Lompat ke isi

Katherine dari Aragon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Baris 51: Baris 51:


Menikah dengan saudara Arthur tergantung pada dispensasi Paus karena hukum kanon melarang pria untuk menikahi janda saudaranya. Catarina bersaksi bahwa pernikahannya dengan Arthur tidak pernah benar-benar terwujud, yang juga sesuai dengan hukum kanon, bahwa sebuah pernikahan tidak berlaku jika tidak disempurnakan.{{sfn|Weir|1991|p=34}}{{sfn|Lehman|2011|p=290}}
Menikah dengan saudara Arthur tergantung pada dispensasi Paus karena hukum kanon melarang pria untuk menikahi janda saudaranya. Catarina bersaksi bahwa pernikahannya dengan Arthur tidak pernah benar-benar terwujud, yang juga sesuai dengan hukum kanon, bahwa sebuah pernikahan tidak berlaku jika tidak disempurnakan.{{sfn|Weir|1991|p=34}}{{sfn|Lehman|2011|p=290}}

== Ratu Inggris (1509–1533) ==
[[File:Henry VIII Catherine of Aragon coronation woodcut.jpg|thumb|Ukiran kayu dari abad ke-16 [[Pemahkotaan|pemahkotaan]] [[Henry VIII dari Inggris]] dan Catarina d'Aragón yang menunjukkan lencana heraldik mereka, Tudor Merah Jambu dan Delima Granada]]

=== Pernikahan ===
Pernikahan Catarina dilangsungkan pada tanggal 11 Juni 1509,{{sfn|Lehman|2011|p=287}} tujuh tahun setelah kematian Pangeran Arthur. Ia menikah dengan [[Henry VIII dari Inggris|Henry VIII]], yang baru saja naik takhta, didalam sebuah upacara pribadi di Gereja Greenwich. Ia berusia dua puluh tiga tahun dan raja yang beranjak delapan belas tahun.{{sfn|Eagles|2002|p=194}}{{sfn|Lehman|2011|p=287}}

=== Pemahkotaan ===
Pada hari Sabtu tanggal 23 Juni, prosesi tradisional malam penobatan untuk Westminster disambut dengan antusias dan kerumunan besar. Seperti kebiasaan, pasangan akan menghabiskan malam sebelum pemahkotaan mereka di [[Menara London]]. Pada hari Minggu di pertengahan musim panas, {{Nowrap|24 Juni}} 1509, Henry VIII dan Catarina [[Perminyakan (agama)|diurapi]] dan [[Pemahkotaan|dimahkotai]] bersama oleh Uskup Agung Canterbury di sebuah upacara yang megah di [[Westminster Abbey]]. Penobatan tersebut diikuti oleh perjamuan di [[Westminster Hall]]. Banyak [[Order of the Bath|Ksatria]] yang dilantik didalam upacara penoabtan itu.{{sfn|Lehman|2011|p=287}}
Pada bulan berikutnya, banyak acara-acara sosial yang diselenggarakan oleh Ratu yang baru kepada publik Inggris. Ia membuat kesan yang baik dan diterima dengan baik oleh masyarakat [[Inggris]].{{sfn|Lehman|2011|p=285}}

=== Kehamilan dan Keturunan ===
Pada tanggal 31 Januari 1510, Catarina melahirkan secara prematur seorang putri yang lahir mati. Seorang putra, [[Henry dari Cornwall]] lahir pada Hari Raya Tahun Baru 1511. Pada tanggal 22 Februari 1511 pangeran kecil itu tiba-tiba meninggal dan penyebab kematiannya tidak tercatat. Tahun 1513, Catarina kembali hamil,{{sfn|Rymer|1741|p=48}} namun ia kembali keguguran ketika Henry kembali dari Perancis. Bayinya kemungkinan lahir prematur atau meninggal tak lama setelah dilahiran. Pada bulan Desember 1514, ia kembali memiliki seorang bayi laki-laki, Pangeran Henry yang lahir mati. Pada tanggal 18 Februari 1516, Catarina melahirkan seorang bayi perempuan.{{sfn|Eagles|2002|p=195}} Bayi itu diberi nama [[Mary I dari Inggris|Mary]] dan dibaptis tiga hari kemudian dengan sebuah upacara yang besar di Gereja [[Fransiskan|Observant Friars]]. Tahun 1518, Catarina kembali hamil untuk yang terakhir kalinya. Ia melahirkan seorang putri pada tanggal 10 November, namun bayi itu hanya hidup selama beberapa jam saja atau selama seminggu. Catarina hamil setidaknya sebanyak enam kali.{{sfn|Lehman|2011|p=288}}

[[File:Catharineofaragonengland.jpg|thumb|Catarina menyaksikan Henry yang sedang bertanding tombak di atas kudanya yang mengenakan blazon berinisial huruf 'K' untuk menghormatinya yang telah melahirkan seorang putra.]]

