Ibnu al-Quthiyyah: Perbedaan antara revisi
←Membuat halaman berisi '{{Infobox Ulama Muslim |honorific_prefix = Ibnu al-Quthiyyah |image = |caption = |title = |kunya = Abu Bakar |name...' |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 38: | Baris 38: | ||
}} |
}} |
||
'''Abu Bakar Muhammad bin Umar bin Abdul Aziz bin Ibrahim bin Isa bin Muzahim<ref=''yaqut''>[Yaqut al-Hamawi (1993:2592)</ref> |
'''Abu Bakar Muhammad bin Umar bin Abdul Aziz bin Ibrahim bin Isa bin Muzahim al-Qurthubi'''<ref=''yaqut''>[Yaqut al-Hamawi (1993:2592)</ref> ({{lang-ar|أبو بكر محمد بن عمر بن عبدالعزيز بن إبراهيم بن عيسى بن مزاحم القرطبي}}) atau lebih dikenal dengan '''Ibnu al-Quthiyyah''' (lahir di Cordoba<ref=''zirik''>[Khairuddin az-Zirikli, jilid 6 (2002:311-312)]</ref>, wafat di Cordoba pada 23 Rabiul awal 367 [[Hijriah|H]]) adalah seorang sejarawan, sastrawan dan ilmuwan dibidang [[bahasa Arab]] dan [[nahwu]]). Ia merupakan keturunan Sarah dari suku [[Goth]] yang menikah dengan kakeknya Isa bin Muzahim, hamba sahaya yang dimerdekakan oleh [[Umar bin Abdul-Aziz]]. Sarah merupakan cucu dari Raja [[Visigoth]] yang menjadi utusan bagi [[Hisyam bin Abdul-Malik]] yang berlindung dari pamannya dan menikah dengan Ibnu Muzahim kemudian pindah ke [[Al-Andalus]].<ref>[Ibnu Khallikan (1972:370)]</ref> Maka anak-anaknya dinamakan sebagai Bani al-Quthiyyah atau Dinasti Goth. Ayahnya adalah seorang [[Qadi]] [[Sevilla]] pada masa kekhalifahan [[Abdurrahman III]]. Ibnu al-Quthiyyah mempelajari [[fikih]], [[hadis]] dan [[sastra]] di Sevilla dan Cordoba.<ref>[Ibnu Farhun, jilid 2 (1972:217)]</ref> namun ia lebih menguasai ilmu bahasa Arab, ilmu riwayat hadis dan sejarah. |
||
Ibnu al-Hidza` dan Ibnu Abdi al-Barr memujinya<ref>[http://shiaonlinelibrary.com/%D8%A7%D9%84%D9%83%D8%AA%D8%A8/3345_%D9%84%D8%B3%D8%A7%D9%86-%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%8A%D8%B2%D8%A7%D9%86-%D8%A7%D8%A8%D9%86-%D8%AD%D8%AC%D8%B1-%D8%AC-%D9%A5/%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%81%D8%AD%D8%A9_324 Kitab Lisan al-Mizan karya Ibnu Hajar al-'Asqallani Jilid 5 Halaman 324]</ref> dan menyebutnya sebagai ''orang yang paling pandai dalam bidang bahasa Arab, nawadir al-Lughah dan syair pada zamannya''.<ref=''zirik''/> Ketika Khalifah [[Al-Hakam II]] bertanya kepada Abu 'Ali al-Qali, seorang utusan dari timur, mengenai orang yang paling pandai dibidang bahasa Arab di Al-Andalus, maka ia menjawabnya ''ia adalah Ibnu al-Quthiyyah''.<ref>[Ibnu Khallikan (1972:369)]</ref> |
Ibnu al-Hidza` dan Ibnu Abdi al-Barr memujinya<ref>[http://shiaonlinelibrary.com/%D8%A7%D9%84%D9%83%D8%AA%D8%A8/3345_%D9%84%D8%B3%D8%A7%D9%86-%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%8A%D8%B2%D8%A7%D9%86-%D8%A7%D8%A8%D9%86-%D8%AD%D8%AC%D8%B1-%D8%AC-%D9%A5/%D8%A7%D9%84%D8%B5%D9%81%D8%AD%D8%A9_324 Kitab Lisan al-Mizan karya Ibnu Hajar al-'Asqallani Jilid 5 Halaman 324]</ref> dan menyebutnya sebagai ''orang yang paling pandai dalam bidang bahasa Arab, nawadir al-Lughah dan syair pada zamannya''.<ref=''zirik''/> Ketika Khalifah [[Al-Hakam II]] bertanya kepada Abu 'Ali al-Qali, seorang utusan dari timur, mengenai orang yang paling pandai dibidang bahasa Arab di Al-Andalus, maka ia menjawabnya ''ia adalah Ibnu al-Quthiyyah''.<ref>[Ibnu Khallikan (1972:369)]</ref> |
