Lompat ke isi

Tunggu, Penawangan, Grobogan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: Beliau → Dia
Baris 17: Baris 17:


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Sejarah desa Tunggu berangkat dari kisah tiga orang tokoh yang merupakan sesepuh pendiri desa, yaitu [[Sojoyo]] (anak Kepala Desa [[Watu Pawon, Penawangan, Grobogan|Watu Pawon]]), [[Mbah Kuryo]], dan [[Mbah Mengir]] dari [[Sekar Lor]]. Pada masa kekuasaan [[Hindia-Belanda]] tahun 1825, konon Mbah Mengir pindah ke suatu tempat. Beliau menunggu kedua temannya (Sojoyo dan Mbah Kuryo), yang terlambat datang. Atas peristiwa itu, akhirnya wilayah tersebut dinamakan 'Tunggu'.
Sejarah desa Tunggu berangkat dari kisah tiga orang tokoh yang merupakan sesepuh pendiri desa, yaitu [[Sojoyo]] (anak Kepala Desa [[Watu Pawon, Penawangan, Grobogan|Watu Pawon]]), [[Mbah Kuryo]], dan [[Mbah Mengir]] dari [[Sekar Lor]]. Pada masa kekuasaan [[Hindia-Belanda]] tahun 1825, konon Mbah Mengir pindah ke suatu tempat. Dia menunggu kedua temannya (Sojoyo dan Mbah Kuryo), yang terlambat datang. Atas peristiwa itu, akhirnya wilayah tersebut dinamakan 'Tunggu'.


Kepala Desa Tunggu dari masa ke masa:
Kepala Desa Tunggu dari masa ke masa:
Baris 34: Baris 34:


{{Penawangan, Grobogan}}
{{Penawangan, Grobogan}}


{{kelurahan-stub}}
{{kelurahan-stub}}

Revisi per 14 Februari 2015 11.30

Tunggu
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenGrobogan
KecamatanPenawangan
Kode pos
58161
Kode Kemendagri33.15.03.2009 Edit nilai pada Wikidata
Luas1,61 km2
Jumlah penduduk1.674 jiwa (Januari 2012)
Kepadatan-

Tunggu adalah desa di kecamatan Penawangan, Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia. Terletak di antara 07°07’06 LS dan 110°48’30” BT, desa Tunggu terbagi menjadi 9 RT 2 RW.

Sejarah

Sejarah desa Tunggu berangkat dari kisah tiga orang tokoh yang merupakan sesepuh pendiri desa, yaitu Sojoyo (anak Kepala Desa Watu Pawon), Mbah Kuryo, dan Mbah Mengir dari Sekar Lor. Pada masa kekuasaan Hindia-Belanda tahun 1825, konon Mbah Mengir pindah ke suatu tempat. Dia menunggu kedua temannya (Sojoyo dan Mbah Kuryo), yang terlambat datang. Atas peristiwa itu, akhirnya wilayah tersebut dinamakan 'Tunggu'.

Kepala Desa Tunggu dari masa ke masa:

  1. Sojoyo
  2. M. Ilyas
  3. Surosastro
  4. Nurdaim
  5. Muhtarom
  6. Nur Akhrom (1988-1997)
  7. Ahdhori (1998-2007)
  8. Budiyanto (2007-2013)
  9. Syahid (2013-sekarang)

Referensi