{| class="wikitable"
|-
!Nama!!Lahir!!Meninggal!!Catatan
|-
|Putri yang tidak bernama||colspan="2"|<center>31 Januari 1510<ref>{{cite web|title=Catherine of Aragon|url=http://www.britannica.com/EBchecked/topic/99689/Catherine-of-Aragon|publisher=[[Encyclopædia Britannica|Britannica]]}}</ref>||Lahir mati.
|-
|[[Henry dari Cornwall]]||1 Januari 1511||22 Februari 1511||Hidup 52 hari.
|-
|Henry dari Cornwall||colspan="2"|<center>Oktober 1513
||Lahir mati atau hidup selama beberapa jam.
|-
|Henry dari Cornwall||colspan="2"|<center>Desember 1514
||Hidup selama beberapa jam.
|-
|[[Mary I dari Inggris|Mary I, Ratu Inggris]]||18 Februari 1516||17 November 1558 ||Satu-satunya yang selamat.
|-
|Putri yang tidak bernama||10 November 1518||17 November 1518||Hidup selama tujuh hari.
|}

=== Pengaruh ===
[[File:Hans Holbein d. J. - Portrait of Henry VIII - WGA11564.jpg|thumb|Potret Henry VIII oleh [[Hans Holbein Muda]] skt. 1540]]

Pada tanggal 11 Juni 1513, Henry melantik Catarina sebagai Bupati Gubernur Inggris ketika ia pergi ke Perancis untuk [[Pertempuran Guinegate (1513)|kampanye militernya]].<ref>Rymer, Thomas, ed., ''Foedera'', vol. 13 (1712), p. 370, Catherine was appointed "Rectrix" and "Gubernatrix" of England.</ref>
Ketika [[Louis I d'Orléans|Louis d'Orléans, Adipati Longueville]] ditawan di [[Thérouanne]], Henry mengirimnya untuk tinggal di rumah tangga Catarina. Ia menulis kepada Wolsey bahwa ia dan konsilinya memilih sang Adipati untuk tinggal di [[Menara London]] karena rakyat Skotlandia "sekarang menjadi begitu sibuk".{{sfn|Ellis|1846|p=152-154}} Perang dengan Skotlandia menyibukkan rakyatnya, dan ia menjadi "sangat sibuk dengan membuat spanduk dan lencana" di [[Istana Richmond]]. Rakyat Skotlandia menyerang pada tanggal 3 September ia memerintahkan [[Thomas Lovell]] untuk angkat senjata di kabupaten midland.{{sfn|Rymer|1741|p=49}}

Catarina berkendara ke utara dengan baju besinya untuk mengendalikan pasukan, meskipun ia sedang hamil besar pada saat itu. (Ia melahirkan seorang putra yang lahir mati pada sekitar bulan Oktober.) Pidatonya yang bagus dilaporkan oleh sejarawan [[Peter Martyr d'Anghiera]] di [[Valladolid]] dalam dua minggu.<ref>Letters & Papers vol. 1 (1920), no. 2299: Catherine was issued with banners at Richmond on 8 September, Letters & Papers, vol.1 (1920), no.2243</ref> Meskipun buletin Italia menyatakan bahwa ia berada sejauh 100 mil dari London ketika berita kemenangan di [[Pertempuran Flodden]] sampai ditelinganya, ia berada didekat [[Buckingham]].<ref>Letters & Papers Henry VIII vol. 1 (1920) no. 2278: ''Calendar State Papers Venice'', vol.2, no. 340: Hall, Edward, ''Chronicle'', (1809), 564.</ref> Dari [[Woburn Abbey]] ia mengirim surat kepada Henry bersama dengan sebuah cabikan mantel berdarah Raja [[James IV dari Skotlandia]], yang tewas di medan perang, untuk digunakan Henry sebagai banner di pengepungan [[Tournai]].{{sfn|Ellis|1846|p=82-84, 88-89}}

Dedikasi beragama Catarina meningkat saat ia berusia lanjut, begitu juga minatnya di bidang akademik. Ia terus memperluas pengetahuan dan memberikan pelatihan kepada putrinya. Pendidikan di kalangan perempuan menjadi modis, yang sebagian terjadi karena pengaruh Catarina. Ia juga menyumbangkan uang dalam jumlah yang besar ke beberapa perguruan tinggi. Namun Henry yang masih dianggap sebagai pewaris laki-laki yang penting. [[Wangsa Tudor]] yang baru dan legitimasinya masih diuji.{{sfn|Lehman|2011|p=288-289}} [[Anarki|Sebuah perang sipil yang panjang]] (1135–54) diperjuangkan terakhir kali oleh seorang wanita, ([[Matilda dari Inggris]]), menjadi ahli waris takhta. Bencana perang sipil masih segar didalam kenangan hidup dari [[Perang Mawar]].{{sfn|Wilkinson|2009|p=70}}

