Lompat ke isi

Budai: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
OrophinBot (bicara | kontrib)
k rrt
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (7), Beliau → Dia
Baris 7: Baris 7:


==Sejarah==
==Sejarah==
Menurut sejarah Tiongkok, Budai adalah seorang biksu Zen yang eksentrik yang hidup di Tiongkok selama masa Dinasti Liang Akhir (907-923 CE). Dia adalah orang asli [[Fenghua]], dan nama buddhisnya adalah Qieci ({{zh|c=契此|p=''qiècǐ''|"Promise this"}}).<ref name="onmark"/> Dia selalu digambarkan sebagai karakter yang baik hati dan dicintai.
Menurut sejarah Tiongkok, Budai adalah seorang biksu Zen yang eksentrik yang hidup di Tiongkok selama masa Dinasti Liang Akhir (907-923 CE). Dia adalah orang asli [[Fenghua]], dan nama buddhisnya adalah Qieci ({{zh|c=契此|p=''qiècǐ''|"Promise this"}}).<ref name="onmark"/> Dia selalu digambarkan sebagai karakter yang baik hati dan dicintai.


Istilah ''Buddha'' berarti "dia yang telah sadar". Sepanjang sejarah agama Buddha, terdapat beberapa figur terkenal yang diingat oleh banyak orang dan dianggap sebagai para Buddha. Budai merupakan salah satunya. Meskipun berbeda secara fisik dalam penggambarannya, orang-orang Barat masih bingung membedakan antara Buddha historis (Buddha Gautama) dan Budai.
Istilah ''Buddha'' berarti "dia yang telah sadar". Sepanjang sejarah agama Buddha, terdapat beberapa figur terkenal yang diingat oleh banyak orang dan dianggap sebagai para Buddha. Budai merupakan salah satunya. Meskipun berbeda secara fisik dalam penggambarannya, orang-orang Barat masih bingung membedakan antara Buddha historis (Buddha Gautama) dan Budai.


==Tradisi Menyangkut Budai==
==Tradisi Menyangkut Budai==
Baris 20: Baris 20:


===Buddhisme===
===Buddhisme===
Beberapa tradisi Buddhis menganggap beliau adalah seorang calon Buddha atau [[bodhisattva]], sering mengasosiakannya dengan [[Maitreya]] (Buddha yang akan datang).<ref name="uwec.edu"/><ref name="laughing">[http://www.britishmuseum.org/explore/highlights/highlight_objects/asia/s/stoneware_figure_of_budai_lau.aspx Stoneware figure of Budai ('Laughing Buddha')] at [[British Museum]]</ref>
Beberapa tradisi Buddhis menganggap dia adalah seorang calon Buddha atau [[bodhisattva]], sering mengasosiakannya dengan [[Maitreya]] (Buddha yang akan datang).<ref name="uwec.edu"/><ref name="laughing">[http://www.britishmuseum.org/explore/highlights/highlight_objects/asia/s/stoneware_figure_of_budai_lau.aspx Stoneware figure of Budai ('Laughing Buddha')] at [[British Museum]]</ref>


===Zen===
===Zen===
Baris 26: Baris 26:


===I Kuan Tao===
===I Kuan Tao===
Patung Budai merupakan figur utama dalam altar-altar [[I Kuan Tao]], dimana beliau selalu diasosiasikan dengan nama Sansekerta [[Maitreya]].<ref name="taoism">{{cite web|url=http://www.taoism.net/living/1999/199907.htm |title=Tao Living: Maitreya Buddha |publisher=Taoism.net |date= |accessdate=2011-12-26}}</ref> Menurut I Kuan Tao, Budai memberikan banyak ajaran termasuk kepuasan, kedermawanan, kebijaksanaan dan hati yang terbuka.<ref name="taoism"/>
Patung Budai merupakan figur utama dalam altar-altar [[I Kuan Tao]], dimana dia selalu diasosiasikan dengan nama Sansekerta [[Maitreya]].<ref name="taoism">{{cite web|url=http://www.taoism.net/living/1999/199907.htm |title=Tao Living: Maitreya Buddha |publisher=Taoism.net |date= |accessdate=2011-12-26}}</ref> Menurut I Kuan Tao, Budai memberikan banyak ajaran termasuk kepuasan, kedermawanan, kebijaksanaan dan hati yang terbuka.<ref name="taoism"/>


