Akbar Tanjung: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 114: | Baris 114: | ||
[[Kategori:Tokoh dari Sibolga]] |
[[Kategori:Tokoh dari Sibolga]] |
||
[[Kategori:Marga Tanjung|Akbar]] |
[[Kategori:Marga Tanjung|Akbar]] |
||
[[Kategori: Angkatan 66]] |
[[Kategori:Tokoh Angkatan 66]] |
Revisi per 24 Juli 2014 06.46
Akbar Tanjung | |
---|---|
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat 12 | |
Masa jabatan 1999 – 2004 | |
Presiden | Abdurahman Wahid Megawati Soekarnoputri |
Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia 6 | |
Masa jabatan 21 Mei 1998 – 26 Oktober 1999 | |
Presiden | Baharuddin Jusuf Habibie |
Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia 3 | |
Masa jabatan 17 Maret 1993 – 21 Mei 1998 | |
Presiden | Soeharto |
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia 5 | |
Masa jabatan 21 Maret 1988 – 17 Maret 1993 | |
Presiden | Soeharto |
Informasi pribadi | |
Lahir | 14 Agustus 1945 Sibolga, Sumatera Utara, Masa Pendudukan Jepang |
Partai politik | Berkas:Logo GOLKAR.jpg Partai Golongan Karya |
Suami/istri | Krisnina Maharani |
Anak | Fitri Krisnawati Karmia Krissanty Triana Krisandini Sekar Krisnauli |
Alma mater | Universitas IndonesiaUniversitas Gadjah Mada |
Sunting kotak info • L • B |
Akbar Tanjung (lahir 14 Agustus 1945) adalah seorang politikus Indonesia dan mantan Ketua DPR-RI.
Kehidupan awal
Akbar Tanjung lahir pada tanggal 14 Agustus 1945 di Sibolga pada masa pendudukan jepang di Hindia Belanda.[1] Ia meniti pendidikan di Sekolah Rakyat (SR) Muhammadiyah, Sorkam, Tapanuli Tengah.[1] Ia juga belajar di SD Nasrani, Jalan Seram, Medan, Sumatera Utara.[1] Setelah menamatkan di SMP Perguruan Cikini, Jakarta, ia melanjutkannya ke SMA Kolese Kanisius Jakarta.[1] Ia kemudian berhasil menamatkan pendidikan teknik di Universitas Indonesia.[1]
Organisasi
Pada 1966, ia menjadi aktivis Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia Universitas Indonesia (KAMI-UI) dan LASKAR AMPERA Arief Rahman Hakim. Pada 1967-1968, ia menjabat Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Pada 1968, ia aktif dalam Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia dan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Universitas Indonesia. Pada 1969-1970, ia menjabat Ketua Umum HMI Cabang Jakarta. Pada 1972, ia turut mendirikan Forum Komunikasi Organisasi Mahasiswa Ekstra Universiter (GMNI, GMKI, PMKRI, PMII, dan HMI) dengan nama Kelompok Cipayung. Periode 1972-1974, ia menjabat Pengurus Besar HMI.
Pada 1973, ia turut mendirikan Komite Nasional Pemuda Indonesia atau disingkat KNPI. Pada 1978, ia turut mendirikan Angkatan Muda Pembaruan Indonesia atau disingkat AMPI, yang kemudian menjabat Ketua Dewan Pimpinan Pusat AMPI (1978-1980). Pada 1983-1988, ia menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar. Pada 1988-1993, ia menjadi anggota Dewan Pembina DPP Golkar. Pada 1993-1998, ia menjabat Sekretaris Dewan Pembina Golkar. Ia menjabat Ketua Umum Partai Golkar pada periode 1998-2004.
Karier Pemerintahan dan Politik
Pada 1977-1988, ia menjadi anggota FKP DPR-RI yang mewakili Provinsi Jawa Timur. Pada 1982-1983, ia menjabat Wakil Sekretaris FKP DPR. Pada 1987-1992 dan 1992-1997, ia menjabat Sekretaris FKP-MPR dan anggota Badan Pekerja MPR-RI. Akbar pernah menjabat sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olahraga pada periode 1988-1993, Menteri Negara Perumahan Rakyat (1993-1998), Menteri Negara Perumahan dan Pemukiman (1998). Pada 1997-1998, ia menjabat Wakil Ketua FKP MPR. Ia menjabat Menteri Sekretaris Negara (1998-1999). Pada 1997-1999, ia menjabat Wakil Ketua FKP MPR dan Wakil Ketua PAH II Badan Pekerja MPR. Pada 1999-2004, ia menjabat Ketua DPR-RI.
