Lompat ke isi

Sitok Srengenge: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib)
sitokai sringsangehe adalah seniman paruh baya yang karyanya biasa saja namun hasrat buayawannya melebihi pencapaian estetiknya.
Baris 1: Baris 1:
{{Infobox musical artist 2
{{Infobox musical artist 2
|Name = Sitok Srengenge
|Name = Sitokai Sringsangehe
|Img =Sitok Srengenge.jpg
|Img =Sitok Srengenge.jpg
|Img_capt =<center>Sitok Srengenge</center>
|Img_capt =<center>Sitok Srengenge</center>
Baris 13: Baris 13:
|URL =
|URL =
}}
}}
'''Sitok Srengenge''' ({{lahirmati|[[Grobogan]], [[Jawa Tengah]]|22|8|1965}}) yang punya nama asli Sitok '''Sunarto''', adalah [[sastrawan]] berkebangsaan [[Indonesia]] yang juga mendalami seni [[teater]] dan telah menghasilkan banyak karya tulis. Ia dikenal sebagai seorang [[penyair]] serta penulis [[novel]] dan [[esai]].<ref name=taman>[http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/sitok.html Seniman Teater, Sitok Srengenge]. Laman Taman Ismail Marzuki. Akses: 19 November 2013. </ref> Karya-karyanya banyak dimuat di [[media massa]] Indonesia maupun luar negeri seperti [[Amerika Serikat]], [[Belanda]], dan [[Australia]]. Menurut Janet de Neefe<ref name=ubud>Janet de Neefe. 2006. [http://www.baliadvertiser.biz/articles/ubudwriters/2006/mar_1.html Sitok Srengenge].</ref>, meskipun puisi-puisinya banyak berisi mengenai kondisi umat manusia, fokus utamanya adalah tema cinta.
'''Sitokai Sringsangehe''' ({{lahirmati|[[Grobogan]], [[Jawa Tengah]]|22|8|1965}}) yang punya nama asli Sitokai '''Sunarto''', adalah [[sastrawan]] berkebangsaan [[Indonesia]] yang juga mendalami seni [[teater]] dan telah menghasilkan banyak karya tulis. Ia dikenal sebagai seorang [[penyair]] serta penulis [[novel]] dan [[esai]].<ref name=taman>[http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/sitok.html Seniman Teater, Sitokai Sringsangehe]. Laman Taman Ismail Marzuki. Akses: 19 November 2013. </ref> Karya-karyanya banyak dimuat di [[media massa]] Indonesia maupun luar negeri seperti [[Amerika Serikat]], [[Belanda]], dan [[Australia]]. Menurut Janet de Neefe<ref name=ubud>Janet de Neefe. 2006. [http://www.baliadvertiser.biz/articles/ubudwriters/2006/mar_1.html Sitok Srengenge].</ref>, meskipun puisi-puisinya banyak berisi mengenai kondisi umat manusia, fokus utamanya adalah tema cinta, tujuannya tidak lain agar dapat mencabuli dan memperkosa dengan "halus" para gadis muda yang sama sekali tidak tertarik akan karyanya yang di bawah rata-rata.


