Lompat ke isi

Sedekah bumi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Vijayasingha (bicara | kontrib)
Vijayasingha (bicara | kontrib)
Baris 3: Baris 3:
Pada hari '''nahas tahun''' diawal bulan [[Muharam]] / [[Sura]].
Pada hari '''nahas tahun''' diawal bulan [[Muharam]] / [[Sura]].
Tempat yang pelaksanaan yang aslinya seharusnya di perempatan jalan.
Tempat yang pelaksanaan yang aslinya seharusnya di perempatan jalan.
 Tetapi sekarang biasanya dilaksanakan di halaman Mesjid atau balai desa.

==Bubur Sura dan Hasil bumi==
==Bubur Sura dan Hasil bumi==
[[Sesajen, Sasajen, Sajen, Sesaji | Sesajen]] yang penting adalah adanya ''' Bubur Sura''' dan Hasil bumi untuk dimakan dan dikuburkan.
[[Sesajen, Sasajen, Sajen, Sesaji | Sesajen]] yang penting adalah adanya ''' Bubur Sura''' dan Hasil bumi untuk dimakan dan dikuburkan.

Revisi per 25 Agustus 2014 12.45

Sedekah Bumi adalah suatu upacara adat yang melambangkan rasa syukur manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rezeki melalui Tanah/Bumi berupa segala bentuk hasil bumi. Upacara ini sebenarnya sangat populaer di Indonesia khususnya Pulau Jawa namun dengan berbagai versi dan cara.

Waktu dan tempat pelaksanaan

Pada hari nahas tahun diawal bulan Muharam / Sura. Tempat yang pelaksanaan yang aslinya seharusnya di perempatan jalan.  Tetapi sekarang biasanya dilaksanakan di halaman Mesjid atau balai desa.

Bubur Sura dan Hasil bumi

Sesajen yang penting adalah adanya Bubur Sura dan Hasil bumi untuk dimakan dan dikuburkan. Bubur Sura dibuat dari berbagai biji bijian, yang hanya boleh dimasak dalam kendi kuali dari tanah. berbagai jenis hasil bumi mulai dari biji bijian, umbi umbian dan sayuran buah, serta kepala dari binatang ternak yang dikurbankan , biasanyas akan dikubur.

Philosophi

Ini merupakan ucapan rasa syukur kepada rezeki yang sudah di terima dan permohonan rasa harap akan rezeki yang melimpah di masa depan.

Referensi