Damardjati Supadjar: Perbedaan antara revisi
Andriana08 (bicara | kontrib) k merapikan kalimat, wikifisasi, menyematkan foto |
Andriana08 (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 29: | Baris 29: | ||
==Referensi== |
==Referensi== |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
{{indo-bio-stub}} |
|||
{{DEFAULTSORT:Supadjar, Damardjati}} |
{{DEFAULTSORT:Supadjar, Damardjati}} |
Revisi per 6 Februari 2015 15.12
Templat:Infobox artis indonesia Prof. Dr. Damardjati Supadjar (30 Maret 1940 – 17 Februari 2014) merupakan seorang ilmuwan, dan guru besar di Universitas Gadjah Mada. Ia merupakan penasihat spiritual Kraton Kasultanan Yogyakarta. Ilmunya banyak dituangkan dalam tulisan-tulisan di berbagai media massa, dalam bentuk tafsir filsafat kejawen, ketuhanan, dan Pancasila. Damardjati juga sering diundang bicara dalam forum-forum seminar kebudayaan. Dia adalah pendiri Pusat Studi Pancasila UGM. Damardjati Supadjar merupakan peletak dasar filsafat Jawa yang berkembang sampai saat ini. Hingga akhir hayatnya, ia masih setia menulis sebagai bentuk pengabdian bagi umat manusia.[1][2]
Kehidupan pribadi
Damardjati Supadjar lahir dan dibesarkan di Desa Losari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Sejak muda dia sudah menekuni dunia pendidikan. Cita-citanya itu terwujud ketika akhirnya ia dapat masuk kuliah di Fakultas Filsafat, Universitas Gajah Mada, sebagai mahasiswa angkatan pertama fakultas itu. Untuk membiayai kuliahnya di masa sulit, dia terpaksa menjadi sopir angkutan yang menuju kampus UGM.[3][4]
Setelah lulus, dia diterima mengajar di almamaternya sebagai dosen, kemudian juga pernah menjabat sebagai ketua jurusan, hingga akhirnya mendapat amanat untuk menjadi guru besar. Prof. Damardjati adalah sosok yang gigih untuk selalu mengingatkan banyak pihak agar kembali pada nilai-nilai Pancasila. Tahun tahun 1996 banyak berkiprah pada lahirnya Pusat Studi Pancasila UGM. Diaa juga mewariskan pemikirannya dalam berbagai buku, antara lain Filsafat Ketuhanan Menurut Alfred North Whithead, Mawas Diri, Nawangsari dan Sumurupa Byar-e. Pada tanggal 17 Februari 2014, dia meninggal dunia akibat sakit yang dideritanya.[5]