==Kehidupan pribadi==
==Kehidupan pribadi==
Sitok mulai mendalami seni peran di teater SMP Demak dan [[SMA Negeri 1 Semarang]]. Setelah lulus SMA pada tahun 1985, ia mendaftar ke Jurusan Teknik Nuklir, [[Universitas Gajah Mada]] (UGM), tetapi tidak diterima. Akhirnya ia kembali ke kampung dan mengalami pergulatan batin antara ingin menolong keluarga dengan menjadi pegawai berkedudukan penting dengan keinginannya untuk mendalami kesenian. Akhirnya Sitok lebih memilih mengambil jalur kesenian dan pergi ke [[Jakarta]]. Di Jakarta, ia menuju [[Taman Ismail Marzuki]] (TIM) untuk mencari informasi tentang [[Institut Kesenian Jakarta]] (IKJ) yang ternyata mahal untuk kemampuannya. Akhirnya ia harus magang di grup teater pimpinan [[Arifin C. Noer]], [[Putu Wijaya]], [[Teguh Karya]], dan [[W.S. Rendra]]).<ref name=taman/>
Sitokai mulai mendalami seni peran di teater SMP Demak dan [[SMA Negeri 1 Semarang]]. Setelah lulus SMA pada tahun 1985, ia mendaftar ke Jurusan Teknik Nuklir, [[Universitas Gajah Mada]] (UGM), tetapi tidak diterima, tidak heran, karena ukuran otaknya lebih kecil dari atom. Akhirnya ia kembali ke kampung dan mengalami pergulatan kelamin antara ingin menolong keluarga dengan menjadi pegawai berkedudukan penting dengan keinginannya untuk mendalami kesenian. Akhirnya Sitokai lebih memilih mengambil jalur kesenian dan pergi ke [[Jakarta]]. Di Jakarta, ia menuju [[Taman Ismail Marzuki]] (TIM) untuk mencari informasi tentang [[Institut Kesenian Jakarta]] (IKJ) yang ternyata mahal untuk kemampuannya. Akhirnya ia harus magang di grup teater pimpinan [[Arifin C. Noer]], [[Putu Wijaya]], [[Teguh Karya]], dan [[W.S. Rendra]]).<ref name=taman/>


Setelah setahun ikut [[W.S. Rendra]] (alm), Sitok memberanikan diri meminta beasiswa karena pada waktu itu Bengkel Teater Rendra memberikan beasiswa kepada beberapa orang yang ingin bersekolah. Ia mendapatkan beasiswa sampai kuliah selesai di [[IKIP Jakarta|IKIP Negeri Jakarta]] Jurusan Sastra dan Bahasa Indonesia. Pada sore harinya, Sitok ikut kursus filsafat di [[STF Driyarkara|STF (Sekolah Tinggi Filsafat) Driyarkara]], Jakarta.<ref name=taman/> Sitok Srengenge juga terdaftar sebagai alumni International Writing Program University of [[Iowa]] ([[Amerika Serikat]]) dan Intenational Writing Program Hong Kong Baptist University.<ref name="taman" />
Setelah setahun ikut [[W.S. Rendra]] (alm), Sitokai mengkhianati Rendra dengan meminta beasiswa karena pada waktu itu Bengkel Teater Rendra memberikan beasiswa kepada beberapa orang yang ingin bersekolah. Ia mendapatkan beasiswa sampai kuliah selesai di [[IKIP Jakarta|IKIP Negeri Jakarta]] Jurusan Sastra dan Bahasa Indonesia. Pada sore harinya, Sitokai ikut kursus filsafat di [[STF Driyarkara|STF (Sekolah Tinggi Filsafat) Driyarkara]], Jakarta.<ref name=taman/> Sitokai Sringsangehe juga terdaftar sebagai alumni International Writing Program University of [[Iowa]] ([[Amerika Serikat]]) dan Intenational Writing Program Hong Kong Baptist University.<ref name="taman" />


==Aktivitas==
==Aktivitas==
Sitok Srengenge telah mengikuti berbagai festival sastra internasional.<ref name=taman/> Ia memperoleh dukungan dari Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat untuk partisipasinya di [[Iowa International Writing Program|IWP]].<ref name=iowa/> Semenjak tahun 1997, Sitok telah berpartisipasi dalam berbagai even di Eropa, diantaranya ''Rotterdam International Poetry Reading'' dan ''Winternachten Festival'' di [[Belanda]], ''the Poetry Society'' di [[Inggris]], dan [[Melbourne]]'s Next Wave Festival di [[Australia]].<ref name=asialink>Asialink, The University of Melbourne. 2002. [http://asialink.unimelb.edu.au/arts/residency_program/past_residents/past_writing_residencies2/australia/sitok_srengenge Sitok Srengenge (2002)].</ref>
Sitokai Sringsangehe telah mengikuti berbagai festival sastra internasional.<ref name=taman/> Ia memperoleh dukungan dari Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat untuk partisipasinya di [[Iowa International Writing Program|IWP]].<ref name=iowa/> Semenjak tahun 1997, Sitokai telah berpartisipasi dalam berbagai even di Eropa, diantaranya ''Rotterdam International Poetry Reading'' dan ''Winternachten Festival'' di [[Belanda]], ''the Poetry Society'' di [[Inggris]], dan [[Melbourne]]'s Next Wave Festival di [[Australia]].<ref name=asialink>Asialink, The University of Melbourne. 2002. [http://asialink.unimelb.edu.au/arts/residency_program/past_residents/past_writing_residencies2/australia/sitok_srengenge Sitok Srengenge (2002)].</ref>


