Lompat ke isi

Woloan II, Tomohon Barat, Tomohon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'Kelurahan Woloan II memiliki kelebihan dalam hal penggunaan budaya setempat yang masih lestari. Contohnya hingga kini mungkin daerah Woloan dan Tara-Tara yang masih serin...'
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
Kelurahan Woloan II memiliki kelebihan dalam hal penggunaan budaya setempat yang masih lestari. Contohnya hingga kini mungkin daerah Woloan dan Tara-Tara yang masih sering kita dengan dalam percakapan sehari-hari masyarakatnya baik dari tingkat anak-anak maupun orang dewasa masih sering dan fasih menggunakan bahasa Tombulu. Berbeda dengan kelurahan dan desa lain yang ada di Kota Tomohon, yang bisa didapati umumnya orang-orang tua saja yang masih bisa mengucapkan bahasa Tomobulu, sedangkan bagi kalangan muda hampir meninggalkan kebiasaan menggunakan bahasa Tombulu sebagai bahasa daerah.
Memiliki kelebihan dalam hal penggunaan budaya setempat yang masih lestari. Misalnya, hingga kini mungkin daerah Woloan dan Tara-Tara yang masih bisa kita dengar dalam percakapan sehari-hari masyarakatnya baik dari tingkat anak-anak maupun orang dewasa masih sering dan fasih menggunakan bahasa Tombulu. Berbeda dengan kelurahan dan desa lain yang ada di Kota Tomohon, yang bisa didapati umumnya hanya orang-orang tua saja yang bisa mengucapkan bahasa Tomobulu, sedangkan bagi kalangan muda hampir meninggalkan kebiasaan menggunakan bahasa Tombulu sebagai bahasa daerah.


{{Kota Tomohon}}
{{Kota Tomohon}}

Revisi per 21 Juni 2007 14.41

Memiliki kelebihan dalam hal penggunaan budaya setempat yang masih lestari. Misalnya, hingga kini mungkin daerah Woloan dan Tara-Tara yang masih bisa kita dengar dalam percakapan sehari-hari masyarakatnya baik dari tingkat anak-anak maupun orang dewasa masih sering dan fasih menggunakan bahasa Tombulu. Berbeda dengan kelurahan dan desa lain yang ada di Kota Tomohon, yang bisa didapati umumnya hanya orang-orang tua saja yang bisa mengucapkan bahasa Tomobulu, sedangkan bagi kalangan muda hampir meninggalkan kebiasaan menggunakan bahasa Tombulu sebagai bahasa daerah.