Akihito: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{Infobox royalty| type = monarki |
{{Infobox royalty| type = monarki |
||
| name = Akihito |
| name = Akihito<br><small>明仁</small> |
||
| full name = Akihito |
| full name = Akihito |
||
| succession = [[Kaisar Jepang]] |
| succession = [[Kaisar Jepang]] |
||
| moretext = |
| moretext = |
||
| image = Akihito cropped Akihito 090710-1600a.jpg |
| image = Akihito cropped Akihito 090710-1600a.jpg |
||
| reign = 7 |
| reign = 7 Januari 1989–sekarang |
||
| coronation = 12 November 1990 |
| coronation = 12 November 1990 |
||
| cor-type = [[Penobatan]] |
| cor-type = [[Penobatan]] |
||
| predecessor = [[Hirohito]] |
| predecessor = [[Hirohito]] |
||
| successor = [[Naruhito |
| successor = [[Naruhito|Naruhito, Putra Mahkota Jepang]] |
||
| suc-type = |
| suc-type = Putra Mahkota |
||
| |
| prime minister = {{List collapsed|title=''See list''|1=[[Noboru Takeshita]]<br>[[Sōsuke Uno]]<br>[[Toshiki Kaifu]]<br>[[Kiichi Miyazawa]]<br>[[Morihiro Hosokawa]]<br>[[Tsutomu Hata]]<br>[[Tomiichi Murayama]]<br>[[Ryutaro Hashimoto]]<br>[[Keizō Obuchi]]<br>[[Yoshirō Mori]]<br>[[Junichiro Koizumi]]<br>[[Shinzō Abe]]<br>[[Yasuo Fukuda]]<br>[[Taro Aso]]<br>[[Yukio Hatoyama]]<br>[[Naoto Kan]]<br>[[Yoshihiko Noda]]<br>[[Shinzō Abe]]}} |
||
| spouse = [[Michiko|Michiko |
| spouse = [[Michiko|Michiko, Permaisuri Jepang]] |
||
| issue = [[Naruhito |
| issue = [[Naruhito|Naruhito, Putra Mahkota Jepang]]<br />[[Akishino|Pangeran Akishino]]<br />[[Sayako Kuroda]] |
||
| titles = |
| titles = |
||
| religion = [[Shinto]] |
| religion = [[Shinto]] |
||
Baris 22: | Baris 22: | ||
}} |
}} |
||
'''Akihito''' (明仁), ({{lahirmati||23|12|1933}}), adalah [[Kaisar Jepang|kaisar]] [[Jepang]] ke-125, yang |
'''Akihito''' (明仁), ({{lahirmati||23|12|1933}}), adalah [[Kaisar Jepang|kaisar]] [[Jepang]] ke-125, yang bertakhta sejak tahun [[1989]], menggantikan ayahnya. Kaisar [[Hirohito]], yang meninggal dunia. |
||
Akihito merupakan putra pertama dan anak kelima (dari tujuh bersaudara) Kaisar Showa ([[Hirohito]]) dan Maharani Kojun ([[Nagako]]). Bergelar ''Tsugo no miya'' (継宮; Putra Tsugo) semasa kanak-kanak, ia dibesarkan dan diajar oleh guru privat dan kemudian belajar di Sekolah Dasar Anak Laki-laki dan Sekolah Menengah ketika itu, Peers' School (Gakushuin selepas 1947), 1940-52. Ia dipisahkan dari keluarganya pada usia tiga tahun. |
Akihito merupakan putra pertama dan anak kelima (dari tujuh bersaudara) Kaisar Showa ([[Hirohito]]) dan Maharani Kojun ([[Nagako]]). Bergelar ''Tsugo no miya'' (継宮; Putra Tsugo) semasa kanak-kanak, ia dibesarkan dan diajar oleh guru privat dan kemudian belajar di Sekolah Dasar Anak Laki-laki dan Sekolah Menengah ketika itu, Peers' School (Gakushuin selepas 1947), 1940-52. Ia dipisahkan dari keluarganya pada usia tiga tahun. |
||
Baris 28: | Baris 28: | ||