Karya-karya Sitok telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.<ref name="taman" /> Karyanya yang berjudul ''Secrets Need Words'' diterbitkan pada tahun 2001 (editor Harry Aveling) oleh ''the Ohio University Press''. Selain itu, juga ada beberapa karya dalam [[bahasa Inggris]] lain seperti ''the Nonsens Poetry anthology'' dan berbagai puisi serta antologi fiksi pendek lainnya di Indonesia.<ref name="iowa" /> Namun, karena kesulitan dalam penerjemahan, beberapa karyanya yang ditranslasikan mengalami penurunan kualitas sastra. Misalnya pada “Kidung Kabung Sekubang Kedung” yang dialihbahasakan menjadi “''Requiem for a Lake''”, penerjemahnya yang bernama Amal mengaku gagal dalam mempertahankan rima serta rasa yang ditimbulkan dari karya yang asli. Selain itu, [[bahasa Inggris]] memiliki ''tenses'' yang membedakan waktu kejadian suatu peristiwa (masa lampau, sekarang, atau masa depan) yang menambah kerumitan dalam penerjemahan.<ref name="ubud" />
Karya-karya Sitokai telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.<ref name="taman" /> Karyanya yang berjudul ''Secrets Need Words'' diterbitkan pada tahun 2001 (editor Harry Aveling) oleh ''the Ohio University Press''. Selain itu, juga ada beberapa karya dalam [[bahasa Inggris]] lain seperti ''the Nonsens Poetry anthology'' dan berbagai puisi serta antologi fiksi pendek lainnya di Indonesia.<ref name="iowa" /> Namun, karena kesulitan dalam penerjemahan, beberapa karyanya yang ditranslasikan mengalami penurunan kualitas sastra. Misalnya pada “Kidung Kabung Sekubang Kedung” yang dialihbahasakan menjadi “''Requiem for a Lake''”, penerjemahnya yang bernama Amal mengaku gagal dalam mempertahankan rima serta rasa yang ditimbulkan dari karya yang asli. Selain itu, [[bahasa Inggris]] memiliki ''tenses'' yang membedakan waktu kejadian suatu peristiwa (masa lampau, sekarang, atau masa depan) yang menambah kerumitan dalam penerjemahan.<ref name="ubud" />