==Figur Serupa==
==Figur Serupa==
===Arahat Angida===
===Arahat Angida===
Angida adalah salah satu dari delapan belas Arahat pertama dalam agama Buddha. Menurut legenda, Angida adalah seorang penangkap ular berbakat yang bertujuan menangkap ular-ular berbisa sehingga mereka tidak akan mematuk orang-orang yang lewat. Angida akan mengambil racun dari ular tersebut dan kemudian melepaskannya. Atas kebaikannya, beliau mencapai [[bodhi]].
Angida adalah salah satu dari delapan belas Arahat pertama dalam agama Buddha. Menurut legenda, Angida adalah seorang penangkap ular berbakat yang bertujuan menangkap ular-ular berbisa sehingga mereka tidak akan mematuk orang-orang yang lewat. Angida akan mengambil racun dari ular tersebut dan kemudian melepaskannya. Atas kebaikannya, dia mencapai [[bodhi]].


Seni Cina menggambarkan Angida sebagai Budai, gendut, tertawa dan membawa sebuah tas. Di Nepal, beliau disebut jua ''hasne buddha'' ("Buddha Tertawa").{{Citation needed|date=January 2009}}
Seni Cina menggambarkan Angida sebagai Budai, gendut, tertawa dan membawa sebuah tas. Di Nepal, dia disebut jua ''hasne buddha'' ("Buddha Tertawa").{{Citation needed|date=January 2009}}


===Phra Sangkajai / Phra Sangkachai===
===Phra Sangkajai / Phra Sangkachai===
Di [[Thailand]], Budai juga terkadang sulit dibedakan dengan seorang biksu terkenal di sana yang bernama ''Phra Sangkajai'' atau ''Sangkachai'' ({{lang-th|พระสังกัจจายน์}}). Menurut legenda diceritakan bahwa beliau sangat tampan sehingga pada suatu ketika seorang pria hendak memintanya menjadi istri. Untuk menghindari kejadian serupa, beliau mengubah dirinya menjadi seorang biksu gendut. Legenda lainnya mengatakan bahwa beliau sangat menawan sehingga para dewa dan manusia sering membandingkannya dengan Buddha Gautama. Beliau menganggap hal ini tidak pantas, lantas mengubah dirinya menjadi gendut.
Di [[Thailand]], Budai juga terkadang sulit dibedakan dengan seorang biksu terkenal di sana yang bernama ''Phra Sangkajai'' atau ''Sangkachai'' ({{lang-th|พระสังกัจจายน์}}). Menurut legenda diceritakan bahwa dia sangat tampan sehingga pada suatu ketika seorang pria hendak memintanya menjadi istri. Untuk menghindari kejadian serupa, dia mengubah dirinya menjadi seorang biksu gendut. Legenda lainnya mengatakan bahwa dia sangat menawan sehingga para dewa dan manusia sering membandingkannya dengan Buddha Gautama. Dia menganggap hal ini tidak pantas, lantas mengubah dirinya menjadi gendut.



==Referensi==
==Referensi==
Baris 46: Baris 45:
* {{Commons category-inline|Hotei}}
* {{Commons category-inline|Hotei}}
* {{Wikiversity-inline|Buddha oracle#36 Laziness (The Happy Buddha)}}
* {{Wikiversity-inline|Buddha oracle#36 Laziness (The Happy Buddha)}}



[[Kategori:Bodhisattva]]
[[Kategori:Bodhisattva]]

Revisi per 14 Februari 2015 10.19

Berkas:Buddha Beipu.jpg
Sebuah patung Buddha Maitreya dalam rupa Budai di Emei, Hsinchu, Taiwan

Budai (Hanzi: 布袋; Pinyin: Bùdài), atau Hotei dalam bahasa Jepang,[1] Bố Đại dalam bahasa Vietnam, adalah dewa dalam mitologi Cina. Sering kali diasosiasikan dengan Buddha Maitreya atau Buddha Tertawa yang menggambarkan kebahagiaan. Banyak orang Barat yang bingung dengan perbedaan antara Buddha Gautama dan Maitreya.

Penggambaran

Budai secara tradisi digambarkan sebagai seorang biksu gendut dan memakai atau menggenggam tasbih. Dia membawa barang-barangnya dalam sebuah tas yang selalu dibawanya, menggambarkan sebagai bentuk kesederhanaan. Dia juga sering digambarkan sedang menghibur anak-anak kecil. Figur Budai hampir selalu muncul dalam budaya Cina.

