Lompat ke isi

Divisi Tiga Liga Indonesia: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Hendra GW (bicara | kontrib)
Hendra GW (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 18: Baris 18:
'''Divisi Tiga Liga Indonesia''' adalah divisi terbawah dalam [[Liga Indonesia]]. [[Divisi Tiga Liga Indonesia|Divisi Tiga]] dikelola oleh [[Badan Liga Amatir Indonesia]]. Status klub dan pemain yang bermain di divisi ini adalah amatir. Pada musim kompetisi 2008 regulasi tentang pemain [[Divisi Tiga Liga Indonesia|Divisi Tiga]] dibatasi untuk kelompok umur 21 tahun dan diperbolehkan hanya memakai 3 pemain yang berusia bebas. Tidak ada degradasi dalam kompetisi [[Divisi Tiga Liga Indonesia|Divisi Tiga]], tetapi ada beberapa tim peringkat teratas yang akan promosi ke [[Divisi Dua Liga Indonesia|Divisi Dua]].
'''Divisi Tiga Liga Indonesia''' adalah divisi terbawah dalam [[Liga Indonesia]]. [[Divisi Tiga Liga Indonesia|Divisi Tiga]] dikelola oleh [[Badan Liga Amatir Indonesia]]. Status klub dan pemain yang bermain di divisi ini adalah amatir. Pada musim kompetisi 2008 regulasi tentang pemain [[Divisi Tiga Liga Indonesia|Divisi Tiga]] dibatasi untuk kelompok umur 21 tahun dan diperbolehkan hanya memakai 3 pemain yang berusia bebas. Tidak ada degradasi dalam kompetisi [[Divisi Tiga Liga Indonesia|Divisi Tiga]], tetapi ada beberapa tim peringkat teratas yang akan promosi ke [[Divisi Dua Liga Indonesia|Divisi Dua]].


Divisi Tiga mulai diadakan pada tahun [[2005]], dengan juara musim pertama adalah [[PSIR Rembang]]. Pertandingan Divisi Tiga dimulai dengan pertandingan level provinsi atau regional tertentu untuk memperebutkan jatah berlaga di Babak Zona Nasional. Jatah tersebut berbeda-beda masing-masing provinsi tergantung jumlah tim Divisi Tiga di provinsi tersebut.
Divisi Tiga mulai diadakan pada tahun [[2005]], dengan juara musim pertama adalah [[PSIR Rembang]]. Pertandingan Divisi Tiga dimulai dengan pertandingan level provinsi atau regional tertentu untuk memperebutkan jatah berlaga di babak nasional. Jatah tersebut berbeda-beda masing-masing provinsi tergantung jumlah tim Divisi Tiga di provinsi tersebut.


Setelah lolos dari level provinsi, tim yang lolos akan berhadapan dengan tim asal provinsi lain dalam satu wilayah zona (pulau). Biasanya terbagi atas Zona Sumatera 1 & 2, Jawa 1 & 2, Kalimantan, Sulawesi 1 & 2, Nusa Tenggara, Malulu & Papua. Setelah babak tersebut, maka tim yang lolos akan berhadapan dengan tim dari zona lain dalam Babak Nasional.
Setelah lolos dari babak provinsi, tim yang lolos akan berhadapan dengan tim asal provinsi lain dalam satu wilayah zona (pulau). Biasanya terbagi atas Zona Sumatera 1 dan 2, Jawa 1 dan 2, Kalimantan, Sulawesi 1 dan 2, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Setelah babak tersebut, maka tim yang lolos akan berhadapan dengan tim dari zona lain dalam babak nasional.


== Liga Nusantara ==
== Liga Nusantara ==
Perhelatan [[Divisi Tiga Liga Indonesia|Divisi Tiga]] musim [[2013]] akan menjadi perhelatan sepakbola terakhir di divisi terbawah persepakbolaan Indonesia. Mulai tahun [[2014]], [[Divisi Dua Liga Indonesia|Divisi Dua]] dan [[Divisi Tiga Liga Indonesia|Divisi Tiga]] akan dilebur ke dalam [[Liga Nusantara|Liga Nusantara.]] [[Liga Nusantara]] level provinsi akan dilanjutkan ke level nasional. Masing-masing provinsi akan diwakili oleh klub juara di provinsi tersebut, dengan jumlahnya tergantung pada slot nasional yang telah diatur. Slot yang dimaksud adalah, setiap 10 klub yang berlaga di level provinsi, berhak mengirimkan satu klub juara provinsi ke level nasional. Hal tersebut berlaku kelipatannya. Apabila jumlah klub yang berlaga di suatu provinsi kurang dari 10 klub, maka klub juara provinsi diharuskan mengikuti babak ''play-off ''dengan wakil provinsi lainnya.
Perhelatan [[Divisi Tiga Liga Indonesia|Divisi Tiga]] musim [[2013]] akan menjadi perhelatan sepakbola terakhir di divisi terbawah persepakbolaan Indonesia. Mulai tahun [[2014]], [[Divisi Dua Liga Indonesia|Divisi Dua]] dan [[Divisi Tiga Liga Indonesia|Divisi Tiga]] akan dilebur ke dalam [[Liga Nusantara|Liga Nusantara.]] [[Liga Nusantara]] babak provinsi akan dilanjutkan ke babak nasional. Masing-masing provinsi akan diwakili oleh klub juara di provinsi tersebut, dengan jumlahnya tergantung pada slot nasional yang telah diatur. Slot yang dimaksud adalah, setiap 10 klub yang berlaga di babak provinsi, berhak mengirimkan satu klub juara provinsi ke babak nasional. Hal tersebut berlaku kelipatannya. Apabila jumlah klub yang berlaga di suatu provinsi kurang dari 10 klub, maka klub juara provinsi diharuskan mengikuti babak ''play-off ''dengan wakil provinsi lainnya.


