Lompat ke isi

Kendaldoyong, Petarukan, Pemalang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Nurrizqon (bicara | kontrib)
k susunan kalimat
Nurrizqon (bicara | kontrib)
k sejarah dan keadaan saat ini
Baris 13: Baris 13:
}}
}}
'''Kendaldoyong''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Petarukan, Pemalang|Petarukan]], [[Kabupaten Pemalang|Pemalang]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].
'''Kendaldoyong''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Petarukan, Pemalang|Petarukan]], [[Kabupaten Pemalang|Pemalang]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]].

Desa ini dinamakan demikian karena konon kabarnya, dulu di tempat yang penduduknya seratus persen beraganma Islam ini tumbuh subur pohon Kendal yang doyong/miring. Namun, tumbuhan ini kini hanya tinggal nama. Nama Kendaldoyoing ini dikenal setelah pemerintahan Kendal Doyong berdiri.


Desa Kendaldoyong adalah salah satu desa dari 20 desa/kelurahan di wilayah kecamatan Petarukan.
Desa Kendaldoyong adalah salah satu desa dari 20 desa/kelurahan di wilayah kecamatan Petarukan.
Baris 22: Baris 24:
* Sebelah Selatan : Desa [[Temuireng, Petarukan, Pemalang|Temuireng]]
* Sebelah Selatan : Desa [[Temuireng, Petarukan, Pemalang|Temuireng]]
* Sebelah Barat : Desa [[Klareyan, Petarukan, Pemalang|Klareyan]]
* Sebelah Barat : Desa [[Klareyan, Petarukan, Pemalang|Klareyan]]
#
Adapun secara administratif Desa Kendaldoyong terdiri atas 4 dusun yang masing terdiri dari beberapa RT yaitu
<nowiki> </nowiki>Pemerintahan desa Kendal Doyong diperkirakan sudah mulai berdiri ketika Kabupaten Pemalang berdiri pada tanggal 24 Januari 1575. Perkembangan demi perkembangan dari berbagai aspekpun terlihat signifikan setiap pergantian kepala desa. Terbukti, jalan-jalan di desa yang terkenal dengan tugu garudanya ini hampir sembilan puluh persen sudah diaspal. Tidak hanya itru, infrastruktur, sarana, dan prasarana desapun kini terus diperbaharui.

Desa yang sekarang ini dipimpin oleh Ibu Kuslantasi ini secara administratif dibagi menjadi empat dusun, yaitu :
# Dusun Pangkah (10 RT),
# Dusun Pangkah (10 RT),
# Dusun Pejalaran (11 RT),
# Dusun Pejalaran (11 RT),
# Dusun Pilangjati (11 RT), dan
# Dusun Pilangjati (11 RT),
# Dusun Lemah Duwur (9 RT)..
# Dusun Lemah Duwur (9 RT).
Semula, sebelum tahun 2000, sebelum desa ini dimekarkan menjadi dua desa yaitu desa Kendal Rejo dan Desa Kendal Doyong sendiri, desa ini memiliki tujuh dusun yaitu dusun Pangkah, dusun Pejalaran, dusun Pilangjati, dusun Lemah Duwur, dusun Kedung Uter, dusun Kauman, dan dusun Penambangan. Sementara itu, berdasarkan produktifitas lahan, wilayah desa yang pernah dipimpin oleh Bapak Ahmad Rois, Bapak Riyanto, Bapak Fathoni, Bapak Suhari dan Bapak Abdul Ghani ini dibagi menjadi lahan pertanian, perkampungan, dan sarana prasarana umum serta lahan industri dengan industri andalan yaitu industri produksi arang yang dijalankan oleh PT Teknologi Tepat Guna Produksi arang di dusun Pejalaran. Pemerintah desa yang nihil sejarah dan peninggalan sejarah ini mengupayakan agar sistem pembagian wilayahnya seperti yang diterapkan negara adidaya, Amerika Serikat. Hal ini diwujudkan dengan terkonsentrasinya wilayah pertanian dan industri pertanian di dusun Lemah Duwur dan Pangkah. Wilayah perkampungan terkonsentrasi di dusun Pilangjati dan Pejalaran. Sedangkan wilayah pendidikan agama terkonsentrasi di dusun Pangkah, Pilangjati, dan Pejalaran. Dan untuk wilayah pusat pemerintahan, berada di dusun Lemah Duwur.