Sejarah

Menurut sejarah Tiongkok, Budai adalah seorang biksu Zen yang eksentrik yang hidup di Tiongkok selama masa Dinasti Liang Akhir (907-923 CE). Dia adalah orang asli Fenghua, dan nama buddhisnya adalah Qieci (Hanzi: 契此; Pinyin: qiècǐ).[1] Dia selalu digambarkan sebagai karakter yang baik hati dan dicintai.

Istilah Buddha berarti "dia yang telah sadar". Sepanjang sejarah agama Buddha, terdapat beberapa figur terkenal yang diingat oleh banyak orang dan dianggap sebagai para Buddha. Budai merupakan salah satunya. Meskipun berbeda secara fisik dalam penggambarannya, orang-orang Barat masih bingung membedakan antara Buddha historis (Buddha Gautama) dan Budai.

Tradisi Menyangkut Budai

Cerita Rakyat

Hotei, dewa kebahagiaan di kuil Jōchi-ji temple.
Hotei dilukis oleh Utagawa Kuniyoshi

Budai selalu dikagumi atas kebahagiaan, rasa puas dan kebijaksanaannya. Salah satu kepercayaan populer yang berkembang di tengah-tengah masyarakat adalah bahwa memegang perut Budai akan membawa kekayaan, keberuntungan dan kemakmuran.

Di Jepang, Hotei merupakan salah satu dari "Tujuh Dewa Keberuntungan" (Shichi Fukujin).[2]

Buddhisme

Beberapa tradisi Buddhis menganggap dia adalah seorang calon Buddha atau bodhisattva, sering mengasosiakannya dengan Maitreya (Buddha yang akan datang).[2][3]

Zen

Cerita utama tentang Budai di dalam Zen (Chán) terdapat dalam kōan pendek.[4] Di dalam koan tersebut, Budai diceritakan sedang mengembara memberikan permen kepada anak-anak miskin, hanya meminta satu koin kepada para biksu atau umat yang lewat. Suatu hari seorang biksu berjalan padanya dan bertanya, "Apa artinya Zen?" Budai menjatuhkan tasnya. "Bagaimana seseorang bisa menyadari Zen?". Budai kemudian mengambil tasnya dan kembali berjalan.[4]

I Kuan Tao

Patung Budai merupakan figur utama dalam altar-altar I Kuan Tao, dimana dia selalu diasosiasikan dengan nama Sansekerta Maitreya.[5] Menurut I Kuan Tao, Budai memberikan banyak ajaran termasuk kepuasan, kedermawanan, kebijaksanaan dan hati yang terbuka.[5]

Figur Serupa

Arahat Angida

Angida adalah salah satu dari delapan belas Arahat pertama dalam agama Buddha. Menurut legenda, Angida adalah seorang penangkap ular berbakat yang bertujuan menangkap ular-ular berbisa sehingga mereka tidak akan mematuk orang-orang yang lewat. Angida akan mengambil racun dari ular tersebut dan kemudian melepaskannya. Atas kebaikannya, dia mencapai bodhi.

Seni Cina menggambarkan Angida sebagai Budai, gendut, tertawa dan membawa sebuah tas. Di Nepal, dia disebut jua hasne buddha ("Buddha Tertawa").[butuh rujukan]

Phra Sangkajai / Phra Sangkachai

Di Thailand, Budai juga terkadang sulit dibedakan dengan seorang biksu terkenal di sana yang bernama Phra Sangkajai atau Sangkachai (bahasa Thai: พระสังกัจจายน์). Menurut legenda diceritakan bahwa dia sangat tampan sehingga pada suatu ketika seorang pria hendak memintanya menjadi istri. Untuk menghindari kejadian serupa, dia mengubah dirinya menjadi seorang biksu gendut. Legenda lainnya mengatakan bahwa dia sangat menawan sehingga para dewa dan manusia sering membandingkannya dengan Buddha Gautama. Dia menganggap hal ini tidak pantas, lantas mengubah dirinya menjadi gendut.

Referensi

Budai, Wat Don Phra Chao, Yasothon, Thailand
  1. ^ a b Mark Schumacher. "HOTEI God of Contentment & Happiness". Onmarkproductions.com. Diakses tanggal 2011-12-26. 
  2. ^ a b uwec.edu
  3. ^ Stoneware figure of Budai ('Laughing Buddha') at British Museum
  4. ^ a b "Osho talks on the fat-bellied laughing Chinese Zen Buddhist arhat named Budai". Livingworkshop.net. Diakses tanggal 2011-12-26. 
  5. ^ a b "Tao Living: Maitreya Buddha". Taoism.net. Diakses tanggal 2011-12-26. 

Pranala Luar