Lompat ke isi

Syair Perang Mengkasar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Szairj (bicara | kontrib)
Saya menambahkan isi dari Syair Perang Mengkasar
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Syair Perang Mengkasar''' adalah [[syair]] yang dikarang oleh Encik Amin, juru tulis [[Sultan Hasanuddin]]. Versi yang dikenal saat ini merupakan suntingan C. Skinner. Syair yang panjangnya 2.136 baris ini menceritakan perang antara [[VOC]] dengan [[kerajaan Gowa]] yang berlangsung antara tahun 1667-1668. Syair ini ditulis dalam [[bahasa Melayu]]. Meskipun ditulis di [[Kota Makassar|Makassar]], syair ini tidak memperlihatkan pengaruh [[bahasa Bugis]] atau [[bahasa Makassar]]. Sebaliknya ditemukan kosa kata [[bahasa Aceh|Aceh]] dan [[bahasa Minangkabau]] di dalamnya.
'''Syair Perang Mengkasar''' adalah [[syair]] yang dikarang oleh Encik Amin, juru tulis [[Sultan Hasanuddin]]. Versi yang dikenal saat ini merupakan suntingan C. Skinner. Syair yang panjangnya 2.136 baris ini menceritakan perang antara [[VOC]] dengan [[kerajaan Gowa]] yang berlangsung antara tahun 1667-1668. Syair ini ditulis dalam [[bahasa Melayu]]. Meskipun ditulis di [[Kota Makassar|Makassar]], syair ini tidak memperlihatkan pengaruh [[bahasa Bugis]] atau [[bahasa Makassar]]. Sebaliknya ditemukan kosa kata [[bahasa Aceh|Aceh]] dan [[bahasa Minangkabau]] di dalamnya.


Berikut Syair Perang Mengkasar
== Syair ==


{{quotation|
Bismiâllah itu suatu firman
:Bismiâllah itu suatu firman
Fardulah kita kepadanya iman
:Fardulah kita kepadanya iman
Muttasil pula dengan rahman
:Muttasil pula dengan rahman
Hasil maksudnya pada yang budiman
:Hasil maksudnya pada yang budiman

{{-}}
Rahman itu sifat
:Rahman itu sifat
Tiada bercerai dengan kunhi zat
:Tiada bercerai dengan kunhi zat
Nyatanya itu tiada bertempat
:Nyatanya itu tiada bertempat
Barang yang bekal sukar mendapat
:Barang yang bekal sukar mendapat

{{-}}
Rahim itu sifat yang sedia
:Rahim itu sifat yang sedia
Wajiblah kita kepadanya percaya
:Wajiblah kita kepadanya percaya
Barang siapa yang mendapat dia
:Barang siapa yang mendapat dia
Dunia akhirat tiada berbahaya
:Dunia akhirat tiada berbahaya

{{-}}
Al-hamduliâllah tahmid yang ajla
:Al-hamduliâllah tahmid yang ajla
Nyatanya dalam kalam Allah ala
:Nyatanya dalam kalam Allah ala
Madah terkhusus bagi hak taâ ala
:Madah terkhusus bagi hak taâ ala
Sebab itulah dikarang oleh wali Allah
:Sebab itulah dikarang oleh wali Allah

{{-}}

Setelah sudah selesai pujinya
:Setelah sudah selesai pujinya
Salawat pula akan nabi-Nya
:Salawat pula akan nabi-Nya
Di sanalah asal mula tajallinya
:Di sanalah asal mula tajallinya
Kesudahan tempat turun wahyunya
:Kesudahan tempat turun wahyunya
{{-}}

Muhammad itu nabi yang khatam
:Muhammad itu nabi yang khatam
Mengajak ke hadrat rabbi al-alam
:Mengajak ke hadrat rabbi al-alam
Sesungguhnya dahulu nyatanya (kelam)
:Sesungguhnya dahulu nyatanya (kelam)
Dari pada pancarnya sekalian alam
:Dari pada pancarnya sekalian alam
{{-}}

