Nafsul Ammarah: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{inuseBP|BP47Dhorifah|27 Juni 2014|15 Mei 2014}} |
|||
[[Berkas:Anger during a protest by David Shankbone.jpg|thumb|Marah yang terkendali adalah salah satu contoh dari nafsul ammarah]] |
[[Berkas:Anger during a protest by David Shankbone.jpg|thumb|Marah yang terkendali adalah salah satu contoh dari nafsul ammarah]] |
||
Revisi per 27 Juni 2014 15.02
Nafsul Ammarah adalah jiwa manusia yang ingin memenuhi kehendak hawa nafsu dalam segala bidang kehidupan, sehingga tidak menghiraukan kaidah-kaidah agama.[1] Misalnya saja bersifat takabur, loba, tamak, kikir, senang menyakiti orang lain, dan lain-lain.[1]
Nafsu ini sering mengajak dan mendorong seseorang melakukan suatu kejahatan.[2] Nafsul Ammarah dimiliki oleh setiap orang, baik orang mukmin yang awam maupun orang non mukmin (kafir).[2] Nafsu ini dapat menguasai seluruh jiwa dan raga karena adanya dorongan dari setan sebagaimana yang telah difirmankan Tuhan dalam surat Yusuf ayatlimapuluh tiga, berbunyi: Karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh pada kejahatan kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku.[2] Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikatan oleh Nabi Yusuf.[3]
Nafsu ammarah oleh Serat Sasangka Jati dianggap berasal dari api dan bertempat di darah, serta tersebar di seluruh tubuh manusia.[4] Ammarah memiliki sifat: merindukan dengan sangat, lekas marah, garang, juga jahat.[4] Dr. Sumantri menerangkan bahwa ammarah nafsu ini adalah watak yag disertai dengan gairah, kekuatan, kemauan, dan bertahan.[4]
Referensi
- ^ a b Shadily, Hassan (1980).Ensiklopedia Indonesia.Jakarta:Ichtiar Baru van Hoeve. Hal 2325
- ^ a b c Mujieb, Abdul (2009).Enseklopedi Tasawuf Imam al-Ghazali.Jakarta:Mizan.Hal 326
- ^ Khalid, Amri (2005).Jernihkan Hati.Jakarta:Republika. Hal 71
- ^ a b c Hadiwjono, Harun (2006).Kebatinan dan Injil.Jakarta:Gunung Mulia.Hal 81