Revisi per 5 Agustus 2014 23.09
Ibnu al-Quthiyyah | |
---|---|
Kun-yah | Abu Bakar |
Nama | Muhammad |
Nasab | bin Umar bin Abdul Aziz bin Ibrahim bin Isa bin Muzahim |
Nisbah | al-Qurthubi |
Lahir | Cordoba |
Meninggal | 23 Rabiul awal 367 H/8 November 977 Cordoba |
Wilayah aktif | Al-Andalus |
Minat utama | Nahwu Bahasa Arab Ilmu Riwayat Hadis Sejarah |
Abu Bakar Muhammad bin Umar bin Abdul Aziz bin Ibrahim bin Isa bin Muzahim al-Qurthubi<ref=yaqut>[Yaqut al-Hamawi (1993:2592)</ref> (bahasa Arab: أبو بكر محمد بن عمر بن عبدالعزيز بن إبراهيم بن عيسى بن مزاحم القرطبي) atau lebih dikenal dengan Ibnu al-Quthiyyah (lahir di Cordoba<ref=zirik>[Khairuddin az-Zirikli, jilid 6 (2002:311-312)]</ref>, wafat di Cordoba pada 23 Rabiul awal 367 H) adalah seorang sejarawan, sastrawan dan ilmuwan dibidang bahasa Arab dan nahwu). Ia merupakan keturunan Sarah dari suku Goth yang menikah dengan kakeknya Isa bin Muzahim, hamba sahaya yang dimerdekakan oleh Umar bin Abdul-Aziz. Sarah merupakan cucu dari Raja Visigoth yang menjadi utusan bagi Hisyam bin Abdul-Malik yang berlindung dari pamannya dan menikah dengan Ibnu Muzahim kemudian pindah ke Al-Andalus.[1] Maka anak-anaknya dinamakan sebagai Bani al-Quthiyyah atau Dinasti Goth. Ayahnya adalah seorang Qadi Sevilla pada masa kekhalifahan Abdurrahman III. Ibnu al-Quthiyyah mempelajari fikih, hadis dan sastra di Sevilla dan Cordoba.[2] namun ia lebih menguasai ilmu bahasa Arab, ilmu riwayat hadis dan sejarah.
Ibnu al-Hidza` dan Ibnu Abdi al-Barr memujinya[3] dan menyebutnya sebagai orang yang paling pandai dalam bidang bahasa Arab, nawadir al-Lughah dan syair pada zamannya.<ref=zirik/> Ketika Khalifah Al-Hakam II bertanya kepada Abu 'Ali al-Qali, seorang utusan dari timur, mengenai orang yang paling pandai dibidang bahasa Arab di Al-Andalus, maka ia menjawabnya ia adalah Ibnu al-Quthiyyah.[4]
Karya tulis
- Tasharif al-Af'al
- al-Maqshur wa al-Mamdud
- Syarh Risalah Adab al-Katib
- Tarikh Iftitah al-Andalus
Referensi
- ^ [Ibnu Khallikan (1972:370)]
- ^ [Ibnu Farhun, jilid 2 (1972:217)]
- ^ Kitab Lisan al-Mizan karya Ibnu Hajar al-'Asqallani Jilid 5 Halaman 324
- ^ [Ibnu Khallikan (1972:369)]
Sumber rujukan
- az-Zirikli, Khairuddin (2002), al-A'lam, Dar al-'Ilmi li al-Malayin, Beirut.
- Ibnu Farhun (1972), ad-Dibaj al-Madzhab fi Ma'rifati al-A'yan 'Ulama` al-Madzhab, Juz 2, Cetakan Madinah
- Ibnu al-Faridhi, Abu al-Walid Abdullah bin Muhammad bin Yusuf (1966), Tarikh al-'Ulama` al-Andalus, ad-Dar al-Mashriyyah li at-Ta`lif wa at-Tarjamah
- Ibnu Khallikan, Abu al-'Abbas Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim bin Abi Bakar (1972), Wafayatu al-A'yan wa Anba`u Abna`i az-Zaman, Dar al-Kutub al-'Ilmiyyah, Beirut
- al-Hamawi, Yaqut (1993), Mu'jam al-Adibba`, Irsyadd al-Arib ila Ma'rifati al-Adib, Dar al-Gharb al-Islami