Lompat ke isi

Teori atom Dalton: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldnonymous (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Aldnonymous (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{orphan|Desember 2014}}
{{paragraf_pembuka|date=3 Januari 2015}}
{{paragraf_pembuka|date=3 Januari 2015}}
{{wikify|date=3 Januari 2015}}
{{wikify|date=3 Januari 2015}}
{{rapikan|date=3 Januari 2015}}
{{rapikan|date=3 Januari 2015}}
Pada 1808, ilmuan berkebangsaan inggris, John Dalton mengemukakan terorinya tentang materi atom yang dipubllikasikan dalam A New System of Chemical Philosiphy. Berdasarkan penelitian dan hasil- hasil perbandingannya, Dalton menyimpulkan sebagai berikut :
Pada 1808, ilmuan berkebangsaan inggris, [[John Dalton]] mengemukakan terorinya tentang materi atom yang dipubllikasikan dalam ''A New System of Chemical Philosiphy''. Berdasarkan penelitian dan hasil- hasil perbandingannya, Dalton menyimpulkan sebagai berikut :
# Materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi lagi.
# Materi terdiri atas [[atom]] yang tidak dapat dibagi lagi.
# Semua atom dari unsur kimia tertentu memiliki massa dan sifat yang sama.
# Semua atom dari unsur kimia tertentu memiliki massa dan sifat yang sama.
# Unsur kimia yang berbeda akan memiliki jenis atom yang berbeda.
# Unsur kimia yang berbeda akan memiliki jenis atom yang berbeda.

Revisi per 13 Januari 2015 19.25

Pada 1808, ilmuan berkebangsaan inggris, John Dalton mengemukakan terorinya tentang materi atom yang dipubllikasikan dalam A New System of Chemical Philosiphy. Berdasarkan penelitian dan hasil- hasil perbandingannya, Dalton menyimpulkan sebagai berikut :

  1. Materi terdiri atas atom yang tidak dapat dibagi lagi.
  2. Semua atom dari unsur kimia tertentu memiliki massa dan sifat yang sama.
  3. Unsur kimia yang berbeda akan memiliki jenis atom yang berbeda.
  4. Selama reaksi kimia, atom- atom hanya dapat bergabung dan dipecah menjadi atom- atom yang terpisah, tetapi atom tidak dapat dihancurkan dan tidak dapat diubah selama reaksi kimia tersebut.
  5. Suatu senyawa terbentuk dari unsur- unsurnya melalui penggabungan atom tidak sejenis dengan perbandingan yang sederhana.[1]
Berkas:Teori-Atom-Dalton.jpg

Teori Atom Dalton mempunyai beberapa kelemahan bila ditinjau dari teoi atom modern. berbagai kelemahan teori atom Dalton adalah sebagai berikut :

a. Dalton menerangkan bahwa atom tidak bisa dibagi lagi. Ternyata, seiring perkembangan ilmu dan teknologi, diketahui bahwa atom terbentuk dari partikel dasar yang lebih kecil daripada atom, yaitu elektron, proton, dan neutron.

b. Dalton beranggapan bahwa atom tidak bisa diciptakan ataupun dimusnahkan. ternyata, dengn menggunakan reaksi nulkir, satu atom dapat diubah menjadi aom unsur lainnya.

c. Dalton berpendapat bahwa atom pada suatu unsur memiliki kesamaan dalam berbagai hal ( massa, ukran, dan bentuk). Kini, telah dibuktikan adanya isotop, yakni atom yang sama mempunyai kesamaan nomor atom, tetapi nomor massanya berbeda.

d. menurut Dalton, perbandigan unsur dalam suatu senyawa memiliki perbandingan bilangan yang bulat dan sederhana. Namun, kini banyak ditemui senyawa dengan perbandingan bilangan yang tidak bulat dan tidak sederhana. Sebagai conohnya ialah senyawa C18H35O2Na[2]

Konsep atom Dalton jauh lebih terperinci daripada dan spesifik daripada konsep Democritus.Hipotesis pertama menyatakan bahwa atom dari unsur yang satu berbeda degan atom dari unsur yang lain . Dalton tidak mencoba untuk menggambarkan struktur atau susunan atom-atom - dia tidak mempunyai gambaran seperti apa sebenarnya atom itu.Tetapi dia menyadari bahwa perbedaan sifat yang ditunjukkan oleh unsur -unsur seperti hidrogen dan oksigen yang dapat dijelaskan dengan mengasumsikan bahwa atom-atom hidrogen tidak sama dengan atom-atom oksigen. Hipotesis kedua menyatakan bahwa untuk membentuk suatu senyawa, kita tidak hanya membutuhkan atom-atom dari unsur yang sesuai, tetapi juga jumlah yang spesifik dari atom-atom ini. Gagasan ini merupakan perluasan dari suatu hukum yang dipublikasikan pada tahun 1799 oleh seorang kimiawan Perancis Josept Prous[3].

Rujukan

  1. ^ Rahayu, Iman.2009. Praktis Belajar Kimia Untuk Kelas X. Jakarta : Penerbit visindo Media Persada
  2. ^ Hani'ah, Munnal. 2010. INTISARI DAN KUMPULAN RUMUS KIMIA UNTUK SMA KELAS X. Yogyakarta : Tunas Publishing.
  3. ^ Chang, Raymond. 2003. Kimia Dasar : Konsep- Konsep Inti, Jilid 1/ Edisi Ketiga. Jakarta :Penerbit Erlangga.