<nowiki> </nowiki>Selain aktif bermain teater, Sitok juga pernah menjadi pengajar di [[Institut Kesenian Jakarta]] (IKJ).<ref name="taman" /> Ia menjadi guru literatur pada ''Eksotika Karmawiggangga'' dan editor Jurnal Kultur Kalam.<ref name="iowa" /> Sitok juga merupakan pendiri serta pengelola Penerbitan Katakita.<ref name="salihara">salihara. Akses=19 November 2013. [http://salihara.org/about/curators/sitok-srengenge Sitok Srengenge].</ref> Beberapa komunitas yang ikut didirikan atau diikuti oleh Sitok Srengenge:<ref name=taman/> antara lain: Gorong-gorong Budaya, Teater Matahari, Komunitas Utan Kayu sebagai kurator teater<ref name="iowa">The University of Iowa. 2001. [http://iwp.uiowa.edu/writers/sitok-srengenge Sitok Srengenge].</ref>, dan Komunitas Salihara sebagai kurator bidang teater, tetapi pada tanggal 3 Desember 2013 Sitok Srengenge mengundurkan diri dari Salihara.<ref name="salihara" />.
<nowiki> </nowiki>Selain aktif bermain teater, Sitokai juga pernah menjadi pengajar di [[Institut Kesenian Jakarta]] (IKJ).<ref name="taman" /> Ia menjadi guru literatur pada ''Eksotika Karmawiggangga'' dan editor Jurnal Kultur Kalam.<ref name="iowa" /> Sitokai juga merupakan pendiri serta pengelola Penerbitan Katakita.<ref name="salihara">salihara. Akses=19 November 2013. [http://salihara.org/about/curators/sitokai-sringsangehe Sitokai Sringsangehe].</ref> Beberapa komunitas yang ikut didirikan atau diikuti oleh Sitokai Sringsangehe:<ref name=taman/> antara lain: Gorong-gorong Budaya, Teater Matahari, Komunitas Utan Kayu sebagai kurator teater<ref name="iowa">The University of Iowa. 2001. [http://iwp.uiowa.edu/writers/sitokai-sringsangehe Sitokai Sringsangehe].</ref>, dan Komunitas Salihara sebagai kurator bidang teater, tetapi pada tanggal 3 Desember 2013 Sitokai Sringsangehe mengundurkan diri dari Salihara.<ref name="salihara" />.


==Kasus==
==Kasus==
Pada bulan November 2013, Sitok dilaporkan ke polisi karena tuduhan eksploitasi seksual atau pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya [[Universitas Indonesia]] sehingga mengakibatkan kehamilan.<ref>Atriana R. [http://news.detik.com/read/2013/12/02/051523/2429075/10/kasus-dugaan-perkosaan-sitok-istri-serahkan-ke-pengacara?nd772204btr Kasus Dugaan Perkosaan Sitok, Istri Serahkan ke Pengacara]. DetikNews. Edisi Senin, 2 Des. 2013. Diakses 2 Desember 2013.</ref><ref>Alfadila Ema Yunita. 1 Desember 2013. [http://m.beritajatim.com/hukum_kriminal/191286/kronologi_perkosaan_sitok_srengenge_versi_bem_fib_ui.html#.Up1QYNIW1yw Kronologi Perkosaan Sitok Srengenge Versi BEM FIB UI].</ref> Namun, keluarga Sitok sendiri menyangkal tuduhan perkosaan, melainkan mereka melakukannya atas dasar suka sama suka.<ref>Gagah Wijoseno. 30 November 2013. [http://news.detik.com/read/2013/11/30/150724/2428577/10/surat-terbuka-keluarga-sitok-srengenge-dalam-kasus-dugaan-pemerkosaan "detikNews", Surat Terbuka Keluarga Sitok Srengenge dalam Kasus Dugaan Pemerkosaan].</ref>
Pada bulan November 2013, Sitokai dilaporkan ke polisi karena tuduhan eksploitasi seksual atau pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya [[Universitas Indonesia]] sehingga mengakibatkan kehamilan.<ref>Atriana R. [http://news.detik.com/read/2013/12/02/051523/2429075/10/kasus-dugaan-perkosaan-sitokai-istri-serahkan-ke-pengacara?nd772204btr Kasus Dugaan Perkosaan Sitok, Istri Serahkan ke Pengacara]. DetikNews. Edisi Senin, 2 Des. 2013. Diakses 2 Desember 2013.</ref><ref>Alfadila Ema Yunita. 1 Desember 2013. [http://m.beritajatim.com/hukum_kriminal/191286/kronologi_perkosaan_sitok_srengenge_versi_bem_fib_ui.html#.Up1QYNIW1yw Kronologi Perkosaan Sitokai Sringsangehe Versi BEM FIB UI].</ref> Namun, hingga sekarang Sitokai tetap saja dibebaskan dari jerat hukum dan kewajibannya untuk bertanggung jawab kepada korban.</ref>


