Lompat ke isi

Terpentin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP21Danang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
BP21Danang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 1: Baris 1:
{{inuseBP|BP21Danang|27 Juni 2014|15 Juni 2014}}
[[Berkas:PostcardTurpentineWorkers1912.jpg|thumb|250px|Sebuah Kartu Pos tahun 1912 dengan gambar panen getah pinus untuk industri terpentin.]]
[[Berkas:PostcardTurpentineWorkers1912.jpg|thumb|250px|Sebuah Kartu Pos tahun 1912 dengan gambar panen getah pinus untuk industri terpentin.]]



Revisi per 26 Juni 2014 04.34

Sebuah Kartu Pos tahun 1912 dengan gambar panen getah pinus untuk industri terpentin.

Terpentin (Bahasa Inggris: turpentine) adalah bahan cair berwarna kuning muda hingga coklat yang diperoleh dari olahan getah berbagai pohon pinus (P. halepensis, maritima, cembra, palustris, dll).[1][2] Di Indonesia, getah tersebut diperoleh dari pohon tusam (Pinaceae merkusii).[1] Ia berbentuk massa lekat (cairan lengket) berwarna kekuningan dengan bau balsam.[2] Getah tersebut bila disuling akan menghasilkan minyat atsiri (yaitu dicampur dengan air dalam proses suling) dan residu lain, misalnya rosin.[2] Cara umum di Indonesia untuk memisahkan minyat terpentin dan gondorukem ialah dengan cara distilasi uap (disuling), yaitu dengan cara mengeluarkan minyak terpentin bersama uap air, sisanya itulah yang disebut gondorukem.[1]

Minyak terpentin dalam perdagangan cat sering disebut terpentin, mengandung sejumlah terpena (berupa pelarut baik untuk resin dan karet[1]) misalnya pinena, silvestrena, dan dipentena.[2] Terpentin Cina diperoleh dari Pistacia terebinthus.[2]

Di Indonesia, pohon pinus sebagai produsen getah terpentin dibudidayakan oleh pemerintah, bidang kehutanan.[1] Pohon pinus tersebut banyak dijumpai di daerah Aceh, Toba, dan Jawa Tengah.[1] Penyadapan pohon pinus juga dilakukan di bawah pengawasan pemerintah.[1] Manfaat terpentin banyak dipakai sebagai bahan pembuat cat minyak, mutu paling murni dipakai untuk kepentingan farmasi, dan sisanya dipakai untuk rosin atau gondorukem.[1]


Rujukan

  1. ^ a b c d e f g h (Indonesia)Franklin Book Programs, Ensiklopedi Umum. Yogyakarta: Kanisius, 1973, hal. 1098
  2. ^ a b c d e (Indonesia)Hassan Shadily & Redaksi Ensiklopedi Indonesia (Red & Peny)., Ensiklopedi Indonesia Jilid 6 (SHI-VAJ). Jakarta: Ichtiar Baru-van Hoeve, hal. 3520