Kue putu: Perbedaan antara revisi
kTidak ada ringkasan suntingan |
Blue tooth7 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 8: | Baris 8: | ||
Sejumlah pedagang masa kini mengganti bambu dengan pipa [[PVC]] dengan alasan kepraktisan, meskipun dari segi kesehatan penggunaan PVC membahayakan. |
Sejumlah pedagang masa kini mengganti bambu dengan pipa [[PVC]] dengan alasan kepraktisan, meskipun dari segi kesehatan penggunaan PVC membahayakan. |
||
Putu versi Bugis (Sulawesi Selatan) memakai beras ketan hitam tanpa gula. Putu dimakan dengan taburan parutan kelapa dan sambal. Putu Bugis hanya dijual pagi hari sebagai pengganti sarapan yang praktis. |
|||
[[Berkas:Tungku pemasak putu bugis.JPG|thumb|right|Tungku pemasak putu bugis]] |
|||
[[Berkas:Putu Bugis ketan hitam.JPG|thumb|right|Putu bugis terbuat dari ketan hitam]] |
|||
Kue putu sendiri sudah merambah ke negara lain, seperti [[Singapura]] dan [[Malaysia]], meskipun nama dan bentuk untuk kue ini sedikit berbeda, tetapi rasanya sendiri sama dengan kue putu tradisional Indonesia itu sendiri. |
Kue putu sendiri sudah merambah ke negara lain, seperti [[Singapura]] dan [[Malaysia]], meskipun nama dan bentuk untuk kue ini sedikit berbeda, tetapi rasanya sendiri sama dengan kue putu tradisional Indonesia itu sendiri. |
Revisi per 10 Januari 2015 05.01
Kue putu (dari bahasa Jawa, puthu [ IPA: /puʈu/]) adalah jenis makanan Indonesia berupa kue yang berisi gula jawa dan parutan kelapa, tepung beras butiran kasar. Kue ini di kukus dengan diletakkan di dalam tabung bambu yang sedikit dipadatkan dan dijual pada saat matahari terbenam sampai larut malam. Suara khas uap yang keluar dari alat suitan ini sekaligus menjadi alat promosi bagi pedagang yang berjualan.
Kebanyakan warna dari kue putu ini adalah putih dan hijau.
Sejumlah pedagang masa kini mengganti bambu dengan pipa PVC dengan alasan kepraktisan, meskipun dari segi kesehatan penggunaan PVC membahayakan.
Putu versi Bugis (Sulawesi Selatan) memakai beras ketan hitam tanpa gula. Putu dimakan dengan taburan parutan kelapa dan sambal. Putu Bugis hanya dijual pagi hari sebagai pengganti sarapan yang praktis.
Kue putu sendiri sudah merambah ke negara lain, seperti Singapura dan Malaysia, meskipun nama dan bentuk untuk kue ini sedikit berbeda, tetapi rasanya sendiri sama dengan kue putu tradisional Indonesia itu sendiri.