Tahun 1520, keponakan Catarina [[Karl V, Kaisar Romawi Suci|Karl V]]{{sfn|Lehman|2011|p=291}} melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris, dan ia mendesak Henry memasuki aliansi dengan Karl daripada dengan Perancis. Segera setelah kepergiannya, ia menemani Henry ke Perancis untuk merayakan kunjungan yang diselenggarakan oleh [[François I dari Perancis|François I]], yang disebut [[Camp du Drap d'Or]]. Dalam waktu dua tahun, perang diumumkan melawan Perancis dan Kaisar sekali lagi diterima di Inggris, dimana rencana untuk mempertunangkan dirinya dengan putri Catarina, Mary.


== Catatan Kaki ==
== Catatan Kaki ==

Revisi per 12 Maret 2015 11.53

Katherine dari Aragon
Potret oleh Lucas Hornebolte
Permaisuri Inggris
Periode11 Juni 1509 – 23 Mei 1533
Penobatan24 Juni 1509
Kelahiran16 Desember 1485
Istana Uskup Agung, Alcalá de Henares, Spanyol
Kematian7 Januari 1536(1536-01-07) (umur 50)
Kastil Kimbolton, Cambridgeshire, Inggris
Pemakaman
PasanganArthur, Pangeran Wales
m. 1501; des. 1502
Henry VIII dari Inggris
m. 1509; dibatalkan 1533
Keturunan
diantara lainnya...
Henry dari Cornwall
Mary I dari Inggris
WangsaWangsa Trastámara
AyahFernando II dari Aragon
IbuIsabel dari Kastilia
AgamaKatolik Roma
Tanda tanganTanda tangan Katherine dari Aragon

Catarina dari Aragon (Kastilia: Catalina; 16 Desember 1485 – 7 Januari 1536) merupakan Ratu Inggris dari tahun 1509 sampai dengan 1533 sebagai istri pertama Raja Henry VIII; ia sebelumnya adalah Putri Wales sebagai istri Pangeran Arthur.

Putri Ratu Isabel dari Kastilia dan Raja Fernando II dari Aragon, Catarina hanya berusia tiga tahun ketika ia dijodohkan oleh Pangeran Arthur, calon ahli waris takhta Inggris. Mereka menikah pada tahun 1501, dan Arthur meninggal lima bulan kemudian. Pada tahun 1507, ia menjabat sebagai duta besar untuk istana Spanyol di Inggris, dan menjadi duta besar wanita yang pertama di dalam sejarah Eropa.[1] Catarina kemudian menikah dengan adik Arthur yang baru saja naik takhta, Henry VIII, pada tahun 1509. Selama enam bulan pada tahun 1513, ia bekerja sebagai bupati Inggris ketika Henry VIII berada di Perancis. Selama itu Inggris memenangkan Pertempuran Flodden, suatu peristiwa dimana Catarina memainkan sebuah peranan penting.[2]

Tahun 1525, Henry VIII tergila-gila dengan Anne Boleyn dan tidak bahagia didalam pernikahannya dengan Catarina yang tidak dapat menghasilkan seorang putra, mengabaikan putri mereka, calon Mary I dari Inggris, sebagai Pewaris dugaan pada saat tidak ada preseden yang ditetapkan untuk seorang wanita dimahkotai. Ia berupaya untuk membatalkan pernikahan mereka dan menggerakkan rantai peristiwa yang menyebabkan perpecahan Inggris dengan Gereja Katolik. Ketika Paus Klemens VII menolak untuk membatalkan pernikahan tersebut, Henry menantangnya dengan Akta Supremasi atas urusan-urusan agama. Pada tahun 1533 pernikahan mereka dinyatakan tidak sah dan Henry menikahi Anne didepan seorang pendeta di Inggris, tanpa mengacu kepada Paus. Catarina menolak untuk menerima Henry sebagai Kepala Supremasi Gereja Inggris dan menganggap dirinya istri raja dan ratu yang sah, yang banyak menarik simpati yang populer.[3] Meskipun demikian, ia hanya diakui sebagai janda Pangeran Wales oleh Henry. Setelah diusir dari istana, ia menghabiskan sisa hidupnya di Kastil Kimbolton dan meninggal disana pada tanggal 7 Januari 1536. Pengikut Inggris Catarina memandang tinggi dirinya dan kematiannya membuat rakyat Inggris sangat berkabung.[4]

