Lompat ke isi

Nugie: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jagawana (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Elanor Red (bicara | kontrib)
k merapikan
Baris 1: Baris 1:
{{rapikan}}
{| class="infobox"
{| class="infobox"
!colspan="2" style="background-color: #cccccc;"| Nugie
!colspan="2" style="background-color: #cccccc;"| Nugie
Baris 27: Baris 26:


==Biografi==
==Biografi==
===Karir Solo===
Keinginan Nugie berkarir di dunia musik sempat mendapat tentangan dari sang ayah, A.R Djuano. Ayahnya mengharapkan Nugie untuk menyelesaikan kuliahnya. Meskipun akhirnya Nugie berhasil mendapatkan gelar sarjana dari FISIP [[UI]], namun tak urung keasyikannya bermusik sempat membuat kuliahnya keteteran. Dengan dukungan sang kakak, Katon Bagaskara, Nuggie terus bermusik. Katon mengizinkan Nuggie menggunakan studionya dan menjadi produser rekamannya.
Keinginan Nugie berkarir di dunia musik sempat mendapat tentangan dari sang ayah, A.R Djuano. Ayahnya mengharapkan Nugie untuk menyelesaikan kuliahnya. Meskipun akhirnya Nugie berhasil mendapatkan gelar sarjana dari FISIP [[UI]], namun tak urung keasyikannya bermusik sempat membuat kuliahnya keteteran. Dengan dukungan sang kakak, Katon Bagaskara, Nuggie terus bermusik. Katon mengizinkan Nuggie menggunakan studionya dan menjadi produser rekamannya.


Nugie merilis album trilogi pertamanya tahun 1995, yaitu Bumi. Kemudian dilanjutkan dengan Air pada tahun 1996, dan Udara (1998). Hit dalam album-album tersebut antara lain Burung Gereja, Putri, dan Pembuat Teh. Trilogi seri II dirilis tahun 2004 dengan album bertajuk "Bahagia". Single pertama dalam album ini adalah "Bisa Lebih Bahagia".
Nugie merilis album trilogi pertamanya tahun 1995, yaitu Bumi. Kemudian dilanjutkan dengan Air pada tahun 1996, dan Udara (1998). Hit dalam album-album tersebut antara lain Burung Gereja, Putri, dan Pembuat Teh. Trilogi seri II dirilis tahun 2004 dengan album bertajuk "Bahagia". Single pertama dalam album ini adalah "Bisa Lebih Bahagia".


===Karir Band===
Selain menyanyi solo, Nugie juga menjadi vokalis grup musik ALV yang terdiri dari Joe (gitar), Alex Kuple (bas), Nitto (gitar) dan Gerry Herb (drum). Nugie dan teman-teman band-nya telah lama berkenalan sejak masih menjadi penyiar di radio SK Jakarta. Bulan November 2001, album perdana bertitel ALV dirilis dengan mengandalkan lagu "Yang Tak Kasat Mata". Album ini tidak begitu sukses di pasaran, meski tidak gagal total. Akhirnya ALV mencoba lagi dengan merilis album kedua tahun 2003 bertajuk Senyawa Hati. Salah satu single dalam album ini adalah "Terancam Punah". Seperti judul single mereka di album kedua, akhirnya grup band ini memutuskan bubar 2 Juni 2002.
Selain menyanyi solo, Nugie juga menjadi vokalis grup musik ALV yang terdiri dari Joe (gitar), Alex Kuple (bas), Nitto (gitar) dan Gerry Herb (drum). Nugie dan teman-teman band-nya telah lama berkenalan sejak masih menjadi penyiar di radio SK Jakarta. Bulan November 2001, album perdana bertitel ALV dirilis dengan mengandalkan lagu "Yang Tak Kasat Mata". Album ini tidak begitu sukses di pasaran, meski tidak gagal total. Akhirnya ALV mencoba lagi dengan merilis album kedua tahun 2003 bertajuk Senyawa Hati. Salah satu single dalam album ini adalah "Terancam Punah". Seperti judul single mereka di album kedua, akhirnya grup band ini memutuskan bubar 2 Juni 2002.


===Karir Sinetron===
Tak hanya menyanyi, Nugie juga merambah seni peran dengan bermain disinetron "Dua Pelangi" dan "Mambo". Selain aktif di dunia hiburan, Nugie juga aktif dalam kegiatan sosial terutama yang berhubungan dengan penyelamatan lingkungan. Hal itu tercermin dari lagu-lagu ciptaannya antara lain: Burung Gereja dan Pembuat Teh. Atas partisipasi aktifnya, [[WWF]] dan [[WALHI]] mengangkat Nugie menjadi salah satu dutanya.
Tak hanya menyanyi, Nugie juga merambah seni peran dengan bermain disinetron "Dua Pelangi" dan "Mambo".