Ketika kota [[Tokyo]] dibom oleh pihak Amerika pada Maret 1945, ia dan saudara mudanya, [[Pangeran Masahito]] (sekarang [[Pangeran Hitachi]]), dipindahkan dari Tokyo. Ketika masa pendudukan Amerika selepas [[Perang Dunia II]], Pangeran Akihito belajar [[Bahasa Inggris|Inggris]] dengan [[Elizabeth Gray Vining]] guru wanita asal [[Amerika Serikat]] yang tugas utamanya adalah memperkenalkan dan mengajarkan asas-asas demokrasi kepada putra mahkota Jepang<ref>Ensiklopedi Nasional Indonesia, Penerbit PT. Delta Pamungkas, 2004</ref>. Pangeran Akihito kuliah sebentar di Jurusan Ilmu Politik di [[Universitas Gakushuin]] di [[Tokyo]] dan tidak menerima ijazah. Seperti ayahnya, ia menyukai biologi lau dan mempelajarinya sungguh-sungguh. Ia juga senang mendengarkan musik, klasik maupun jazz, dan sering bermain tenis dan bridge. |
Ketika kota [[Tokyo]] dibom oleh pihak Amerika pada Maret 1945, ia dan saudara mudanya, [[Pangeran Masahito]] (sekarang [[Pangeran Hitachi]]), dipindahkan dari Tokyo. Ketika masa pendudukan Amerika selepas [[Perang Dunia II]], Pangeran Akihito belajar [[Bahasa Inggris|Inggris]] dengan [[Elizabeth Gray Vining]] guru wanita asal [[Amerika Serikat]] yang tugas utamanya adalah memperkenalkan dan mengajarkan asas-asas demokrasi kepada putra mahkota Jepang<ref>Ensiklopedi Nasional Indonesia, Penerbit PT. Delta Pamungkas, 2004</ref>. Pangeran Akihito kuliah sebentar di Jurusan Ilmu Politik di [[Universitas Gakushuin]] di [[Tokyo]] dan tidak menerima ijazah. Seperti ayahnya, ia menyukai biologi lau dan mempelajarinya sungguh-sungguh. Ia juga senang mendengarkan musik, klasik maupun jazz, dan sering bermain tenis dan bridge. |
||
Walaupun ia merupakan |
Walaupun ia merupakan putra mahkota [[Takhta Bunga Seruni] dari [[23 Desember]] [[1933]], pelantikan resmi sebagai Pangeran (''Rittaishi no Rei'') berlangsung pada [[10 November]] [[1951]] di Istana Kaisar. |
||
Pada Juni 1953, Pangeran Akihito mewakili Jepang sebagai utusan dalam upacara pelantikan Ratu [[Elizabeth II]] [[Britania Raya]]. Pada [[10 April]] [[1959]], ia menikah dengan [[Permaisuri Michiko|Michiko Shoda]] (lahir [[24 Oktober]] [[1934]]), anak perempuan [[Shoda Hidesaburo]], presiden komisaris Industri Tepung [[Nisshin]]. Perkawinan tersebut menerobos tradisi karena Michiko Shoda bukan seorang keturunan bangsawan yang pertama yang menikah dengan keluarga kerajaan. Selepas itu, Pangeran Akihito dan Putri Michiko mengadakan kunjungan resmi ke 37 negara. Pangeran Akihito naik takhta setelah [[Kaisar]] [[Hirohito]] wafat pada [[7 Januari]] [[1989]] dan secara resmi menjadi kaisar Jepang yang ke 125 pada [[12 November]] [[1990]]. |
Pada Juni 1953, Pangeran Akihito mewakili Jepang sebagai utusan dalam upacara pelantikan Ratu [[Elizabeth II]] dari [[Britania Raya]]. Pada [[10 April]] [[1959]], ia menikah dengan [[Permaisuri Michiko|Michiko Shoda]] (lahir [[24 Oktober]] [[1934]]), anak perempuan [[Shoda Hidesaburo]], presiden komisaris Industri Tepung [[Nisshin]]. Perkawinan tersebut menerobos tradisi karena Michiko Shoda bukan seorang keturunan bangsawan yang pertama yang menikah dengan keluarga kerajaan. Selepas itu, Pangeran Akihito dan Putri Michiko mengadakan kunjungan resmi ke 37 negara. Pangeran Akihito naik takhta setelah [[Kaisar]] [[Hirohito]] wafat pada [[7 Januari]] [[1989]] dan secara resmi menjadi kaisar Jepang yang ke 125 pada [[12 November]] [[1990]]. |