Sebuah buku yang kontroversial The Education of Christian Women oleh Juan Luis Vives, yang mengisahkan bahwa wanita memiliki hak untuk pendidikan, yang didedikasikan untuk dirinya. Begitulah citra Catarina dimata rakyat yang bahkan musuhnya, Thomas Cromwell, mengungkapkan tentang dirinya, "Jika bukan karena jenis kelaminnya, ia dapat menantang semua pahlawan sejarah."[5] Ia berhasil mengampuni hidup para pemberontak yang terlibat didalam III Hari Mei demi keluarga mereka.[6] Catarina juga memenangkan kekaguman besar dengan memulai program ekstensif untuk membantu rakyat yang miskin.[7][6] Ia merupakan pelindung Humanisme Renaisans dan sahabat dari sarjana-sarjana hebat Desiderius Erasmus dan Thomas More.[7]

Awal Kehidupan

Potret oleh Juan de Flandes yang diduga adalah Catarina ketika berusia sebelas tahun. Ia mirip dengan saudarinya Juana la Loca.
Potret saudari Catarina Juana la Loca, oleh Juan de Flandes

Catarina dilahirkan di istana Uskup Agung di Alcalá de Henares di dekat Madrid, di suatu malam pada tanggal 16 Desember 1485. Ia merupakan putri bungsu Raja Fernando II dari Aragon dan Ratu Isabel dari Kastilia.[8] Catarina berpostur pendek [9]dengan rambut panjang berwarna merah, emiliki mata besar yang berwarna biru, berparas bundar dan berkulit pucat [10] Ia menuruni pihak keluarga ibundanya, yang berasal dari istana keluarga Inggris; nenek buyutnya Catherine dari Lancaster, dari siapa namanya berasal, dan nenek moyangnya Felipa de Lencastre yang merupakan putri John dari Gaunt dan cucu perempuan Edward III dari Inggris. Yang menjadikannya sepupu ketiga ayah mertuanya, Henry VII dari Inggris,[11] dan sepupu keempat ibu mertuanya Elizabeth dari York.

Catarina dididik oleh Alessandro Geraldini, yang merupakan seorang juru tulis Ordo Suci. Ia belajar Aritmatika, kanon dan hukum perdata, sastra klasik, silsilah dan lambang sejarah, filsafat, agama, dan teologi. Ia memiliki pendidikan agama yang kuat dan mengembangkan sebuah kepercayaan yang akan memainkan peranan utama di kemudian hari. [12] Ia belajar berbicara, membaca dan menulis didalam bahasa Spanyol dan Latin, dan berbicara bahasa Perancis dan Yunani. Ia juga diajarkan keterampilan didalam negeri, seperti memasak, menari, menggambar, menenun dan merenda dengan cara yang baik, menyulam dan menjahit.[13] Tokoh Erasmus kemudian menyatakan bahwa Catarina "mencintai sastra yang bagus ia pernah belajar dengan sukses sejak kecil".[14]

Diusianya yang dini, Catarina dianggap sebagai istri yang ideal untuk Arthur, Pangeran Wales, ahli waris takhta Inggris, karena ia memiliki keturunan Inggris yang berasal dari ibundanya. Yang berarti, Catarina memiliki hak sah yang kuat atas takhta Inggris daripada Raja Henry VII sendiri melalui kedua istri pertama John dari Gaunt: Blanche dari Lancaster and Constanza dari Kastilia (1354-1394). Sebaliknya, Henry VII merupakan keturunan Gaunt dari pernikahan ketiganya dengan Katherine Swynford, yang anak-anaknya lahir diluar nikah dan hanya dilegitimasikan setelah kematian Constanza dan pernikahan John dengan Katherine. Keturunan John dan Katherine, sementara dilegitimasi, dilarang dari segala warisan takhta Inggris, sebuah striktur yang diabaikan didalam generasi berikutnya. Karena keturunan Henry merupakan anak haram yang dilarang menjadi ahli waris takhta Inggris, monarki Tudor tidak diterima oleh semua kerajaan Eropa. Pada saat itu, wangsa Trastámara merupakan wangsa yang paling bergengsi di Eropa,[11] karena aturan monarki Katolik, sehingga aliansi dari Catarina dan Arthur memvalidasi Wangsa Tudor dimata royalti Eropa dan juga memperkuat hak Tudor ke takhta Inggris melalui Catarina yang keturunan Aragon. Hal ini juga akan memberikan hak bertakhta yang tak terbantahkan kepada ahli waris laki-laki. Keduanya menikah dengan perwalian pada tanggal 19 Mei 1499 dan berlangsung dengan bahasa Latin sampai Arthur berusia lima belas tahun, ketika diputuskan bahwa mereka cukup dewasa untuk menikah.[15] Ketika Catarina dari Aragon bepergian ke London ia membawa sekelompok pejabat Afrika dengannya, termasuk salah satunya diidentifikasikan sebagai pemain trumpet John Blanke.[16] Mereka adalah warga negara Afrika pertama yang tercatat tiba di London pada saat itu, dan dianggap sebagai hamba-hamba yang mewah. Mereka menimbulkan kesan yang besar tentang putri dan kekuasaan keluarganya.[17]