===Kehidupan Pribadi dan Sosial===
Selain aktif di dunia hiburan, Nugie juga aktif dalam kegiatan sosial terutama yang berhubungan dengan penyelamatan lingkungan. Hal itu tercermin dari lagu-lagu ciptaannya antara lain: Burung Gereja dan Pembuat Teh. Atas partisipasi aktifnya, [[WWF]] dan [[WALHI]] mengangkat Nugie menjadi salah satu dutanya.


Setelah melajang lebih dari 30 tahun, Nugie akhirnya menambatkan hati pada Shinta Dewi. Mereka menikah pada tanggal 9 April 2005. Dari pernikahan tersebut, Nugie dikaruniai seorang putra, Arkazora Nugraha yang lahir 11 Januari 2007.
Setelah melajang lebih dari 30 tahun, Nugie akhirnya menambatkan hati pada Shinta Dewi. Mereka menikah pada tanggal 9 April 2005. Dari pernikahan tersebut, Nugie dikaruniai seorang putra, Arkazora Nugraha yang lahir 11 Januari 2007.

Revisi per 26 Juli 2007 11.08

Nugie
Nama Lahir Agustinus Gusti Nugroho
Tanggal Lahir 31 Agustus 1971
Tempat Lahir Jakarta
Orang Tua A. R. Djuano
Agnes Sumarsih
Saudara Andre Manika
Katon Bagaskara
Istri Shinta Dewi
Anak Arkazora Nugraha
(lahir 11 Januari 2007)

Agustinus Gusti Nugroho atau biasa dikenal dengan nama Nugie ( Jakarta, 31 Agustus 1971) merupakan penyanyi, adik kandung dari penyanyi Katon Bagaskara.

Biografi

Karir Solo

Keinginan Nugie berkarir di dunia musik sempat mendapat tentangan dari sang ayah, A.R Djuano. Ayahnya mengharapkan Nugie untuk menyelesaikan kuliahnya. Meskipun akhirnya Nugie berhasil mendapatkan gelar sarjana dari FISIP UI, namun tak urung keasyikannya bermusik sempat membuat kuliahnya keteteran. Dengan dukungan sang kakak, Katon Bagaskara, Nuggie terus bermusik. Katon mengizinkan Nuggie menggunakan studionya dan menjadi produser rekamannya.

Nugie merilis album trilogi pertamanya tahun 1995, yaitu Bumi. Kemudian dilanjutkan dengan Air pada tahun 1996, dan Udara (1998). Hit dalam album-album tersebut antara lain Burung Gereja, Putri, dan Pembuat Teh. Trilogi seri II dirilis tahun 2004 dengan album bertajuk "Bahagia". Single pertama dalam album ini adalah "Bisa Lebih Bahagia".

Karir Band

Selain menyanyi solo, Nugie juga menjadi vokalis grup musik ALV yang terdiri dari Joe (gitar), Alex Kuple (bas), Nitto (gitar) dan Gerry Herb (drum). Nugie dan teman-teman band-nya telah lama berkenalan sejak masih menjadi penyiar di radio SK Jakarta. Bulan November 2001, album perdana bertitel ALV dirilis dengan mengandalkan lagu "Yang Tak Kasat Mata". Album ini tidak begitu sukses di pasaran, meski tidak gagal total. Akhirnya ALV mencoba lagi dengan merilis album kedua tahun 2003 bertajuk Senyawa Hati. Salah satu single dalam album ini adalah "Terancam Punah". Seperti judul single mereka di album kedua, akhirnya grup band ini memutuskan bubar 2 Juni 2002.

Karir Sinetron

Tak hanya menyanyi, Nugie juga merambah seni peran dengan bermain disinetron "Dua Pelangi" dan "Mambo".

Kehidupan Pribadi dan Sosial

Selain aktif di dunia hiburan, Nugie juga aktif dalam kegiatan sosial terutama yang berhubungan dengan penyelamatan lingkungan. Hal itu tercermin dari lagu-lagu ciptaannya antara lain: Burung Gereja dan Pembuat Teh. Atas partisipasi aktifnya, WWF dan WALHI mengangkat Nugie menjadi salah satu dutanya.

Setelah melajang lebih dari 30 tahun, Nugie akhirnya menambatkan hati pada Shinta Dewi. Mereka menikah pada tanggal 9 April 2005. Dari pernikahan tersebut, Nugie dikaruniai seorang putra, Arkazora Nugraha yang lahir 11 Januari 2007.

Penghargaan

  • 1984 Juara I Penyanyi solo Tingkat Nasional PORSENI
  • 1984 Juara II Lomba baca puisi tingkat wilayah Jakarta Selatan
  • 1988-1989 Vocalis terbaik parade band SMAN 8
  • 1997 "TEMAN BAIK" Video klip terbaik bulanan dan nominator Video klip di Grand Final VMI
  • 1997 Penyanyi Alternatif versi Anugerah Musik Indonesia
  • 1998 "BURUNG GEREJA" Video Klip terbaik bulanan dan nominator video klip di Grand Final VMI
  • 1998 Penyanyi Pria Terbaik versi Majalah Hai

Pranala Luar