Salawat itu masyhur lafaznya
:Salawat itu masyhur lafaznya
Telah termazhur pada makhluknya
:Telah termazhur pada makhluknya
Allahumma salliâalaihi akan agamanya
:Allahumma salliâalaihi akan agamanya
Di sanalah nyata sifat jamalnya
:Di sanalah nyata sifat jamalnya
{{-}}

Tuanku sultan yang amat sakti
:Tuanku sultan yang amat sakti
Akan Allah dan rasul sangatlah bakti
:Akan Allah dan rasul sangatlah bakti
Suci dan ikhlas di dalam hati
:Suci dan ikhlas di dalam hati
Seperti air ma’al-hayati.
:Seperti air ma’al-hayati.
{{-}}

Daulatnya bukan barang-barang
:Daulatnya bukan barang-barang
Seperti manikam yang sudah di karang
:Seperti manikam yang sudah di karang
Jikalau dihadap sengala hulubalang
:Jikalau dihadap sengala hulubalang
Cahaya durjanya gilang gemilang .
:Cahaya durjanya gilang gemilang
{{-}}

Raja berani sangatlah bertuah
:Raja berani sangatlah bertuah
Hukumannya ‘adil kalbunya murah
:Hukumannya ‘adil kalbunya murah
Segenap tahun zakat dan fitrah
:Segenap tahun zakat dan fitrah
Fakir dan miskin sekalian limpah .
:Fakir dan miskin sekalian limpah
{{-}}

Sultan di Goa raja yang sabar
:Sultan di Goa raja yang sabar
Berbuat ‘ibadat terlalu gemar
:Berbuat ‘ibadat terlalu gemar
Menjauhi nahi mendekatkan amar
:Menjauhi nahi mendekatkan amar
Kepada pendeta baginda belajar.
:Kepada pendeta baginda belajar.
{{-}}

Baginda raja yang amat elok
:Baginda raja yang amat elok
Serasi dengan adinda di telo’
:Serasi dengan adinda di telo’
Seperti embun yang sangat sejuk
:Seperti embun yang sangat sejuk
Cahayanya limpah pada segala makhluk.
:Cahayanya limpah pada segala makhluk
{{-}}

Tiadalah habis gharib kata
:Tiadalah habis gharib kata
Sempurnalah baginda menjadi sultan
:Sempurnalah baginda menjadi sultan
Dengan saudaranya yang sangat berpatutan
:Dengan saudaranya yang sangat berpatutan
Seperti emas mengikat intan.
:Seperti emas mengikat intan
{{-}}

Bijaksana sekali berkata-kata
:Bijaksana sekali berkata-kata
Sebab berkapit dengan pendeta
:Sebab berkapit dengan pendeta
Jikalau mendengar khabar berita
:Jikalau mendengar khabar berita
Sadarlah baginda benar dan dusta.
:Sadarlah baginda benar dan dusta
{{-}}

Kekal ikrar apalah tuanku
:Kekal ikrar apalah tuanku
Seperti air zamzam di dalam sangku
:Seperti air zamzam di dalam sangku
Barang kehendak sekalian berlaku
:Barang kehendak sekalian berlaku
Tenteranya banyak bersuku-suku
:Tenteranya banyak bersuku-suku
{{-}}

Patik persembahkan suatu rencana
:Patik persembahkan suatu rencana
Mohon ampun dengan karunia
:Mohon ampun dengan karunia
Aturnya janggal banyak ta’kena
:Aturnya janggal banyak ta’kena
Karena ‘akalnya belum sempurna
:Karena ‘akalnya belum sempurna
{{-}}

Mohonkan ampun gharib yang fakir
:Mohonkan ampun gharib yang fakir
Memcatatkan asma di dalam sya’ir
:Memcatatkan asma di dalam sya’ir
Maka patik pun berbuat sindir
:Maka patik pun berbuat sindir
Kepada negeri asing supaya lahir
:Kepada negeri asing supaya lahir
{{-}}