Sebagai istri dan janda Arthur

Arthur pada saat sekitar pernikahannya tahun 1501
Potret seorang putri yang diduga adalah Catarina, pada sekitar tahun 1502, oleh Michael Sittow, pada awal abad ke-16. Musium Kunsthistorisches, Wina.[18][19]

Pasangan itu bertemu pada tanggal 4 November 1501 di Dogmersfield, Hampshire. Tidak banyak yang diketahui mengenai kesan pertama mereka satu sama lain, namun Arthur pernah menulis kepada mertuanya bahwa ia akan menjadi "seorang suami yang baik" dan memberitahukan orangtuanya bahwa ia akan sangat bahagia untuk "melihat paras calon istrinya yang cantik". Pasangan itu berkorespondensi didalam bahasa Latin, namun tidak dapat saling mengerti karena mereka belajar pengucapan yang berbeda.[20] Sepuluh hari kemudian, pada tanggal 14 November 1501, mereka melangsungkan pernikahan di Katedral Kuno Santo Paulus.[11] Mas kawin sebesar 200,000 koruna disetujui dan setengahnya dibayar tak lama setelah upacara pernikahan.[21]

Setelah menikah, Arthur dikirim ke Kastil Ludlow di perbatasan Wales untuk memimpin Konsili Wales dan Perbatasan, seperti tugasnya sebagai Pangeran Wales beserta istrinya yang menemaninya. Pasangan itu tinggal di Castle Lodge, Ludlow. Beberapa bulan kemudian, mereka jatuh sakit, kemungkinan sweating sickness yang melanda kota tersebut. Arthur meninggal pada tanggal 2 April 1502 dan Catarina sembuh dari sakitnya dan menjadi janda.[22]

Pada titik ini, Henry VII menghadapi tantangan menghindari kewajiban untuk mengembalikan mas kawinnya, yang setengahnya belum ia terima, kepada ayahandanya. Untuk menyelesaikan maslaah tersebut, disepakati bahwa Catarina akan menikah dengan putra kedua Henry VII, Henry, Adipati York, yang berusia lima tahun lebih muda darinya. Namun atas kematian ibunda Catarina, berarti bahwa "nilai"nya di pasar pernikahan menurun. Kastilia merupakan sebuah kerajaan yang jauh lebih besar daripada Aragon, dan kerajaan tersebut diwariskan kepada saudari Catarina yang sakit mental, Juana la Loca. Berpura-pura menunda pernikahan sampai Henry berusia cukup dewasa, namun Henry VII menunda pernikahan itu terlalu lama dan menimbulkan keraguan jika pernikahan itu akan benar-benar dilangsungkan. Ia hidup sebagai tahanan rumah di Istana Durham di London.[23] Beberapa surat yang ditulis kepada ayahandanya tentang keluhannya mengenai perlakuan. Didalam surat-surat tersebut ia menuliskan bahwa "Saya memilih apa yang saya percayai, dan tidak mengatakan apa-apa. Karena saya tidak sesederhana seperti yang saya mungkin tampak." Ia memiliki sedikit uang dan berjuang untuk bertahan, karena ia harus menyokong pelayan-pelayannya dan juga dirinya sendiri. Pada tahun 1507 ia bekerja sebagai duta besar Spanyol di Inggris, ia menjadi seorang duta besar wanita pertama di dalam sejarah Eropa. [1] Dan Henry VII beserta pejabat-pejabatnya beranggapan bahwa ia dapat dengan mudah dimanipulasi, Catarina membuktikan bahwa anggapan mereka itu tidak benar.[1]

Menikah dengan saudara Arthur tergantung pada dispensasi Paus karena hukum kanon melarang pria untuk menikahi janda saudaranya. Catarina bersaksi bahwa pernikahannya dengan Arthur tidak pernah benar-benar terwujud, yang juga sesuai dengan hukum kanon, bahwa sebuah pernikahan tidak berlaku jika tidak disempurnakan.[24][25]

Ratu Inggris (1509–1533)

Ukiran kayu dari abad ke-16 pemahkotaan Henry VIII dari Inggris dan Catarina d'Aragón yang menunjukkan lencana heraldik mereka, Tudor Merah Jambu dan Delima Granada