Pada tahun [[2015]], [[Divisi Satu Liga Indonesia|Divisi Satu]] akan turut digabungkan dengan [[Liga Nusantara]] 2014 (dengan [[Divisi Tiga Liga Indonesia|Divisi Tiga]] dan [[Divisi Dua Liga Indonesia|Divisi Dua]] yang telah digabungkan sebelumnya). Dengan demikian, pada tahun [[2014]], hanya ada empat tingkatan dalam persepakbolaan Indonesia, yaitu:
Pada tahun [[2015]], [[Divisi Satu Liga Indonesia|Divisi Satu]] akan turut digabungkan dengan [[Liga Nusantara]] 2014 (dengan [[Divisi Tiga Liga Indonesia|Divisi Tiga]] dan [[Divisi Dua Liga Indonesia|Divisi Dua]] yang telah digabungkan sebelumnya). Dengan demikian, pada tahun [[2014]], hanya ada empat tingkatan dalam persepakbolaan Indonesia, yaitu:

Revisi per 28 Juni 2014 04.23

Divisi Tiga Liga Indonesia
NegaraIndonesia Indonesia
KonfederasiAFC
Dibentuk2005
Tingkat pada piramida5
Promosi keDivisi Dua
Piala domestikPiala Indonesia
Juara bertahan ligaPerseba Bangkalan
(2013)
Situs webhttp://blai.co.id
2013

Divisi Tiga Liga Indonesia adalah divisi terbawah dalam Liga Indonesia. Divisi Tiga dikelola oleh Badan Liga Amatir Indonesia. Status klub dan pemain yang bermain di divisi ini adalah amatir. Pada musim kompetisi 2008 regulasi tentang pemain Divisi Tiga dibatasi untuk kelompok umur 21 tahun dan diperbolehkan hanya memakai 3 pemain yang berusia bebas. Tidak ada degradasi dalam kompetisi Divisi Tiga, tetapi ada beberapa tim peringkat teratas yang akan promosi ke Divisi Dua.

Divisi Tiga mulai diadakan pada tahun 2005, dengan juara musim pertama adalah PSIR Rembang. Pertandingan Divisi Tiga dimulai dengan pertandingan level provinsi atau regional tertentu untuk memperebutkan jatah berlaga di babak nasional. Jatah tersebut berbeda-beda masing-masing provinsi tergantung jumlah tim Divisi Tiga di provinsi tersebut.

Setelah lolos dari babak provinsi, tim yang lolos akan berhadapan dengan tim asal provinsi lain dalam satu wilayah zona (pulau). Biasanya terbagi atas Zona Sumatera 1 dan 2, Jawa 1 dan 2, Kalimantan, Sulawesi 1 dan 2, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Setelah babak tersebut, maka tim yang lolos akan berhadapan dengan tim dari zona lain dalam babak nasional.

Liga Nusantara

Perhelatan Divisi Tiga musim 2013 akan menjadi perhelatan sepakbola terakhir di divisi terbawah persepakbolaan Indonesia. Mulai tahun 2014, Divisi Dua dan Divisi Tiga akan dilebur ke dalam Liga Nusantara. Liga Nusantara babak provinsi akan dilanjutkan ke babak nasional. Masing-masing provinsi akan diwakili oleh klub juara di provinsi tersebut, dengan jumlahnya tergantung pada slot nasional yang telah diatur. Slot yang dimaksud adalah, setiap 10 klub yang berlaga di babak provinsi, berhak mengirimkan satu klub juara provinsi ke babak nasional. Hal tersebut berlaku kelipatannya. Apabila jumlah klub yang berlaga di suatu provinsi kurang dari 10 klub, maka klub juara provinsi diharuskan mengikuti babak play-off dengan wakil provinsi lainnya.

Pada tahun 2015, Divisi Satu akan turut digabungkan dengan Liga Nusantara 2014 (dengan Divisi Tiga dan Divisi Dua yang telah digabungkan sebelumnya). Dengan demikian, pada tahun 2014, hanya ada empat tingkatan dalam persepakbolaan Indonesia, yaitu:

  1. Indonesia Super League
  2. Divisi Utama
  3. Divisi Satu
  4. Liga Nusantara

Kemudian pada tahun 2015, hanya ada tiga tingkatan dalam persepakbolaan Indonesia, yaitu:

  1. Indonesia Super League
  2. Divisi Utama
  3. Liga Nusantara

Juara

Pranala luar