Lompat ke isi

Galur murni: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 9: Baris 9:
# Galur murni dapat mengalami perubahan seiring perbanyakan terus-menerus, akibat percampuran mekanik, penyerbukan silang dari populasi tetangganya (jika kontrol kurang baik dilakukan), mutasi, atau sebab-sebab lain.
# Galur murni dapat mengalami perubahan seiring perbanyakan terus-menerus, akibat percampuran mekanik, penyerbukan silang dari populasi tetangganya (jika kontrol kurang baik dilakukan), mutasi, atau sebab-sebab lain.


Pemanfaatan galur murni<refname=agriinfo/>:
Pemanfaatan galur murni<ref name=agriinfo/>:


# Galur murni yang unggul (''superior'') dapat digunakan sebagai [[kultivar]].
# Galur murni yang unggul (''superior'') dapat digunakan sebagai [[kultivar]].

Revisi per 31 Januari 2015 07.50

Galur murni atau lini murni adalah generasi zuriat (keturunan, progeny) asal satu induk yang masing-masing individu anggotanya memiliki genotipe seragam karena homozigot untuk (hampir) semua lokusnya akibat penyerbukan/pembuahan sendiri yang berulang-ulang[1]. Istilah ini diperkenalkan oleh [Wilhelm Johanssen], ilmuwan asal Denmark, dalam percobaan klasiknya mengenai seleksi galur murni terhadap biji buncis untuk menunjukkan bahwa variasi fenotipe dalam populasi disebabkan oleh genetik (keturunan) dan pengaruh lingkungan.

Istilah galur murni lebih sering digunakan pada tanaman, terutama yang dapat melakukan penyerbukan sendiri. Pembuatannya dilakukan melalui penyerbukan sendiri terus-menerus. Setiap individu yang menunjukkan perubahan sifat dari induk asalnya akan disingkirkan (seleksi negatif). Dalam seleksi yang ketat, dari satu generasi akan diambil hanya satu individu yang diperbolehkan untuk diambil keturunannya. Pada tingkat lanjut, dapat dipastikan bahwa (hampir) setiap lokus akan homozigot dan semua individu anggota galur murni memiliki genotipe yang (hampir) serupa (seragam/homogen).

Galur murni memiliki karakteristik sebagai berikut[2].

  1. Semua individu anggota galur murni memiliki genotipe yang serupa karena berasal dari satu induk dan melalui proses pemurnian dengan pembuahan sendiri.
  2. Karena homozigot dan seragam, variasi yang tampak (fenotipe) dalam suatu galur murni akan disebabkan oleh pengaruh lingkungan sehingga tidak akan diwariskan ke keturunannya.
  3. Galur murni dapat mengalami perubahan seiring perbanyakan terus-menerus, akibat percampuran mekanik, penyerbukan silang dari populasi tetangganya (jika kontrol kurang baik dilakukan), mutasi, atau sebab-sebab lain.

Pemanfaatan galur murni[2]:

  1. Galur murni yang unggul (superior) dapat digunakan sebagai kultivar.
  2. Galur murni dapat digunakan sebagai tetua persilangan untuk mendapatkan kombinasi genetik baru dalam pembentukan kultivar baru.
  3. Karena seragam dan homozigot, galur murni digunakan untuk kajian-kajian mutasi dan penelitian di berbagai bidang, seperti imunologi, biokimia, farmasi, dan kedokteran.

Lihat pula

Rujukan