamaan yakni, antara [[perasaan]] yang bertentangan terhadap seseorang. <ref name="a">{{id}}{{Cite web|url= http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2367611-pengertian-ambivalensi/#ixzz32jBIMjYd|title = Ambivalensi}} </ref> Ambivalensi dialami dan dirasakan secara [[psikologis]] oleh seseorang dengan [[perasaan]] yang tidak menyenangkan ketika aspek-aspek positif dan negatif hadir di dalam pikiran seseorang di waktu yang sama. <ref name="a"/> Kondisi ini dapat mengakibatkan penundaan atau untuk membicarakan upaya untuk mengatasi ambivalensi yang dialami. <ref name="a"/> Ambivalensi dalam [[psikologi]] ini, lebih memperlihatkan ciri dari tingkat [[mental]] seseorang, andaikan seseorang memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap sesuatu barang, maka akan mudah sekali menjadi cemas dan menjadi panik terhadap barang itu. <ref name="a"/> Atau seseorang yang memiliki harapan yang terlalu tinggi, namun tidak menyadari kenyataan hidup, bisa menimbulkan ambisi yang berlebihan ataupun bisa menjadi orang yang berhayal tinggi. <ref name="a"/>
'''Ambivalensi''' merupakan keadaan [[perasaan]] yang terjadi secara bersamaan yakni, antara [[perasaan]] yang bertentangan terhadap seseorang. <ref name="a">{{id}}{{Cite web|url= http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2367611-pengertian-ambivalensi/#ixzz32jBIMjYd|title = Ambivalensi}} </ref> Ambivalensi dialami dan dirasakan secara [[psikologis]] oleh seseorang dengan [[perasaan]] yang tidak menyenangkan ketika aspek-aspek positif dan negatif hadir di dalam pikiran seseorang di waktu yang sama. <ref name="a"/> Kondisi ini dapat mengakibatkan penundaan atau untuk membicarakan upaya untuk mengatasi ambivalensi yang dialami. <ref name="a"/> Ambivalensi dalam [[psikologi]] ini, lebih memperlihatkan ciri dari tingkat [[mental]] seseorang, andaikan seseorang memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap sesuatu barang, maka akan mudah sekali menjadi cemas dan menjadi panik terhadap barang itu. <ref name="a"/> Atau seseorang yang memiliki harapan yang terlalu tinggi, namun tidak menyadari kenyataan hidup, bisa menimbulkan ambisi yang berlebihan ataupun bisa menjadi orang yang berhayal tinggi. <ref name="a"/> Di dalam ambivalensi kejiwaan manusia, terdapat rasa takut disalahsatu sisi jiwanya. <ref name="b>{{Cite web|url=http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/ambivalensi-kejiwaan-manusia/|title=Ambivalensi}} </ref> Dan di sisi yang lainnya terdapat rasa harap. <ref name="b"/> Ketakutan dan harapan adalah dua garis jiwa yang berlawanan dan berada pada sudut yang saling berhadapan. <ref name="b"/>


==Referensi==
==Referensi==

Revisi per 25 Juni 2014 22.42

Berkas:Ambivalensi dalam Psikologi.jpg
Ambivalensi yakni perasaan yang bertentangan dalam diri seseorang

Ambivalensi merupakan keadaan perasaan yang terjadi secara bersamaan yakni, antara perasaan yang bertentangan terhadap seseorang. [1] Ambivalensi dialami dan dirasakan secara psikologis oleh seseorang dengan perasaan yang tidak menyenangkan ketika aspek-aspek positif dan negatif hadir di dalam pikiran seseorang di waktu yang sama. [1] Kondisi ini dapat mengakibatkan penundaan atau untuk membicarakan upaya untuk mengatasi ambivalensi yang dialami. [1] Ambivalensi dalam psikologi ini, lebih memperlihatkan ciri dari tingkat mental seseorang, andaikan seseorang memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap sesuatu barang, maka akan mudah sekali menjadi cemas dan menjadi panik terhadap barang itu. [1] Atau seseorang yang memiliki harapan yang terlalu tinggi, namun tidak menyadari kenyataan hidup, bisa menimbulkan ambisi yang berlebihan ataupun bisa menjadi orang yang berhayal tinggi. [1] Di dalam ambivalensi kejiwaan manusia, terdapat rasa takut disalahsatu sisi jiwanya. [2] Dan di sisi yang lainnya terdapat rasa harap. [2] Ketakutan dan harapan adalah dua garis jiwa yang berlawanan dan berada pada sudut yang saling berhadapan. [2]

Referensi

  1. ^ a b c d e (Indonesia)"Ambivalensi". 
  2. ^ a b c "Ambivalensi".