Lompat ke isi

Ventriloquisme: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k merapikan sedikit
Budihaha (bicara | kontrib)
→‎Perkembangan di Indonesia: link ke Gatot Sunyoto
Baris 19: Baris 19:
Seni ini masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Belanda pada saat penjajahan Belanda. Mereka kemudian mengajarkannya kepada beberapa orang Indonesia. Salah satu diantaranya adalah Bapak Marijoen (dengan bonekanya Koko). Bapak Marijoen pada tahun 1980-an pernah mengarang sebuah buku yang membahas seni ini.
Seni ini masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Belanda pada saat penjajahan Belanda. Mereka kemudian mengajarkannya kepada beberapa orang Indonesia. Salah satu diantaranya adalah Bapak Marijoen (dengan bonekanya Koko). Bapak Marijoen pada tahun 1980-an pernah mengarang sebuah buku yang membahas seni ini.


Ventriloquist yang terkenal di Indonesia adalah Gatot Sunyoto (dengan Tongky) dan Ria Enes (dengan Susan).
Ventriloquist yang terkenal di Indonesia adalah [[Gatot Sunyoto]] (dengan Tongki) dan Ria Enes (dengan Susan).


Seni ventriloquism belum berkembang pesat di Indonesia. Walaupun demikian ada beberapa orang ventriloquist yang senantiasa berupaya untuk menggunakan kemampuannya ini. Mereka tinggal di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Kebanyakan dari mereka belajar secara autodidak. Beberapa ventriloquist yang terkenal di kota-kota tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
Seni ventriloquism belum berkembang pesat di Indonesia. Walaupun demikian ada beberapa orang ventriloquist yang senantiasa berupaya untuk menggunakan kemampuannya ini. Mereka tinggal di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Kebanyakan dari mereka belajar secara autodidak. Beberapa ventriloquist yang terkenal di kota-kota tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

Revisi per 1 Agustus 2007 15.34


Ventriloquisme adalah teknik berbicara tanpa menggerakkan bibir. Berasal dari kata venter yang berarti perut, loqui yang berarti berbicara, dan ism yang berarti ilmu atau faham, ventriloquisme sering pula diartikan sebagai ilmu atau keterampilan berbicara dari perut.

Orang yang dapat menggunakan ventriloquisme disebut sebagai ventriloquis, yaitu seorang yang ahli berbicara atau bersuara sedemikian rupa sehingga seolah-olah berasal dari sesuatu atau orang lain atau bahkan bersuara dari tempat yang agak jauh. Dalam bahasa Indonesia dikenal juga sebagai ahli suara perut atau ahli sulap suara.

Seni ventriloquisme dapat digunakan antara lain untuk menghibur, mengajar, serta berpromosi. Pertunjukkan seorang ventriloquis digemari mulai dari anak-anak sampai dengan orang tua karena pada umumnya dibawakan dalam bentuk komedi.

Jenis

Ada 2 jenis yaitu:

1. Near Ventriloquism atau suara perut jarak dekat. Suara perut jarak dekat digunakan pada saat seorang ahli suara perut/sulap suara (ventriloquist) menggunakan keahliannya untuk membuat satu (atau lebih) boneka atau benda yang berada di dekatnya untuk dapat mengeluarkan suara atau bahkan berbicara.

2. Distant Ventriloquism atau suara perut jarak jauh. Suara perut jarak jauh digunakan pada saat seorang ahli suara perut/sulap suara (ventriloquist) menggunakan keahliannya untuk membuat suara yang seolah-olah berasal dari tempat yang jauh atau dari ruangan yang lain.

Perkembangan di Indonesia

Seni ini masuk ke Indonesia dibawa oleh orang-orang Belanda pada saat penjajahan Belanda. Mereka kemudian mengajarkannya kepada beberapa orang Indonesia. Salah satu diantaranya adalah Bapak Marijoen (dengan bonekanya Koko). Bapak Marijoen pada tahun 1980-an pernah mengarang sebuah buku yang membahas seni ini.

Ventriloquist yang terkenal di Indonesia adalah Gatot Sunyoto (dengan Tongki) dan Ria Enes (dengan Susan).

Seni ventriloquism belum berkembang pesat di Indonesia. Walaupun demikian ada beberapa orang ventriloquist yang senantiasa berupaya untuk menggunakan kemampuannya ini. Mereka tinggal di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Kebanyakan dari mereka belajar secara autodidak. Beberapa ventriloquist yang terkenal di kota-kota tersebut antara lain adalah sebagai berikut:

- Jakarta : Anne Kartawijaya (dengan Apit) dan Ivonne (dengan Hayhay)

- Bandung : Mr. Robbin (dengan Charlie) dan Budi Ha Ha (dengan Chocho, Ditto serta Si Dola)

- Surabaya : Oom Dick dan Jerry Sky