Tuanku ampun fakir yang hina
:Tuanku ampun fakir yang hina
Sindirnya tidak betapa bena
:Sindirnya tidak betapa bena
Menyatakan asma raja yang ghana
:Menyatakan asma raja yang ghana
Supaya tentu pada segala yang bijaksana.
:Supaya tentu pada segala yang bijaksana
{{-}}

Maka patik berani berdatang sembah
:Maka patik berani berdatang sembah
Harapkan ampun karunia yang limpah
:Harapkan ampun karunia yang limpah
Tuanku ampuni hamba Allah
:Tuanku ampuni hamba Allah
Karena aurnya banyak yang salah.
:Karena aurnya banyak yang salah
{{-}}

Tamatlah sudah memuji sultan
:Tamatlah sudah memuji sultan
Tersebutlah perkataan Welanda syaitan
:Tersebutlah perkataan Welanda syaitan
Kornilis Sipalman penghulu kapitan.
:Kornilis Sipalman penghulu kapitan
Raja Palakka jadi panglima.
:Raja Palakka jadi panglima
{{-}}

Demikian asal mula pertama
:Demikian asal mula pertama
Welanda dan Bugis bersama-sama
:Welanda dan Bugis bersama-sama
Kornilis Sipalman ternama
:Kornilis Sipalman ternama
Raja Palakka menjadi panglima.
:Raja Palakka menjadi panglima
{{-}}

Berkampunglah Welanda sekalian jenis
:Berkampunglah Welanda sekalian jenis
Berkatalah Jendral Kapitan yang bengis
:Berkatalah Jendral Kapitan yang bengis
Jikalau alah Mengkasar nin habis
:Jikalau alah Mengkasar nin habis
Tunderu’ kelak raja di Bugis.
:Tunderu’ kelak raja di Bugis
{{-}}

Setelah didengar oleh si Tunderu’
:Setelah didengar oleh si Tunderu’
Kata jenderal Welanda yang mabuk
:Kata jenderal Welanda yang mabuk
Berbangkitlah ia yang duduk
:Berbangkitlah ia yang duduk
Betalah kelak di medan mengamuk.
:Betalah kelak di medan mengamuk
{{-}}

Akan cakap Bugis yang dusta
:Akan cakap Bugis yang dusta
Sehari kubedil robohlah kota
:Sehari kubedil robohlah kota
Habis kuambil segala harta
:Habis kuambil segala harta
Perempuan yang baik bahagian beta.
:Perempuan yang baik bahagian beta
{{-}}

Jika sudah kita alahkan
:Jika sudah kita alahkan
Segala hasil beta persembahkan
:Segala hasil beta persembahkan
Perintah negeri kita serahkan
:Perintah negeri kita serahkan
Kerajaan di bone’Tunderu’ pohonkan
:Kerajaan di bone’Tunderu’ pohonkan
{{-}}

Setelah didengar oleh jenderal
:Setelah didengar oleh jenderal
Cakap Tunderu’ orang yang bebel
:Cakap Tunderu’ orang yang bebel
Disuruhnya berlengkap segala kapal
:Disuruhnya berlengkap segala kapal
Seorang kapitan dijadikan amiral.
:Seorang kapitan dijadikan amiral
{{-}}

Putuslah sudah segala musyawarat
:Putuslah sudah segala musyawarat
Welanda dan bugis membawa alat
:Welanda dan bugis membawa alat
Beberapa senapang dengan bangat
:Beberapa senapang dengan bangat
Sekalian soldadu di dalam surat.
:Sekalian soldadu di dalam surat.
{{-}}