||
Semenjak naik takhta kekaisaran, Kaisar ini berusaha untuk mendekatkan keluarga Kaisar dengan masyarakat Jepang. Ia mengadakan kunjungan resmi ke 18 negara, termasuk ke 47 [[prefektur]] di Jepang. Kaisar Akihito dan Ratu Michiko dikaruniai tiga |
Semenjak naik takhta kekaisaran, Kaisar ini berusaha untuk mendekatkan keluarga Kaisar dengan masyarakat Jepang. Ia mengadakan kunjungan resmi ke 18 negara, termasuk ke 47 [[prefektur]] di Jepang. Kaisar Akihito dan Ratu Michiko dikaruniai tiga anak, yakni Pangeran [[Naruhito]] (lahir [[23 Februari]] [[1960]]), Pangeran [[Akishino]] (Fumihito, lahir [[11 November]] [[1965]]) dan [[Sayako Kuroda]] (lahir [[18 April]] [[1969]]). |
||
Pada [[18 Februari]] [[2012]], Kaisar Akihito menjalani operasi bypass jantung di Rumah Sakit [[Unversitas Tokyo]] atau [[University of Tokyo Hospital]] pada pukul 09.24 waktu setempat. Ia harus menjalani operasi bypass jantung setelah hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penyempitan pembuluh darah koronernya. Selama operasi dan masa penyembuhan, putra sulung Akihito, Putra Mahkota [[Naruhito]] akan mengambil alih tugas-tugas resmi seperti menghadiri seremoni publik dan menemui tamu-tamu negara <ref>[http://news.detik.com/read/2012/02/18/115959/1845731/1148/kaisar-jepang-jalani-operasi-jantung?n991102605 Artikel:"Kaisar Jepang Jalani Operasi Jantung" di detik.com]</ref>. |
Pada [[18 Februari]] [[2012]], Kaisar Akihito menjalani operasi bypass jantung di Rumah Sakit [[Unversitas Tokyo]] atau [[University of Tokyo Hospital]] pada pukul 09.24 waktu setempat. Ia harus menjalani operasi bypass jantung setelah hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penyempitan pembuluh darah koronernya. Selama operasi dan masa penyembuhan, putra sulung Akihito, Putra Mahkota [[Naruhito]] akan mengambil alih tugas-tugas resmi seperti menghadiri seremoni publik dan menemui tamu-tamu negara <ref>[http://news.detik.com/read/2012/02/18/115959/1845731/1148/kaisar-jepang-jalani-operasi-jantung?n991102605 Artikel:"Kaisar Jepang Jalani Operasi Jantung" di detik.com]</ref>. |
Revisi per 30 Juli 2014 08.40
Akihito 明仁 | |||||
---|---|---|---|---|---|
Kaisar Jepang | |||||
Berkuasa | 7 Januari 1989–sekarang | ||||
Penobatan | 12 November 1990 | ||||
Pendahulu | Hirohito | ||||
Putra Mahkota | Naruhito, Putra Mahkota Jepang | ||||
Pasangan | Michiko, Permaisuri Jepang | ||||
Keturunan | Naruhito, Putra Mahkota Jepang Pangeran Akishino Sayako Kuroda | ||||
| |||||
Ayah | Hirohito | ||||
Ibu | Permaisuri Kojun | ||||
Agama | Shinto |
Akihito (明仁), (lahir 23 Desember 1933), adalah kaisar Jepang ke-125, yang bertakhta sejak tahun 1989, menggantikan ayahnya. Kaisar Hirohito, yang meninggal dunia.
