Rangkah, Buayan, Kebumen: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
| Baris 34: | Baris 34: | ||
Nuansa budaya/ adat masih kental di Desa Rangkah. Dengan masih uri-uri atau dilestarikan pacara-upacara adat desa yaitu Merdidesa atau selamatan desa yang dilakukan 2 (dua) kali dalam satu tahun. |
Nuansa budaya/ adat masih kental di Desa Rangkah. Dengan masih uri-uri atau dilestarikan pacara-upacara adat desa yaitu Merdidesa atau selamatan desa yang dilakukan 2 (dua) kali dalam satu tahun. |
||
Tingkat kerukunan warga tergolong masih tinggi dengan ditandai tingkat kesadaran bergotongroyong/ istilahnya gugur gunung dan kerjabakti masih sangat tinggi. |
Tingkat kerukunan warga tergolong masih tinggi dengan ditandai tingkat kesadaran bergotongroyong/ istilahnya gugur gunung dan kerjabakti masih sangat tinggi. |
||
Pemerintahan desa dipimpin oleh seorang kepala desa, Sekertaris desa dan beberapa orang kaur serta beberapa orang kepala dusun. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani, Sebagaian lagi sebagai pedagang. |
|||
Revisi per 10 Januari 2015 05.39
Rangkah | |
|---|---|
| Negara |  Indonesia |
| Provinsi | Jawa Tengah |
| Kabupaten | Kebumen |
| Kecamatan | Buayan |
| Kode pos | 54474 |
| Kode Kemendagri | 33.05.02.2004  |
| Luas | - |
| Jumlah penduduk | 1765 |
| Kepadatan | - |
Rangkah adalah merupakan sebuah desa di kecamatan Buayan, Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia.
Desa Rangkah berjarak kurang lebih 13 kilometer dari kota Gombong dan 7 kilometer dari pantai Karang Bolong yang merupakan tempat rekreasi dan pariwisata yang cukup terkenal dengan sarang burung waletnya.
 | Artikel bertopik kelurahan atau desa di Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |
Batas Desa: Utara : Desa Geblug, Kecamatan Buayan. Barat : Desa Wanadadi, Kecamatan Buayan. Sejatan : Desa Adiwarno, Kecamatan Buayan. Timur : Desa Weton Kulon dan Desa Pesuruhan, Kecamatan Puring
Nama Rangkah sendiri berasal dari kata Rancah yang berarti batas. Menurut sejarah yang berasal dari cerita orangtua yang diriwayatkan turun-temurun, wilayah Rangkah merupakan batas terluar dari suatu wilayah kerajaan. Dengan ditandai dengan adanya beberapa petilasan antaralain: 1. Buyut Rancah 2. Raksa Baya 3. Manik Maya 4. Selo Manik 5. Prigi 6. dan masih ada beberapa petilasan
Nuansa budaya/ adat masih kental di Desa Rangkah. Dengan masih uri-uri atau dilestarikan pacara-upacara adat desa yaitu Merdidesa atau selamatan desa yang dilakukan 2 (dua) kali dalam satu tahun. Tingkat kerukunan warga tergolong masih tinggi dengan ditandai tingkat kesadaran bergotongroyong/ istilahnya gugur gunung dan kerjabakti masih sangat tinggi.
Pemerintahan desa dipimpin oleh seorang kepala desa, Sekertaris desa dan beberapa orang kaur serta beberapa orang kepala dusun. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani, Sebagaian lagi sebagai pedagang.