Pernikahan

Pernikahan Catarina dilangsungkan pada tanggal 11 Juni 1509,[26] tujuh tahun setelah kematian Pangeran Arthur. Ia menikah dengan Henry VIII, yang baru saja naik takhta, didalam sebuah upacara pribadi di Gereja Greenwich. Ia berusia dua puluh tiga tahun dan raja yang beranjak delapan belas tahun.[27][26]

Pemahkotaan

Pada hari Sabtu tanggal 23 Juni, prosesi tradisional malam penobatan untuk Westminster disambut dengan antusias dan kerumunan besar. Seperti kebiasaan, pasangan akan menghabiskan malam sebelum pemahkotaan mereka di Menara London. Pada hari Minggu di pertengahan musim panas, 24 Juni 1509, Henry VIII dan Catarina diurapi dan dimahkotai bersama oleh Uskup Agung Canterbury di sebuah upacara yang megah di Westminster Abbey. Penobatan tersebut diikuti oleh perjamuan di Westminster Hall. Banyak Ksatria yang dilantik didalam upacara penoabtan itu.[26] Pada bulan berikutnya, banyak acara-acara sosial yang diselenggarakan oleh Ratu yang baru kepada publik Inggris. Ia membuat kesan yang baik dan diterima dengan baik oleh masyarakat Inggris.[22]

Kehamilan dan Keturunan

Pada tanggal 31 Januari 1510, Catarina melahirkan secara prematur seorang putri yang lahir mati. Seorang putra, Henry dari Cornwall lahir pada Hari Raya Tahun Baru 1511. Pada tanggal 22 Februari 1511 pangeran kecil itu tiba-tiba meninggal dan penyebab kematiannya tidak tercatat. Tahun 1513, Catarina kembali hamil,[28] namun ia kembali keguguran ketika Henry kembali dari Perancis. Bayinya kemungkinan lahir prematur atau meninggal tak lama setelah dilahiran. Pada bulan Desember 1514, ia kembali memiliki seorang bayi laki-laki, Pangeran Henry yang lahir mati. Pada tanggal 18 Februari 1516, Catarina melahirkan seorang bayi perempuan.[29] Bayi itu diberi nama Mary dan dibaptis tiga hari kemudian dengan sebuah upacara yang besar di Gereja Observant Friars. Tahun 1518, Catarina kembali hamil untuk yang terakhir kalinya. Ia melahirkan seorang putri pada tanggal 10 November, namun bayi itu hanya hidup selama beberapa jam saja atau selama seminggu. Catarina hamil setidaknya sebanyak enam kali.[30]

Catarina menyaksikan Henry yang sedang bertanding tombak di atas kudanya yang mengenakan blazon berinisial huruf 'K' untuk menghormatinya yang telah melahirkan seorang putra.
Nama Lahir Meninggal Catatan
Putri yang tidak bernama
31 Januari 1510[31]
Lahir mati.
Henry dari Cornwall 1 Januari 1511 22 Februari 1511 Hidup 52 hari.
Henry dari Cornwall
Oktober 1513
Lahir mati atau hidup selama beberapa jam.
Henry dari Cornwall
Desember 1514
Hidup selama beberapa jam.
Mary I, Ratu Inggris 18 Februari 1516 17 November 1558 Satu-satunya yang selamat.
Putri yang tidak bernama 10 November 1518 17 November 1518 Hidup selama tujuh hari.

Pengaruh

Potret Henry VIII oleh Hans Holbein Muda skt. 1540

Pada tanggal 11 Juni 1513, Henry melantik Catarina sebagai Bupati Gubernur Inggris ketika ia pergi ke Perancis untuk kampanye militernya.[32] Ketika Louis d'Orléans, Adipati Longueville ditawan di Thérouanne, Henry mengirimnya untuk tinggal di rumah tangga Catarina. Ia menulis kepada Wolsey bahwa ia dan konsilinya memilih sang Adipati untuk tinggal di Menara London karena rakyat Skotlandia "sekarang menjadi begitu sibuk".[33] Perang dengan Skotlandia menyibukkan rakyatnya, dan ia menjadi "sangat sibuk dengan membuat spanduk dan lencana" di Istana Richmond. Rakyat Skotlandia menyerang pada tanggal 3 September ia memerintahkan Thomas Lovell untuk angkat senjata di kabupaten midland.[34]

Catarina berkendara ke utara dengan baju besinya untuk mengendalikan pasukan, meskipun ia sedang hamil besar pada saat itu. (Ia melahirkan seorang putra yang lahir mati pada sekitar bulan Oktober.) Pidatonya yang bagus dilaporkan oleh sejarawan Peter Martyr d'Anghiera di Valladolid dalam dua minggu.[35] Meskipun buletin Italia menyatakan bahwa ia berada sejauh 100 mil dari London ketika berita kemenangan di Pertempuran Flodden sampai ditelinganya, ia berada didekat Buckingham.[36] Dari Woburn Abbey ia mengirim surat kepada Henry bersama dengan sebuah cabikan mantel berdarah Raja James IV dari Skotlandia, yang tewas di medan perang, untuk digunakan Henry sebagai banner di pengepungan Tournai.[37]