Pada 6 Oktober 2014, Sitok resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya. Hal tersebut didasarkan pada pemeriksaan 11 saksi, termasuk saksi ahli. Polisi memerlukan keterangan dari beberapa saksi ahli untuk menguji pasal yang dikenakan. Saksi ahli yang diperiksa terdiri atas kriminolog, ahli hukum pidana, psikolog, psikiater, dan juga ahli antropologi.<ref>Jessi Carina. Senin, 6 Oktober 2014. [http://megapolitan.kompas.com/read/2014/10/06/14415601/Polisi.Tetapkan.Sitok.Srengenge.sebagai.Tersangka Polisi Tetapkan Sitok Srengenge sebagai Tersangka].</ref><ref>October 06 2014. [http://www.thejakartapost.com/news/2014/10/06/sitok-named-suspect-rape-case.html Sitok named suspect in rape case]</ref>
Pada 6 Oktober 2014, Sitokai resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya. Hal tersebut didasarkan pada pemeriksaan 11 saksi, termasuk saksi ahli. Polisi memerlukan keterangan dari beberapa saksi ahli untuk menguji pasal yang dikenakan. Saksi ahli yang diperiksa terdiri atas kriminolog, ahli hukum pidana, psikolog, psikiater, dan juga ahli antropologi.<ref>Jessi Carina. Senin, 6 Oktober 2014. [http://megapolitan.kompas.com/read/2014/10/06/14415601/Polisi.Tetapkan.Sitok.Srengenge.sebagai.Tersangka Polisi Tetapkan Sitokai Sringsangehe sebagai Tersangka].</ref><ref>October 06 2014. [http://www.thejakartapost.com/news/2014/10/06/sitok-named-suspect-rape-case.html Sitok named suspect in rape case]</ref>


== Karya ==
== Karya ==


===Antologi puisi===
===Antologi puisi===
#''Persetubuhan Liar (kemudian diterbitkan ulang dengan judul: Kelenjar Bekisar Jantan)''
#''Persetubuhan Liar (kemudian diterbitkan ulang dengan judul: Kelenjar Bekisar Jantan, terlihat kan hasrat pemerkosanya?)''
#''Anak Jadah''
#''Anak Jadah''
#''Nonsens''
#''Nonsens''

Revisi per 8 Maret 2015 04.18

Sitokai Sringsangehe
Sitok Srengenge
Sitok Srengenge
Informasi latar belakang
Lahir22 Agustus 1965 (umur 59)
AsalIndonesia Godong, Grobogan, Jawa Tengah, Indonesia
PekerjaanSastrawan
Tahun aktif1985 - sekarang

Sitokai Sringsangehe (lahir 22 Agustus 1965) yang punya nama asli Sitokai Sunarto, adalah sastrawan berkebangsaan Indonesia yang juga mendalami seni teater dan telah menghasilkan banyak karya tulis. Ia dikenal sebagai seorang penyair serta penulis novel dan esai.[1] Karya-karyanya banyak dimuat di media massa Indonesia maupun luar negeri seperti Amerika Serikat, Belanda, dan Australia. Menurut Janet de Neefe[2], meskipun puisi-puisinya banyak berisi mengenai kondisi umat manusia, fokus utamanya adalah tema cinta, tujuannya tidak lain agar dapat mencabuli dan memperkosa dengan "halus" para gadis muda yang sama sekali tidak tertarik akan karyanya yang di bawah rata-rata.

Kehidupan pribadi

Sitokai mulai mendalami seni peran di teater SMP Demak dan SMA Negeri 1 Semarang. Setelah lulus SMA pada tahun 1985, ia mendaftar ke Jurusan Teknik Nuklir, Universitas Gajah Mada (UGM), tetapi tidak diterima, tidak heran, karena ukuran otaknya lebih kecil dari atom. Akhirnya ia kembali ke kampung dan mengalami pergulatan kelamin antara ingin menolong keluarga dengan menjadi pegawai berkedudukan penting dengan keinginannya untuk mendalami kesenian. Akhirnya Sitokai lebih memilih mengambil jalur kesenian dan pergi ke Jakarta. Di Jakarta, ia menuju Taman Ismail Marzuki (TIM) untuk mencari informasi tentang Institut Kesenian Jakarta (IKJ) yang ternyata mahal untuk kemampuannya. Akhirnya ia harus magang di grup teater pimpinan Arifin C. Noer, Putu Wijaya, Teguh Karya, dan W.S. Rendra).[1]