Tujuh ratus enam puluh soldadu yang muda-muda
:Tujuh ratus enam puluh soldadu yang muda-muda
Memakai kamsol cara Welanda
:Memakai kamsol cara Welanda
Rupanya sikap seperti Garuda
:Rupanya sikap seperti Garuda
Bermuatlah ke kapal barang yang ada.
:Bermuatlah ke kapal barang yang ada
{{-}}

Delapan belas kapal yang besar
:Delapan belas kapal yang besar
Semuanya habis menarik layer
:Semuanya habis menarik layer
Turunlah angin barat yang besar
:Turunlah angin barat yang besar
Sampailah ia ke negeri Mengkasar.
:Sampailah ia ke negeri Mengkasar
{{-}}

Di laut Barombong kapal berlabuh
:Di laut Barombong kapal berlabuh
Kata si Bugis nati dibunuh
:Kata si Bugis nati dibunuh
Jikalau raja yang datang menyuruh
:Jikalau raja yang datang menyuruh
Semuanya tangkap kita perteguh
:Semuanya tangkap kita perteguh
{{-}}

Pada sangkanya Bugis dan Welanda
:Pada sangkanya Bugis dan Welanda
Dikatanya takut gerangan baginda
:Dikatanya takut gerangan baginda
Tambahan Bugis orang yang bida’ah
:Tambahan Bugis orang yang bida’ah
Barang katanya mengada-ngada.
:Barang katanya mengada-ngada
{{-}}

Segala ra’yat yang melihat
:Segala ra’yat yang melihat
Ada yang suka ada yang dahsat
:Ada yang suka ada yang dahsat
Sekalian rakyat berkampung musyawarat
:Sekalian rakyat berkampung musyawarat
Masuk mengadap duli hadrat.
:Masuk mengadap duli hadrat
{{-}}

Daeng dank are masuk ke dalam
:Daeng dank are masuk ke dalam
Mengadap duli mahkota ‘alam
:Mengadap duli mahkota ‘alam
Berkampunglah segala kaum Islam menantikan titah Syahi ‘alam.
:Berkampunglah segala kaum Islam
:Menantikan titah Syahi ‘alam
{{-}}

Akan titah baginda sultan
:Akan titah baginda sultan
Siapatah baik kita titahkan
:Siapatah baik kita titahkan
Tanyakan kehendak Welanda syaitan
:Tanyakan kehendak Welanda syaitan
Hendak berkelahi kita lawan.
:Hendak berkelahi kita lawan
{{-}}

Menyahut baginda Karaeng Ketapang
:Menyahut baginda Karaeng Ketapang
Karaeng we jangan hatimu bimbang
:Karaeng we jangan hatimu bimbang
Jikalau Welanda hendak berperang
:Jikalau Welanda hendak berperang
Kita kampungkan sekalian orang.
:Kita kampungkan sekalian orang
{{-}}

Dititirlah nobat gendering pekanjar
:Dititirlah nobat gendering pekanjar
Bunyinya gemuruh seperti tagar
:Bunyinya gemuruh seperti tagar
Berhimpunlah ra’yat kecil dan besar
:Berhimpunlah ra’yat kecil dan besar
Adalah geger negeri Mengkasar.
:Adalah geger negeri Mengkasar
{{-}}

Bercakaplah baginda Keraeng Popo
:Bercakaplah baginda Keraeng Popo
Mencabut sunderikyang amat elok
:Mencabut sunderikyang amat elok
Barang di mana ketumbukan si Tunderu’
:Barang di mana ketumbukan si Tunderu’
Daripada tertawan remaklah habi
:Daripada tertawan remaklah habi
{{-}}

Karaeng garasi’ raja yang tua
:Karaeng garasi’ raja yang tua
Barcakap di hadapan anakanda ke dua
:Barcakap di hadapan anakanda ke dua
Barang kerja akulah bawa
:Barang kerja akulah bawa
Karena badanku pun sudahlah tua.
:Karena badanku pun sudahlah tua
{{-}}

