Lompat ke isi

Liga 1: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 244: Baris 244:
* 2009–10 - [[Aremania]]
* 2009–10 - [[Aremania]]
* 2010-11 - [[Aremania]]
* 2010-11 - [[Aremania]]
* 2013-14 - [[Bobotoh Persib]]
* 2013-14 - [[Bobotoh]]


=== Panpel terbaik ===
=== Panpel terbaik ===

Revisi per 20 Januari 2015 13.45

Liga 1
Negara Indonesia
KonfederasiAFC
Dibentuk2008
Musim perdana2008
Jumlah tim20
Tingkat pada piramida1
Degradasi keDivisi Utama
Piala domestikPiala Indonesia
Piala internasionalLiga Champions AFC
Piala AFC
Juara bertahan ligaPersib Bandung
(2014)
Klub tersuksesPersipura Jayapura (4 gelar)
Situs webhttp://www.ligaindonesia.co.id
Liga Super Indonesia 2015

Liga Super Indonesia (disingkat LSI, bahasa Inggris: Indonesia Super League (ISL)) adalah kompetisi sepak bola antar klub profesional level tertinggi di Liga Indonesia pada tahun 2008 hingga saat ini. LSI diselenggarakan oleh PT Liga Indonesia yang dimiliki oleh PSSI. LSI dikuti 20 tim terbaik yang akan saling bertanding satu putaran penuh kompetisi. Sistem operasi untuk setiap klub peserta dengan promosi dari dan degradasi ke Divisi Utama. Pada musim 2009–10 AFC menobatkan Liga Super Indonesia adalah liga terbaik peringkat ke-8 se-Asia, dan liga terbaik se-Asia Tenggara. Pada tahun 2011, setelah serangkaian kisruh dan kontroversi penyelenggaraan Liga Primer Indonesia, PSSI kemudian menggantikan LSI dengan Liga Prima Indonesia (IPL). Sebagian klub LSI yang tidak setuju dengan penyelenggaraan IPL kemudian tetap menyelenggarakan Liga Super Indonesia 2011–12.

Sejarah

Asal

Ide dari pelaksanaan sistem liga ini telah dikemukakan sejak tahun 2007 sebagai upaya mewujudkan profesionalisme dalam persepak-bolaan nasional. Alasan lainnya adalah karena format Liga Indonesia pada tahun 2007 yang kurang adil, berlangsung secara sistem setengah kompetisi. Sistem ini menyebabkan tingginya tingkat ketegangan pertandingan dan sangat berpotensi memicu kerusuhan. Alasan terakhir adalah karena terlalu banyak tim peserta (36 tim).

Pembentukan

LSI pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008. Kompetisi ini dilaksanakan untuk mengikuti persyaratan FIFA yang menyatakan bahwa liga teratas dari suatu negara harus diikuti oleh paling sedikit 18 klub dan setiap klub diharapkan merupakan klub profesional tanpa dibantu dana subsidi Pemerintah APBD.

18 klub perdana

Pada awal LSI 2008 diadakan dengan menyeleksi sembilan tim teratas dari Divisi Utama Liga Indonesia 2007. Tim-tim tersebut adalah:

Tetapi setelah diverifikasi, beberapa klub mengundurkan diri dengan alasan kekurangan dana. Sebagai penggantinya dipilihlah klub Divisi Utama Liga Indonesia 2007 dengan syarat menempati posisi kalsemen tepat dibawah klub yang digantikan kemudian diverikasi kembali. Tim yang lolos verifikasi adalah:

  1. Arema Indonesia
  2. Persipura Jayapura
  3. Persiba Balikpapan
  4. Persib Bandung
  5. Sriwijaya FC Palembang
  6. Persija Jakarta
  7. Persiwa Wamena
  8. Persema Malang
  9. Persela Lamongan
  10. PSMS Medan
  11. PSM Makassar
  12. Persijap Jepara
  13. Bontang FC
  14. Persebaya Surabaya
  15. Persisam Samarinda
  16. Persik Kediri
  17. Pelita Jaya Jawa Barat
  18. Persitara Jakarta Utara

Format kompetisi

Format kompetisi memakai satu wilayah dan tidak ada lagi format dua wilayah. Pemenang akan ditentukan dari jumlah poin paling banyak selama 34 pertandingan. Juara akan mewakili Indonesia di Liga Champions AFC. Runner-up akan mewakili Indonesia di Piala AFC dan Liga Champions AFC dengan play-off. Tiga tim penghuni terbawah klasemen akan langsung terdegradasi. Sementara satu tim (peringkat ke-15) akan melakukan play-off melawan peringkat ke-4 Divisi Utama.

2008-2012: Djarum 2013-2023:BV Sport Other sponsors 2015:Bank Papua
Tahun Sponsor Ref

Klub

Total jumlah seluruh klub yang pernah merumput di LSI sejak 2008 adalah 21 klub.

Klub 2009–10

Berikut 18 klub akan bersaing di Liga Super Indonesia selama musim 2009–10.