Setelah setahun ikut W.S. Rendra (alm), Sitokai mengkhianati Rendra dengan meminta beasiswa karena pada waktu itu Bengkel Teater Rendra memberikan beasiswa kepada beberapa orang yang ingin bersekolah. Ia mendapatkan beasiswa sampai kuliah selesai di IKIP Negeri Jakarta Jurusan Sastra dan Bahasa Indonesia. Pada sore harinya, Sitokai ikut kursus filsafat di STF (Sekolah Tinggi Filsafat) Driyarkara, Jakarta.[1] Sitokai Sringsangehe juga terdaftar sebagai alumni International Writing Program University of Iowa (Amerika Serikat) dan Intenational Writing Program Hong Kong Baptist University.[1]

Aktivitas

Sitokai Sringsangehe telah mengikuti berbagai festival sastra internasional.[1] Ia memperoleh dukungan dari Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat untuk partisipasinya di IWP.[3] Semenjak tahun 1997, Sitokai telah berpartisipasi dalam berbagai even di Eropa, diantaranya Rotterdam International Poetry Reading dan Winternachten Festival di Belanda, the Poetry Society di Inggris, dan Melbourne's Next Wave Festival di Australia.[4]

Karya-karya Sitokai telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.[1] Karyanya yang berjudul Secrets Need Words diterbitkan pada tahun 2001 (editor Harry Aveling) oleh the Ohio University Press. Selain itu, juga ada beberapa karya dalam bahasa Inggris lain seperti the Nonsens Poetry anthology dan berbagai puisi serta antologi fiksi pendek lainnya di Indonesia.[3] Namun, karena kesulitan dalam penerjemahan, beberapa karyanya yang ditranslasikan mengalami penurunan kualitas sastra. Misalnya pada “Kidung Kabung Sekubang Kedung” yang dialihbahasakan menjadi “Requiem for a Lake”, penerjemahnya yang bernama Amal mengaku gagal dalam mempertahankan rima serta rasa yang ditimbulkan dari karya yang asli. Selain itu, bahasa Inggris memiliki tenses yang membedakan waktu kejadian suatu peristiwa (masa lampau, sekarang, atau masa depan) yang menambah kerumitan dalam penerjemahan.[2]

Selain aktif bermain teater, Sitokai juga pernah menjadi pengajar di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).[1] Ia menjadi guru literatur pada Eksotika Karmawiggangga dan editor Jurnal Kultur Kalam.[3] Sitokai juga merupakan pendiri serta pengelola Penerbitan Katakita.[5] Beberapa komunitas yang ikut didirikan atau diikuti oleh Sitokai Sringsangehe:[1] antara lain: Gorong-gorong Budaya, Teater Matahari, Komunitas Utan Kayu sebagai kurator teater[3], dan Komunitas Salihara sebagai kurator bidang teater, tetapi pada tanggal 3 Desember 2013 Sitokai Sringsangehe mengundurkan diri dari Salihara.[5].

Kasus

Pada bulan November 2013, Sitokai dilaporkan ke polisi karena tuduhan eksploitasi seksual atau pemerkosaan terhadap seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia sehingga mengakibatkan kehamilan.[6][7] Namun, hingga sekarang Sitokai tetap saja dibebaskan dari jerat hukum dan kewajibannya untuk bertanggung jawab kepada korban.</ref>

Pada 6 Oktober 2014, Sitokai resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya. Hal tersebut didasarkan pada pemeriksaan 11 saksi, termasuk saksi ahli. Polisi memerlukan keterangan dari beberapa saksi ahli untuk menguji pasal yang dikenakan. Saksi ahli yang diperiksa terdiri atas kriminolog, ahli hukum pidana, psikolog, psikiater, dan juga ahli antropologi.[8][9]