Karaeng Bonto Majanang saudara Sultan
:Karaeng Bonto Majanang saudara Sultan
Sikapnya seperti harimau jantan
:Sikapnya seperti harimau jantan
Barang ke mana patik dititahkan
:Barang ke mana patik dititahkan
Welanda dan Bugis saja kulaawan.
:Welanda dan Bugis saja kulaawan
{{-}}

Bercakap pula Karaeng Jaranika
:Bercakap pula Karaeng Jaranika
Merah padam warnanya muka
:Merah padam warnanya muka
Welanda Bugis anjing celaka
:Welanda Bugis anjing celaka
Haramlah aku memalingkan muka.
:Haramlah aku memalingkan muka
{{-}}

Karaeng Panjalingang raja yang bijak
:Karaeng Panjalingang raja yang bijak
Melompat mencabut keris pandak
:Melompat mencabut keris pandak
Jikalau undur patik nin kelak
:Jikalau undur patik nin kelak
kepada perempuan suruh tempelak.
:Kepada perempuan suruh tempelak
{{-}}

Keraeng Bonto Sunggu raja elok
:Keraeng Bonto Sunggu raja elok
Bercakap di hadapan Raja Telo’
:Bercakap di hadapan Raja Telo’
Biarlah patik menjadi cucuk
:Biarlah patik menjadi cucuk
Welanda dan Bugis saja kuamuk.
:Welanda dan Bugis saja kuamuk
{{-}}

Keraeng Balo’ raja yang muda
:Keraeng Balo’ raja yang muda
Bercakap di hadapan paduka kakanda
:Bercakap di hadapan paduka kakanda
Jikalau sekadar Bugis dan Welanda
:Jikalau sekadar Bugis dan Welanda
Barang dititahkan patiklah ada.
:Barang dititahkan patiklah ada
{{-}}

Akan cakap Keraeng Sanderabone
:Akan cakap Keraeng Sanderabone
Mencabut sunderik baru dicanai
:Mencabut sunderik baru dicanai
Jikalau sekadar Sopeng dan Bone
:Jikalau sekadar Sopeng dan Bone
Tambah lagi Sula’ dengan Burne.
:Tambah lagi Sula’ dengan Burne
{{-}}

Jikalau ia mau kemari
:Jikalau ia mau kemari
Sekapur sirih ia kuberi
:Sekapur sirih ia kuberi
Jikalau Allah sudah memberi
:Jikalau Allah sudah memberi
Si la'nat Allah kita tampari.
:Si la'nat Allah kita tampari
{{-}}

Bercakap bage Keraeng Mandale
:Bercakap bage Keraeng Mandale
Ia berkanjar mencabut sunderik
:Ia berkanjar mencabut sunderik
Berdiri melompat seraya bertempik
:Berdiri melompat seraya bertempik
Barang di mana dititahkan patik.
:Barang di mana dititahkan patik
{{-}}

Keraeng Mamu berani sungguh
:Keraeng Mamu berani sungguh
Bercakap dengan kata yang teguh
:Bercakap dengan kata yang teguh
Jikalau patik bertemu musuh
:Jikalau patik bertemu musuh
Pada barang tempat hambah bertutuh.
:Pada barang tempat hambah bertutuh}}


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 22 Oktober 2014 13.11

Syair Perang Mengkasar adalah syair yang dikarang oleh Encik Amin, juru tulis Sultan Hasanuddin. Versi yang dikenal saat ini merupakan suntingan C. Skinner. Syair yang panjangnya 2.136 baris ini menceritakan perang antara VOC dengan kerajaan Gowa yang berlangsung antara tahun 1667-1668. Syair ini ditulis dalam bahasa Melayu. Meskipun ditulis di Makassar, syair ini tidak memperlihatkan pengaruh bahasa Bugis atau bahasa Makassar. Sebaliknya ditemukan kosa kata Aceh dan bahasa Minangkabau di dalamnya.