Masyarakat di desa yang terletak di sebelah utara desa Panjunan, desa Temuireng dan desa Kandang ini hampir delapan puluh lima persen bekerja sebagai petani, buruh tani, dan wiraswasta. Sementara itu, sisanya bermata pencaharian sebagai PNS, Pegawai Swasta, TNI, dan Polisi, dan mata pencaharian lain. Pertanian padi sangat mendominasi daerah ini. Sedangkan seperti daerah pesisir lainnya, pertanian palawija di desa yang terletak di sebelah barat desa Kandang dan Sungai Comal ini kurang diminati. Di bidang peternakan, peternak desa yang terletak empat kilometer dari bibir pantai di ujung Pemalang ini cenderung menyukai bidang peternakan ayam potong dan bebek (Lemah Duwur) serta ikan lele (Pangkah). Di bidang industri, industri produksi seperti industri sate kambing muda kini menjamur di dusun Lemah Duwur, dan juga industri produksi kue semacam brownies lapis legit di dusun Pejalaran, selain industri produksi arang. Ada pula industri di bidang konveksi yang banyak terdapat di dusun Pangkah. Selain industri di bidang produksi, terdapat pula industri di bidang distribusi yaitu distribusi gabah (padi) di dusun Lemah Duwur. Di bidang industri pertanian selain industri gabah, menjamur pula pengelola jasa pertanian seperti ''ricemill'', sebut saja lima buah ''ricemill'' yang ada di dusun Lemah Duwur. Industri di desa yang berada dua puluh kilometer pusat kota pemalang ini semakin berkembang sejalan dengan gencarnya pemerintah desa dalam mempromosikan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat). Hal yang membanggakan datang seiring dengan banyaknya putra daerah yang menjadi pelaku industri di daerah lain. Sebut saja, produksi roti kering di Jakarta, isi ulang LPG (SPBE), industri sate, juga industri pembuatan es balok.

Mengenai sarana dan prasarana, desa yang penduduknya akrab dengan musik rebana ini memiliki faktor yang sangat menunjang berlangsungnya pemerintahan desa tersebut dan semuanya dalam kondisi sangat baik. Sarana prasarana itu diantaranya TK, SD, SMP dan MTs, SMA, TPQ dan Madrasah, Puskesmas, Masjid, Lapangan Desa dan tentunya Pasar sebagai pusat perekonomian.

{{Petarukan, Pemalang}}
{{Petarukan, Pemalang}}
{{kelurahan-stub}}
{{kelurahan-stub}}

Revisi per 10 Oktober 2014 12.36

Kendaldoyong
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenPemalang
KecamatanPetarukan
Kode pos
52362
Kode Kemendagri33.27.10.2013 Edit nilai pada Wikidata
Luas-
Jumlah penduduk-
Kepadatan-

Kendaldoyong adalah desa di kecamatan Petarukan, Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia.

Desa ini dinamakan demikian karena konon kabarnya, dulu di tempat yang penduduknya seratus persen beraganma Islam ini tumbuh subur pohon Kendal yang doyong/miring. Namun, tumbuhan ini kini hanya tinggal nama. Nama Kendaldoyoing ini dikenal setelah pemerintahan Kendal Doyong berdiri.

Desa Kendaldoyong adalah salah satu desa dari 20 desa/kelurahan di wilayah kecamatan Petarukan.

Adapun secara geografis wilayah Desa Kendaldoyong memiliki batas-batas sebagai berikut :

Pemerintahan desa Kendal Doyong diperkirakan sudah mulai berdiri ketika Kabupaten Pemalang berdiri pada tanggal 24 Januari 1575. Perkembangan demi perkembangan dari berbagai aspekpun terlihat signifikan setiap pergantian kepala desa. Terbukti, jalan-jalan di desa yang terkenal dengan tugu garudanya ini hampir sembilan puluh persen sudah diaspal. Tidak hanya itru, infrastruktur, sarana, dan prasarana desapun kini terus diperbaharui.