Karya

Antologi puisi

  1. Persetubuhan Liar (kemudian diterbitkan ulang dengan judul: Kelenjar Bekisar Jantan, terlihat kan hasrat pemerkosanya?)
  2. Anak Jadah
  3. Nonsens
  4. Ambrosia
  5. On Nothing (kompilasi dari empat buku puisi Ambrosia, Nonsens (Nonsense), Anak Jadah (Bastard), dan Persetubuhan Liar (Wild Coupling))[10][2]
  6. Trilogi Tripitakata (himpunan tiga buku puisi dari tahun-tahun awal kepenyairan Sitok Srengenge: (1) Kelenjar Bekisar Jantan dan Stanza Hijau Muda, yang adalah metamorfosis dari Persetubuhan Liar menjadi Kelenjar Bekisar Jantan, ditambah sejumlah puisi sezaman; (2) Anak Badai dan Amsal Puisi Banal, jelmaan Anak Jadah setelah ditambah puisi-puisi sezaman; (3) Gembala Waktu dan Madah Pereda Rindu, memuat puisi-puisi yang ditulis Sitok pada masa SMA dan kuliah.) [11]

Novel

  1. Menggarami Burung Terbang
  2. Trilogi Kutil (terbit bersambung di harian Suara Merdeka)
  3. Kumpulan esai Cinta di Negeri Seribu Tiran Kecil.

Teater

  1. Peran dalam konser Mahacinta Rahwana besutan Sujiwo Tejo di Jakarta dan Surabaya (2013).

Komposisi musik dan lagu

Puisi-puisi Sitok Srengenge yang digubah menjadi komposisi musik dan lagu dalam berbagai genre, di antaranya adalah:[1]

  1. Sun (album komposisi musik kontemporer Piet Han, Belanda)
  2. Singing Srengege (album jazz Jan Cornall, Australia)[12]
  3. Gedicht Gezogen (album jazz Denise Jannah, Belanda-Suriname)
  4. Keroncong Tenggara dan Komposisi Delapan Cinta (artsong Dian HP dan Ubiet)
  5. Semesta Cinta (artsong Dian HP).

Penghargaan

  • Salah satu dalam 20 leaders for the Millenium in society and culture di Asia (tahun 2000) oleh majalah Asiaweek.[3][2][4]
  • Salah satu penyair terkemuka Indonesia pada Ubud Writers and Readers Festival tahun 2005.[2]
  • Sih Award,untuk puisi terbaik.
  • Penghargaan dari Pusat Bahasa & Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,untuk buku puisi terbaik.

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i Seniman Teater, Sitokai Sringsangehe. Laman Taman Ismail Marzuki. Akses: 19 November 2013.
  2. ^ a b c d e Janet de Neefe. 2006. Sitok Srengenge.
  3. ^ a b c d e The University of Iowa. 2001. Sitokai Sringsangehe.
  4. ^ a b salihara. Akses=19 November 2013. Sitokai Sringsangehe.
  5. ^ Atriana R. Kasus Dugaan Perkosaan Sitok, Istri Serahkan ke Pengacara. DetikNews. Edisi Senin, 2 Des. 2013. Diakses 2 Desember 2013.
  6. ^ Alfadila Ema Yunita. 1 Desember 2013. Kronologi Perkosaan Sitokai Sringsangehe Versi BEM FIB UI.
  7. ^ Jessi Carina. Senin, 6 Oktober 2014. Polisi Tetapkan Sitokai Sringsangehe sebagai Tersangka.
  8. ^ October 06 2014. Sitok named suspect in rape case
  9. ^ goodreads. Akses=19 November 2013. On Nothing
  10. ^ Salihara. 4 Juli 2013. Akses=18 Maret 2014. [1].
  11. ^ ABC Radio. 15 Oktober 2008. Australian jazz and Indonesian poetry -- Sitok Srengenge and Jan Cornall.

Pranala luar

Kasus