Dedikasi beragama Catarina meningkat saat ia berusia lanjut, begitu juga minatnya di bidang akademik. Ia terus memperluas pengetahuan dan memberikan pelatihan kepada putrinya. Pendidikan di kalangan perempuan menjadi modis, yang sebagian terjadi karena pengaruh Catarina. Ia juga menyumbangkan uang dalam jumlah yang besar ke beberapa perguruan tinggi. Namun Henry yang masih dianggap sebagai pewaris laki-laki yang penting. Wangsa Tudor yang baru dan legitimasinya masih diuji.[38] Sebuah perang sipil yang panjang (1135–54) diperjuangkan terakhir kali oleh seorang wanita, (Matilda dari Inggris), menjadi ahli waris takhta. Bencana perang sipil masih segar didalam kenangan hidup dari Perang Mawar.[39]

Tahun 1520, keponakan Catarina Karl V[40] melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris, dan ia mendesak Henry memasuki aliansi dengan Karl daripada dengan Perancis. Segera setelah kepergiannya, ia menemani Henry ke Perancis untuk merayakan kunjungan yang diselenggarakan oleh François I, yang disebut Camp du Drap d'Or. Dalam waktu dua tahun, perang diumumkan melawan Perancis dan Kaisar sekali lagi diterima di Inggris, dimana rencana untuk mempertunangkan dirinya dengan putri Catarina, Mary.

Catatan Kaki

  1. ^ a b c Weir 1991, hlm. 59.
  2. ^ Catherine of Aragon, Queen of England.
  3. ^ Catherine of Aragon (1485–1536).
  4. ^ Lehman 2011, hlm. 295.
  5. ^ Chapuys 1533, hlm. 737.
  6. ^ a b Deutscher & Bietenholz 1987, hlm. 283.
  7. ^ a b Catherine of Aragon Biography.
  8. ^ Lehman 2011, hlm. 283.
  9. ^ Fraser 1992, hlm. 24.
  10. ^ Weir 1991, hlm. 15.
  11. ^ a b c Lehman 2011, hlm. 284.
  12. ^ Fraser 1992, hlm. 12.
  13. ^ Weir 1991, hlm. 20.
  14. ^ Dowling 1986, hlm. 17.
  15. ^ Sanders & Low 1910, hlm. 235.
  16. ^ John Blanke.
  17. ^ Goodwin 2008, hlm. 166.
  18. ^ "KHM Bilddatenbank — KHM Bilddatenbank". Bilddatenbank.khm.at. Diakses tanggal 16 September 2013. 
  19. ^ "KHM Bilddatenbank — KHM Bilddatenbank". Bilddatenbank.khm.at. Diakses tanggal 16 September 2013. 
  20. ^ Fraser 1992, hlm. 25.
  21. ^ "Catherine of Aragon Timeline". Historyonthenet.com. 15 October 2010. Diakses tanggal 16 September 2013. 
  22. ^ a b Lehman 2011, hlm. 285.
  23. ^ Williams 1971, hlm. 15.
  24. ^ Weir 1991, hlm. 34.
  25. ^ Lehman 2011, hlm. 290.
  26. ^ a b c Lehman 2011, hlm. 287.
  27. ^ Eagles 2002, hlm. 194.
  28. ^ Rymer 1741, hlm. 48.
  29. ^ Eagles 2002, hlm. 195.
  30. ^ Lehman 2011, hlm. 288.
  31. ^ "Catherine of Aragon". Britannica. 
  32. ^ Rymer, Thomas, ed., Foedera, vol. 13 (1712), p. 370, Catherine was appointed "Rectrix" and "Gubernatrix" of England.
  33. ^ Ellis 1846, hlm. 152-154.
  34. ^ Rymer 1741, hlm. 49.
  35. ^ Letters & Papers vol. 1 (1920), no. 2299: Catherine was issued with banners at Richmond on 8 September, Letters & Papers, vol.1 (1920), no.2243
  36. ^ Letters & Papers Henry VIII vol. 1 (1920) no. 2278: Calendar State Papers Venice, vol.2, no. 340: Hall, Edward, Chronicle, (1809), 564.
  37. ^ Ellis 1846, hlm. 82-84, 88-89.
  38. ^ Lehman 2011, hlm. 288-289.
  39. ^ Wilkinson 2009, hlm. 70.
  40. ^ Lehman 2011, hlm. 291.