Desa yang sekarang ini dipimpin oleh Ibu Kuslantasi ini secara administratif dibagi menjadi empat dusun, yaitu :

  1. Dusun Pangkah (10 RT),
  2. Dusun Pejalaran (11 RT),
  3. Dusun Pilangjati (11 RT),
  4. Dusun Lemah Duwur (9 RT).

Semula, sebelum tahun 2000, sebelum desa ini dimekarkan menjadi dua desa yaitu desa Kendal Rejo dan Desa Kendal Doyong sendiri, desa ini memiliki tujuh dusun yaitu dusun Pangkah, dusun Pejalaran, dusun Pilangjati, dusun Lemah Duwur, dusun Kedung Uter, dusun Kauman, dan dusun Penambangan. Sementara itu, berdasarkan produktifitas lahan, wilayah desa yang pernah dipimpin oleh Bapak Ahmad Rois, Bapak Riyanto, Bapak Fathoni, Bapak Suhari dan Bapak Abdul Ghani ini dibagi menjadi lahan pertanian, perkampungan, dan sarana prasarana umum serta lahan industri dengan industri andalan yaitu industri produksi arang yang dijalankan oleh PT Teknologi Tepat Guna Produksi arang di dusun Pejalaran. Pemerintah desa yang nihil sejarah dan peninggalan sejarah ini mengupayakan agar sistem pembagian wilayahnya seperti yang diterapkan negara adidaya, Amerika Serikat. Hal ini diwujudkan dengan terkonsentrasinya wilayah pertanian dan industri pertanian di dusun Lemah Duwur dan Pangkah. Wilayah perkampungan terkonsentrasi di dusun Pilangjati dan Pejalaran. Sedangkan wilayah pendidikan agama terkonsentrasi di dusun Pangkah, Pilangjati, dan Pejalaran. Dan untuk wilayah pusat pemerintahan, berada di dusun Lemah Duwur.

Masyarakat di desa yang terletak di sebelah utara desa Panjunan, desa Temuireng dan desa Kandang ini hampir delapan puluh lima persen bekerja sebagai petani, buruh tani, dan wiraswasta. Sementara itu, sisanya bermata pencaharian sebagai PNS, Pegawai Swasta, TNI, dan Polisi, dan mata pencaharian lain. Pertanian padi sangat mendominasi daerah ini. Sedangkan seperti daerah pesisir lainnya, pertanian palawija di desa yang terletak di sebelah barat desa Kandang dan Sungai Comal ini kurang diminati. Di bidang peternakan, peternak desa yang terletak empat kilometer dari bibir pantai di ujung Pemalang ini cenderung menyukai bidang peternakan ayam potong dan bebek (Lemah Duwur) serta ikan lele (Pangkah). Di bidang industri, industri produksi seperti industri sate kambing muda kini menjamur di dusun Lemah Duwur, dan juga industri produksi kue semacam brownies lapis legit di dusun Pejalaran, selain industri produksi arang. Ada pula industri di bidang konveksi yang banyak terdapat di dusun Pangkah. Selain industri di bidang produksi, terdapat pula industri di bidang distribusi yaitu distribusi gabah (padi) di dusun Lemah Duwur. Di bidang industri pertanian selain industri gabah, menjamur pula pengelola jasa pertanian seperti ricemill, sebut saja lima buah ricemill yang ada di dusun Lemah Duwur. Industri di desa yang berada dua puluh kilometer pusat kota pemalang ini semakin berkembang sejalan dengan gencarnya pemerintah desa dalam mempromosikan PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat). Hal yang membanggakan datang seiring dengan banyaknya putra daerah yang menjadi pelaku industri di daerah lain. Sebut saja, produksi roti kering di Jakarta, isi ulang LPG (SPBE), industri sate, juga industri pembuatan es balok.

Mengenai sarana dan prasarana, desa yang penduduknya akrab dengan musik rebana ini memiliki faktor yang sangat menunjang berlangsungnya pemerintahan desa tersebut dan semuanya dalam kondisi sangat baik. Sarana prasarana itu diantaranya TK, SD, SMP dan MTs, SMA, TPQ dan Madrasah, Puskesmas, Masjid, Lapangan Desa dan tentunya Pasar sebagai pusat perekonomian.