Musim Televisi Penyiar
Templat:Indonesia Super League 2008-Templat:Indonesia Super League 2013 Viva Sport: ANTV, TVONE(2013)
Templat:Indonesia Super League 2014 BV Sport, MNC: RCTI,Global TV Indonesia,MNC TV, MNC Sport 1, MNC Sports 2
Templat:Indonesia Super Lague 2015 SCTV,Indosiar, Berita Satu
Klub
Posisi
pada 2008
Musim pertama di
divisi teratas
Jumlah musim di
divisi teratas
Jumlah musim di
Liga Super
Musim pertama
menggantikan di
divisi teratas
Jumlah juara di
divisi teratas
Juara terakhir divisi utama
Arema 01010 1987-88 2 1 1992-93
Bontang FC 01313 1988-89 2 0 n/a
Pelita Jaya 0099 1986-87 2 3 1993-94
Persebaya YYYPlayoff:
Divisi Utama
1930-31 1 8 2004
Persela 0066 2007 2 0 n/a
Persema YYY2: Divisi Utama 1994-95 1 0 n/a
Persib 0033 1930-31 2 6 1994-95
Persiba 0055 1994-95 2 0 n/a
Persija 0077 1930-31 2 9 2001
Persijap 01111 2001 2 0 n/a
Persik 0044 2003 2 2 2006
Persipura 0011 1994-95 2 2 2009
Persisam YYY1: Divisi Utama 1994-95 1 0 Divisi Utama Liga Indonesia 2008
Persitara 01414 2006 2 0 n/a
Persiwa 0022 2006 2 0 n/a
PSM 0088 1957 2 5 1999-00
PSMS YYY3: Divisi Utama 2003 1 0 n/a
Sriwijaya FC 0055 1994-95 2 1 2007

Kelangsungan

Klub peserta Superliga harus merupakan klub profesional sesuai ketentuan FIFA dan AFC. Konsekuensinya, klub peserta tidak boleh bergantung pada sumbangan pihak ketiga, termasuk APBD daerah. Hal ini menjadi masalah besar bagi sebagian besar klub karena saat itu hanya Arema Malang, Semen Padang dan Bontang PKT yang merupakan klub profesional penuh dan merupakan klub yang dibiayai tanpa menggunakan APBD. Selain itu ada masalah lain yang mengancam kelangsungan Superliga seperti standardisasi stadion sesuai standar yang diberikan Badan Liga Indonesia (BLI). BLI juga sempat mengharuskan pelatih yang menangani tim-tim peserta Superliga harus berlisensi A. Meski demikian akhirnya BLI memberi toleransi yang memperbolehkan pelatih berlisensi B boleh membesut tim Superliga dengan durasi masa kepelatihan hanya semusim.[1]

Dari 18 klub yang diverifikasi oleh BLI, ada dua tim yang dipastikan tidak bisa mengikuti Superliga karena tidak bisa memenuhi lima aspek verifikasi BLI, yaitu Persiter dan Persmin. Untuk mengisi dua tim yang tidak lolos verifikasi itu ada tujuh tim dari Divisi Utama yang akan bersaing untuk memperebutkan jatah Persiter dan Persmin. Ketujuh tim tersebut adalah, Bontang PKT, Persebaya Surabaya, PSIS Semarang, PSS Sleman, Persikabo Bogor, Semen Padang dan Persis Solo.[2]

Setelah melalui proses verifikasi terhadap tujuh tim dari Divisi Utama ini, akhirnya dua tim yang berhak menggantikan posisi Persiter dan Persmin ini diumumkan pada tanggal 16 Juni 2008, yaitu Bontang PKT dan PSIS Semarang. Kedua tim ini memiliki poin tertinggi dari lima aspek verifikasi BLI. Selain itu berdasarkan rapat pada tanggal 13 Juni lalu menghasilkan keputusan bahwa Liga Super Indonesia 2008 tetap diikuti oleh 18 tim meski sempat ada perdebatan mengenai pelangsungan LSI 2008 meski dengan 16 tim.[3]

PSMS Medan sempat terancam dibatalkan dari keikutsertaannya di LSI 2008 karena masalah internal klub yang cukup pelik. Perwakilan dari BLI membenarkan berita tersebut, dan menyebutkan bahwa LSI 2008 tetap akan dimulai pada hari Sabtu, 12 Juli 2008 tanpa menyebutkan konsekuensinya, bila BLI memutuskan untuk menggagalkan keikutsertaan PSMS di LSI 2008. Namun pada akhirnya PSMS tidak jadi mengundurkan diri dari LSI 2008. [4]

Penghargaan

Pemain terbaik

Pencetak gol terbanyak

Tahun Pemain Klub Gol
2008–09 Indonesia Boaz Solossa
Indonesia Cristian Gonzáles
Persipura Jayapura
Persik Kediri/Persib Bandung
28
2009–10 Paraguay Aldo Baretto Bontang 19
2010–11 Indonesia Boaz Solossa Persipura Jayapura 22
2011–12 Brasil Beto Gonçalves Persipura Jayapura 25
2013 Indonesia Boaz Solossa Persipura Jayapura 25
2014 Kamerun Emmanuel Kenmogne Persebaya Surabaya 25
2015

Pemain fair play

  • 2008–09 - T A Musafri (Persiba Balikpapan)Kesalahan pengutipan: Parameter dalam tag <ref> tidak sah;
  • 2009–10 - Eduard Ivakdalam (Persipura)

Tim fair play

Pelatih fair play

Wasit terbaik

Suporter terbaik

Panpel terbaik

Referensi

Pranala luar