Semasa menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar, ia pernah menjadi sorotan publik ketika lolos dari jerat hukum setelah Mahkamah Agung menerima permohonan kasasinya. Hal ini sekaligus memungkinkannya ikut serta sebagai calon presiden dalam Pemilu 2004, namun ia akhirnya tidak dicalonkan partainya sendiri karena dikalahkan oleh Wiranto dalam Konvensi Calon Presiden Golkar. Selanjutnya Akbar Tanjung juga kehilangan jabatan sebagai ketua Umum Partai Golkar setelah dikalahkan oleh Jusuf Kalla yang telah menjadi Wakil Presiden, seterusnya belajar di Universitas Gadjah Mada dan mendirikan Akbar Tanjung Institute.
Kehidupan pribadi
Akbar memiliki seorang istri bernama Krisnina Maharani dan pernikahannya telah dianugerahi empat orang anak, semuanya perempuan.
Organisasi dunia
Pada 2002-2003, ia menjabat President of AIPO (Asean Inter Parliamentary Organization). Pada 2003-2004, ia menjabat President of PUOICM (Parliamentary Union of OIC Members).
Kasus
Akbar Tanjung pernah dituduh melakukan penggelapan dana berjumlah 40 miliar rupiah atau 3,8 juta dolar yang seharusnya untuk penduduk miskin di Indonesia ketika krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1999.[butuh rujukan]
Ketika itu, Akbar Tanjung adalah seorang pengurus Partai Golkar. Partai Golkar merupakan partai utama saat zaman pemerintahan Presiden Soeharto saat itu.[butuh rujukan]
Akbar Tanjung menyatakan dana tersebut disalurkan kepada Yayasan Kebajikan Islam untuk bantuan makanan kepada penduduk kampung yang miskin di Jawa.[butuh rujukan]
Dana itu dicurigai digunakan untuk membiayai kampanye Akbar maupun Partai Golkar pada Pemilihan Umum 1999. Penyelewengan terjadi ketika era bekas Presiden B.J Habibie, dan Akbar Tanjung ketika itu menjabat jabatan sebagai Sekretaris Negara.[butuh rujukan]
Buku dan karya
Pranala luar
- (Indonesia) "Hidupnya adalah Dunia Politik" Bio Akbar Tandjung di Ensiklopedi Tokoh Indonesia
- (Indonesia) Profil di TokohIndonesia.com
- (Indonesia) Website Akbar Tanjung
- (Indonesia) Profil Akbar Tanjung di pemiluindonesia.com
Didahului oleh: Harmoko |
Ketua DPR 1999–2004 |
Diteruskan oleh: Agung Laksono |
Didahului oleh: Harmoko |
Ketua Umum Golkar 1998–Desember 2004 |
Diteruskan oleh: Jusuf Kalla |
Didahului oleh: Saadilah Mursjid |
Menteri Sekretaris Negara 1998–1999 |
Diteruskan oleh: Muladi |
Didahului oleh: Siswono Yudohusodo |
Menteri Negara Perumahan Rakyat 1993–1998 |
Diteruskan oleh: Theo L. Sambuaga |
Didahului oleh: Abdul Gafur |
Menteri Negara Pemuda dan Olahraga 1988–1993 |
Diteruskan oleh: Hayono Isman |
- Orang hidup berusia 79
- Kelahiran 1945
- Artikel biografi Juli 2014
- Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan Juli 2014
- Rintisan biografi Indonesia Juli 2014
- Tokoh Batak
- Menteri Indonesia
- Ketua Partai Golongan Karya
- Ketua DPR
- Alumni Kolese Kanisius
- Alumni Universitas Indonesia
- Tokoh ICMI
- Tokoh HMI
- Tokoh dari Sibolga
- Marga Tanjung
- Tokoh Angkatan 66