Anindya Bakrie: Perbedaan antara revisi

← Revisi sebelumnya Revisi selanjutnya →

Konten dihapus Konten ditambahkan

Sebaris

Revisi per 30 Juli 2007 09.16

Anindya Noverdian Bakrie (10 November 1974), atau sering juga dipanggil Anindya Bakrie, saat ini merupakan Presiden Direktur PT. Bakrie Telecom dan Presiden Direktur ANTV. Ia juga merupakan Ketua Komite Tetap Telekomunikasi Kadin Indonesia. Ia adalah anak dari Aburizal Bakrie, mantan pengusaha dan ketua umum Kadin yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pranala luar

^(Inggris) http://www.sec.gov/litigation/litreleases/lr15834.txt

Artikel bertopik biografi Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

Revisi per 28 Juni 2007 08.32 sunting IvanLanin (bicara \| kontrib) Birokrat, Pengurus 52.117 suntingan k Suntingan 222.124.24.70 (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh Borgx ← Revisi sebelumnya		Revisi per 30 Juli 2007 09.16 sunting balikkan 203.130.242.203 (bicara) Tidak ada ringkasan suntingan Revisi selanjutnya →
Baris 1:		Baris 1:
	'''Anindya Noverdian Bakrie''' ([[10 November]] [[1974]]), atau sering juga dipanggil Anindya Bakrie, saat ini merupakan Presiden Direktur [[Bakrie Telecom\|PT. Bakrie Telecom]] dan Presiden Direktur [[ANTV]]. Ia juga merupakan Ketua Komite Tetap Telekomunikasi [[Kadin]] Indonesia. Ia adalah anak dari [[Aburizal Bakrie]], mantan pengusaha dan ketua umum Kadin yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di pemerintahan Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]].		'''Anindya Noverdian Bakrie''' ([[10 November]] [[1974]]), atau sering juga dipanggil Anindya Bakrie, saat ini merupakan Presiden Direktur [[Bakrie Telecom\|PT. Bakrie Telecom]] dan Presiden Direktur [[ANTV]]. Ia juga merupakan Ketua Komite Tetap Telekomunikasi [[Kadin]] Indonesia. Ia adalah anak dari [[Aburizal Bakrie]], mantan pengusaha dan ketua umum Kadin yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di pemerintahan Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]].

	Anindya pernah bekerja sebagai pengamat finansial di Salomon Smith Barney Inc, [[New York]] dan sempat terlibat kasus ''insider trading'' yang mengakibatkan seorang rekannya terkena hukuman kurungan {{ref\|SEClitigation}}. Meskipun demikian, selepas kepulangan mendadak ke Indonesia dan membayar hukuman denda, Anindya meniti karir kembali dari Indonesia dan berhasil menamatkan pendidikan MBA di Universitas Stanford ''Graduate School of Business''.