Syair

Bismiâllah itu suatu firman
Fardulah kita kepadanya iman
Muttasil pula dengan rahman
Hasil maksudnya pada yang budiman
Rahman itu sifat
Tiada bercerai dengan kunhi zat
Nyatanya itu tiada bertempat
Barang yang bekal sukar mendapat
Rahim itu sifat yang sedia
Wajiblah kita kepadanya percaya
Barang siapa yang mendapat dia
Dunia akhirat tiada berbahaya
Al-hamduliâllah tahmid yang ajla
Nyatanya dalam kalam Allah ala
Madah terkhusus bagi hak taâ ala
Sebab itulah dikarang oleh wali Allah
Setelah sudah selesai pujinya
Salawat pula akan nabi-Nya
Di sanalah asal mula tajallinya
Kesudahan tempat turun wahyunya
Muhammad itu nabi yang khatam
Mengajak ke hadrat rabbi al-alam
Sesungguhnya dahulu nyatanya (kelam)
Dari pada pancarnya sekalian alam
Salawat itu masyhur lafaznya
Telah termazhur pada makhluknya
Allahumma salliâalaihi akan agamanya
Di sanalah nyata sifat jamalnya
Tuanku sultan yang amat sakti
Akan Allah dan rasul sangatlah bakti
Suci dan ikhlas di dalam hati
Seperti air ma’al-hayati.
Daulatnya bukan barang-barang
Seperti manikam yang sudah di karang
Jikalau dihadap sengala hulubalang
Cahaya durjanya gilang gemilang
Raja berani sangatlah bertuah
Hukumannya ‘adil kalbunya murah
Segenap tahun zakat dan fitrah
Fakir dan miskin sekalian limpah
Sultan di Goa raja yang sabar
Berbuat ‘ibadat terlalu gemar
Menjauhi nahi mendekatkan amar
Kepada pendeta baginda belajar.
Baginda raja yang amat elok
Serasi dengan adinda di telo’
Seperti embun yang sangat sejuk
Cahayanya limpah pada segala makhluk
Tiadalah habis gharib kata
Sempurnalah baginda menjadi sultan
Dengan saudaranya yang sangat berpatutan
Seperti emas mengikat intan
Bijaksana sekali berkata-kata
Sebab berkapit dengan pendeta
Jikalau mendengar khabar berita
Sadarlah baginda benar dan dusta
Kekal ikrar apalah tuanku
Seperti air zamzam di dalam sangku
Barang kehendak sekalian berlaku
Tenteranya banyak bersuku-suku
Patik persembahkan suatu rencana
Mohon ampun dengan karunia
Aturnya janggal banyak ta’kena
Karena ‘akalnya belum sempurna
Mohonkan ampun gharib yang fakir
Memcatatkan asma di dalam sya’ir
Maka patik pun berbuat sindir
Kepada negeri asing supaya lahir
Tuanku ampun fakir yang hina
Sindirnya tidak betapa bena
Menyatakan asma raja yang ghana
Supaya tentu pada segala yang bijaksana
Maka patik berani berdatang sembah
Harapkan ampun karunia yang limpah
Tuanku ampuni hamba Allah
Karena aurnya banyak yang salah
Tamatlah sudah memuji sultan
Tersebutlah perkataan Welanda syaitan
Kornilis Sipalman penghulu kapitan
Raja Palakka jadi panglima
Demikian asal mula pertama
Welanda dan Bugis bersama-sama
Kornilis Sipalman ternama
Raja Palakka menjadi panglima
Berkampunglah Welanda sekalian jenis
Berkatalah Jendral Kapitan yang bengis
Jikalau alah Mengkasar nin habis
Tunderu’ kelak raja di Bugis
Setelah didengar oleh si Tunderu’
Kata jenderal Welanda yang mabuk
Berbangkitlah ia yang duduk
Betalah kelak di medan mengamuk
Akan cakap Bugis yang dusta
Sehari kubedil robohlah kota
