Lompat ke isi

Termistor: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 31 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q175973
Aladdin Ali Baba (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5: Baris 5:
Ada dua macam termistor secara umum: '''Posistor''' atau '''PTC''' (''Positive Temperature Coefficient''), dan '''NTC''' (''Negative Temperature Coefficient''). Nilai [[tahanan]] pada PTC akan naik jika perubahan suhunya naik, sementara sifat NTC justru kebalikannya.
Ada dua macam termistor secara umum: '''Posistor''' atau '''PTC''' (''Positive Temperature Coefficient''), dan '''NTC''' (''Negative Temperature Coefficient''). Nilai [[tahanan]] pada PTC akan naik jika perubahan suhunya naik, sementara sifat NTC justru kebalikannya.


==Referensi==
{{reflist}}
{{Komponen elektronika}}
{{Komponen elektronika}}
{{elektronik-stub}}
{{elektronik-stub}}

Revisi per 31 Juli 2014 02.32

Termistor (Inggris: thermistor) adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau resistance) jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah. Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu) dan resistor (alat pengukur tahanan).

Termistor NTC yang tersambung pada kabel terisolasi

Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan mendapat hak paten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491. Ada dua macam termistor secara umum: Posistor atau PTC (Positive Temperature Coefficient), dan NTC (Negative Temperature Coefficient). Nilai tahanan pada PTC akan naik jika perubahan suhunya naik, sementara sifat NTC justru kebalikannya.

Referensi