Akihito merupakan putra pertama dan anak kelima (dari tujuh bersaudara) Kaisar Showa (Hirohito) dan Maharani Kojun (Nagako). Bergelar Tsugo no miya (継宮; Putra Tsugo) semasa kanak-kanak, ia dibesarkan dan diajar oleh guru privat dan kemudian belajar di Sekolah Dasar Anak Laki-laki dan Sekolah Menengah ketika itu, Peers' School (Gakushuin selepas 1947), 1940-52. Ia dipisahkan dari keluarganya pada usia tiga tahun.
Ketika kota Tokyo dibom oleh pihak Amerika pada Maret 1945, ia dan saudara mudanya, Pangeran Masahito (sekarang Pangeran Hitachi), dipindahkan dari Tokyo. Ketika masa pendudukan Amerika selepas Perang Dunia II, Pangeran Akihito belajar Inggris dengan Elizabeth Gray Vining guru wanita asal Amerika Serikat yang tugas utamanya adalah memperkenalkan dan mengajarkan asas-asas demokrasi kepada putra mahkota Jepang[1]. Pangeran Akihito kuliah sebentar di Jurusan Ilmu Politik di Universitas Gakushuin di Tokyo dan tidak menerima ijazah. Seperti ayahnya, ia menyukai biologi lau dan mempelajarinya sungguh-sungguh. Ia juga senang mendengarkan musik, klasik maupun jazz, dan sering bermain tenis dan bridge.
Walaupun ia merupakan putra mahkota [[Takhta Bunga Seruni] dari 23 Desember 1933, pelantikan resmi sebagai Pangeran (Rittaishi no Rei) berlangsung pada 10 November 1951 di Istana Kaisar.
Pada Juni 1953, Pangeran Akihito mewakili Jepang sebagai utusan dalam upacara pelantikan Ratu Elizabeth II dari Britania Raya. Pada 10 April 1959, ia menikah dengan Michiko Shoda (lahir 24 Oktober 1934), anak perempuan Shoda Hidesaburo, presiden komisaris Industri Tepung Nisshin. Perkawinan tersebut menerobos tradisi karena Michiko Shoda bukan seorang keturunan bangsawan yang pertama yang menikah dengan keluarga kerajaan. Selepas itu, Pangeran Akihito dan Putri Michiko mengadakan kunjungan resmi ke 37 negara. Pangeran Akihito naik takhta setelah Kaisar Hirohito wafat pada 7 Januari 1989 dan secara resmi menjadi kaisar Jepang yang ke 125 pada 12 November 1990.
Semenjak naik takhta kekaisaran, Kaisar ini berusaha untuk mendekatkan keluarga Kaisar dengan masyarakat Jepang. Ia mengadakan kunjungan resmi ke 18 negara, termasuk ke 47 prefektur di Jepang. Kaisar Akihito dan Ratu Michiko dikaruniai tiga anak, yakni Pangeran Naruhito (lahir 23 Februari 1960), Pangeran Akishino (Fumihito, lahir 11 November 1965) dan Sayako Kuroda (lahir 18 April 1969).
Pada 18 Februari 2012, Kaisar Akihito menjalani operasi bypass jantung di Rumah Sakit Unversitas Tokyo atau University of Tokyo Hospital pada pukul 09.24 waktu setempat. Ia harus menjalani operasi bypass jantung setelah hasil pemeriksaan menunjukkan adanya penyempitan pembuluh darah koronernya. Selama operasi dan masa penyembuhan, putra sulung Akihito, Putra Mahkota Naruhito akan mengambil alih tugas-tugas resmi seperti menghadiri seremoni publik dan menemui tamu-tamu negara [2].
Era pemerintahannya dinamai "Heisei".
Lihat pula
Catatan kaki
- ^ Ensiklopedi Nasional Indonesia, Penerbit PT. Delta Pamungkas, 2004
- ^ Artikel:"Kaisar Jepang Jalani Operasi Jantung" di detik.com
Didahului oleh: Hirohito, Kaisar Showa |
Kaisar Jepang | Diteruskan oleh: Naruhito, Pangeran |