Lompat ke isi

Maria Van Engels: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 41: Baris 41:
{{DEFAULTSORT:Van Engels, Maria}}
{{DEFAULTSORT:Van Engels, Maria}}


[[Kategori:Eropa-Indonesia]]
[[Kategori:Belanda-Indonesia]]
[[Kategori:Arab-Indonesia]]
[[Kategori:Arab-Indonesia]]
[[Kategori:Ulama Indonesia]]
[[Kategori:Ulama Indonesia]]

Revisi per 12 September 2014 17.24

Maria Van Engels
LahirIndonesia Jakarta
Meninggal1961
Jakarta
KebangsaanIndonesia
Nama lainmariam
PekerjaanDa'i
Dikenal ataspenyiar agama
AnakSalmah
Muhdor

Maria Van Engels atau lebih dikenal dengan panggilan Jidah Enon atau Wan Enon adalah menantu dari Habib Ali Kwitang dan ibu dari penerus Majlis Taklim Kwitang. Ayahnya seorang belanda beragama Katolik bernama belakang Van Engels, sementara ibunya adalah seorang wanita bersuku jawa asal Wonosobo, Jawa Tengah. Mereka menikah saat ayahnya bertugas di ondernaming (perkebunan) teh di kaki gunung Dieng. Pasangan ini dikaruniai dua puteri, yaitu Maria dan Lies Van Engels.

Semasa mudanya Maria bekerja di toko penjahit di Noordwijk Batavia. Ia menikah dengan putera sulung Habib Ali Kwitang yang bernama Abdrurrahman sekitar tahun 1880. Suaminya wafat pada tahun 1940. Dari perkawinannya dengan Abdurrahman, ia memiliki beberapa putera-puteri, diantaranya Salmah (Endah Dame') dan Muchdor.

Pada suatu malam pada tahun 1961, Mariam yang sedang sakit menginginkan semua keluarga disisinya. Saat pemakamannya, hadir pula sejumlah ulama dan kyai terkemuka di Jakarta, diantaranya KH. Abdullah Syafi'ie, KH. Thohir Rohili, dan KH. Nur Ali. Keluarganya sempat mengirimkan telegram ke adiknya, Lies yang saat itu telah bermukim di negeri Belanda (Holland). Salah satu cucunya dari anak yang bernama Salmah, yaitu Alwi Shahab, merupakan salah satu wartawan dan budayawan betawi terkemuka di Indonesia.[1]

Referensi

Lihat pula

Bacaan lanjutan

Pranala luar