Sumber

Sumber Buku

  • Weir, Alison (1991). The Six Wives of Henry VIII. Grove press. ISBN 0-8021-3683-4. 
  • Rymer, Thomas ed. Foedera, vol.6 part 1, Hague (1741). letter to the treasurer John Heron. 
  • Lehman, H. Eugene (2011). Lives of England's Reigning and Consort Queens. AuthorHouse Publishing. ISBN 978-1-4634-3057-3. 
  • Thomas B. Deutscher, Peter G. Bietenholz (1987). Contemporaries of Erasmus. University of Toronto Press. ISBN 978-0-8020-2575-3. 
  • Wilkinson, Josephine (2009). Mary Boleyn: the True Story of Henry VIII's Favourite Mistress. Amberley Publishing. ISBN 0-300-07158-2. 
  • Sigman, Mitchell (2011). Steal This Sound. Hal Leonard. ISBN 978-1-4234-9281-8. 
  • Goodwin, Stefan (2008). Africa in Europe: Antiquity into the Age of Global Exploration. Lexington Books. ISBN 978-0-7391-1726-2. 
  • Warnicke, Retha (1991). The Rise and Fall of Anne Boleyn. Cambridge University Press. ISBN 0-521-40677-3. 
  • Ellis, Henry, ed. (1846). Original Letters Illustrative of English History, 3rd Series, vol.1. Richard Bentley. 
  • Frederick Sanders, Sir Sidney Low (1910). The dictionary of English history. 
  • Fraser, Antonia (1992). The Wives of Henry VIII. Vintage. ISBN 0-679-73001-X. 
  • Strickland, Agnes. Lives of the queens of England: from the Norman conquest, Volume 2. 
  • Lacey, Robert (1972). The Life and Times of Henry VIII. Book Club Associates. 
  • Chapuys, Eustace (Imperial Ambassador) (1533). Calendar of State Papers, Spanish IV. 
  • Froude, James Anthony (1891). The Divorce of Catherine of Aragon. NEW YORK, CHARLES SCRIBNER'S SONS. 
  • Maclagan, Michael (1999). Line of Succession: Heraldry of the Royal Families of Europe. Little, Brown & Co. 
  • Haigh, Christopher (1993). English Reformations. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-822162-3. 
  • Rees, Fran (2006). William Tyndale: Bible Translator And Martyr. Compass Point Books. ISBN 978-0-7565-1599-7. 
  • Dowling, Maria (1986). Humanism in the Age of Henry VIII. Other. ISBN 978-0-7099-0864-7. 
  • Scarisbrick, J. J (1997). Yale English Monarchs - Henry VIII. Yale University Press. ISBN 978-0-300-07158-0. 
  • Lofts, Norah (1979). Anne Boleyn. ISBN 0-698-11005-6. 
  • Brecht, Martin (1994). Martin Luther: shaping and defining the Reformation, 1521–1532. Fortress Press. ISBN 978-0-8006-2814-7. 
  • Brigden, Susan (2000). New Worlds, Lost Worlds The Rule of the Tudors, 1485–1603. Penguin (Non-Classics). ISBN 0-14-200125-2. 
  • Morris, T. A (1998). Europe and England in the Sixteenth Century. Routledge. ISBN 978-0-415-15041-5. 
  • Morton, Henry Vollam (1955). A stranger in Spain. Methuen. ISBN 978-0-413-52200-9. 
  • Eagles, Robin (2002). The Rough Guide History of England. Rough Guides. ISBN 978-1-85828-799-7. 
  • Rex, Richard (2003). The Theology of John Fisher. Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-54115-2. 
  • Jestice, Phyllis G. (2004). Holy People of the World: A Cross-Cultural Encyclopedia, Volume 1. ABC-CLIO. ISBN 978-1-57607-355-1. 
  • Starkey, David (2003). Six Wives: The Queens of Henry VIII. ISBN 0-06-000550-5. 
  • Williams, Neville (1971). Henry VIII and His Court. Macmillan Pub Co. ISBN 978-0-02-629100-2. 
  • P.G. Bietenholz, Thomas B. Deutscher (2003). Contemporaries of Erasmus: A Biographical Register of the Renaissance and Reformation. University of Toronto Press. 
  • Ibn Khaldun, Viguer María Jesús (1900). The Mediterranean in the 14th century : rise and fall of Empires. The Order of the Sash: From Alfonso XI to the House of Trastamara. 

Sumber Internet

Bibliografi

Pranala Luar

Referensi

Katherine dari Aragon
Lahir: 16 Desember 1485 Meninggal: 7 Januari 1536
Inggris
Lowong
Terakhir dijabat oleh
Elizabeth dari York
Permaisuri Inggris
Nyonya Irlandia

11 Juni 1509 – 23 Mei 1533
Lowong
Selanjutnya dijabat oleh
Anne Boleyn