Habis kuambil segala harta
Perempuan yang baik bahagian beta
Jika sudah kita alahkan
Segala hasil beta persembahkan
Perintah negeri kita serahkan
Kerajaan di bone’Tunderu’ pohonkan
Setelah didengar oleh jenderal
Cakap Tunderu’ orang yang bebel
Disuruhnya berlengkap segala kapal
Seorang kapitan dijadikan amiral
Putuslah sudah segala musyawarat
Welanda dan bugis membawa alat
Beberapa senapang dengan bangat
Sekalian soldadu di dalam surat.
Tujuh ratus enam puluh soldadu yang muda-muda
Memakai kamsol cara Welanda
Rupanya sikap seperti Garuda
Bermuatlah ke kapal barang yang ada
Delapan belas kapal yang besar
Semuanya habis menarik layer
Turunlah angin barat yang besar
Sampailah ia ke negeri Mengkasar
Di laut Barombong kapal berlabuh
Kata si Bugis nati dibunuh
Jikalau raja yang datang menyuruh
Semuanya tangkap kita perteguh
Pada sangkanya Bugis dan Welanda
Dikatanya takut gerangan baginda
Tambahan Bugis orang yang bida’ah
Barang katanya mengada-ngada
Segala ra’yat yang melihat
Ada yang suka ada yang dahsat
Sekalian rakyat berkampung musyawarat
Masuk mengadap duli hadrat
Daeng dank are masuk ke dalam
Mengadap duli mahkota ‘alam
Berkampunglah segala kaum Islam
Menantikan titah Syahi ‘alam
Akan titah baginda sultan
Siapatah baik kita titahkan
Tanyakan kehendak Welanda syaitan
Hendak berkelahi kita lawan
Menyahut baginda Karaeng Ketapang
Karaeng we jangan hatimu bimbang
Jikalau Welanda hendak berperang
Kita kampungkan sekalian orang
Dititirlah nobat gendering pekanjar
Bunyinya gemuruh seperti tagar
Berhimpunlah ra’yat kecil dan besar
Adalah geger negeri Mengkasar
Bercakaplah baginda Keraeng Popo
Mencabut sunderikyang amat elok
Barang di mana ketumbukan si Tunderu’
Daripada tertawan remaklah habi
Karaeng garasi’ raja yang tua
Barcakap di hadapan anakanda ke dua
Barang kerja akulah bawa
Karena badanku pun sudahlah tua
Karaeng Bonto Majanang saudara Sultan
Sikapnya seperti harimau jantan
Barang ke mana patik dititahkan
Welanda dan Bugis saja kulaawan
Bercakap pula Karaeng Jaranika
Merah padam warnanya muka
Welanda Bugis anjing celaka
Haramlah aku memalingkan muka
Karaeng Panjalingang raja yang bijak
Melompat mencabut keris pandak
Jikalau undur patik nin kelak
Kepada perempuan suruh tempelak
Keraeng Bonto Sunggu raja elok
Bercakap di hadapan Raja Telo’
Biarlah patik menjadi cucuk
Welanda dan Bugis saja kuamuk
Keraeng Balo’ raja yang muda
Bercakap di hadapan paduka kakanda
Jikalau sekadar Bugis dan Welanda
Barang dititahkan patiklah ada
Akan cakap Keraeng Sanderabone
Mencabut sunderik baru dicanai
Jikalau sekadar Sopeng dan Bone
Tambah lagi Sula’ dengan Burne
Jikalau ia mau kemari
Sekapur sirih ia kuberi
Jikalau Allah sudah memberi
Si la'nat Allah kita tampari
Bercakap bage Keraeng Mandale
Ia berkanjar mencabut sunderik
Berdiri melompat seraya bertempik
Barang di mana dititahkan patik
Keraeng Mamu berani sungguh
Bercakap dengan kata yang teguh
Jikalau patik bertemu musuh
Pada barang tempat hambah bertutuh

Pranala luar