Walikukun: Perbedaan antara revisi
JThorneBOT (bicara | kontrib) k clean up, replaced: Eudicots → Eudikotil, Rosids → Rosidae, Angiosperms → Angiospermae |
k +ref, pics |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{taxobox |
{{taxobox |
||
|name = Walikukun |
|name = Walikukun |
||
| image = |
| image = Schout ovat 130112-33396 ngw.JPG |
||
| image_width = 250px |
| image_width = 250px |
||
| image_caption = Walikukun, ''Schoutenia ovata''<br />dari [[ Kiyonten, Kasreman, Ngawi|Kiyonten]], [[Kasreman, Ngawi|Kasreman]], [[Ngawi]] |
|||
| image_caption = |
|||
|status = |
|status = |
||
|status_system = |
|status_system = |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
|species = '''''S. ovata''''' |
|species = '''''S. ovata''''' |
||
|binomial = ''Schoutenia ovata'' |
|binomial = ''Schoutenia ovata'' |
||
|binomial_authority = [[Korth.]]<ref>{{aut|[[Pieter Willem Korthals|Korthals, P.W.]]}} 1848. "Overzigt der Sterculiaceae en Buttneriaceae van de Nederlandsche Oost-Indische Bezittingen". ''Nederlandsch Kruidkundig Archief. Verslagen en Mededelingen der Nederlandsche Botanische Vereeniging.'' |
|||
|binomial_authority = [[Korth.]] |
|||
[http://biodiversitylibrary.org/item/106826#page/337/mode/1up Deel '''I'''(4): 313.] Leyden :S. en J. Luchtmans, 1846-1951</ref> |
|||
| synonyms = ''Schoutenia hypoleuca'' <small>Pierre</small><br />''Actinophora hypoleuca'' <small>(Pierre) O. Kuntze</small><br />''Actinophora fragrans'' <small>Wallich ex R.Br. </small> |
|||
| synonyms = |
|||
* ''Schoutenia hypoleuca'' <small>Pierre</small> |
|||
* ''Actinophora hypoleuca'' <small>(Pierre) O. Kuntze</small> |
|||
* ''Actinophora fragrans'' <small>Wallich ex R.Br. </small> |
|||
|}} |
|}} |
||
''Untuk nama kecamatan di [[Kabupaten Ngawi]], lihat [[Walikukun, Ngawi]]''. |
''Untuk nama kecamatan di [[Kabupaten Ngawi]], lihat [[Walikukun, Ngawi]]''. |
||
'''Walikukun''' (''Schoutenia ovata'' Korth.) adalah sejenis [[pohon]] kecil anggota [[familia|suku]] [[Tiliaceae]]. Pohon ini biasa ditemukan di [[hutan musim tropika|hutan-hutan tipe musiman]] yang tumbuh di [[Jawa]] dan pulau-pulau di sebelah timurnya. Sebutan lainnya di antaranya: ''harikukun'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]); ''lanji, walikukun'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]); ''kokon, walèkokon'' ([[bahasa Madura|Md.]])<ref name="heyne"/>. Juga,''daeng nieo, daeng samae, daeng saeng, popel thuge, East Indian wood, ach-sat''.<ref name="icraf">ICRAF Database: [http://www.worldagroforestrycentre.org/sea/products/AFDbases/WD/asps/DisplayDetail.asp?SpecID=3061 ''Schoutenia ovata'']</ref> |
'''Walikukun''' ('''''Schoutenia ovata''''' Korth.) adalah sejenis [[pohon]] kecil anggota [[familia|suku]] [[Tiliaceae]]. Pohon ini biasa ditemukan di [[hutan musim tropika|hutan-hutan tipe musiman]] yang tumbuh di [[Jawa]] dan pulau-pulau di sebelah timurnya. Sebutan lainnya di antaranya: ''harikukun'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]); ''lanji, walikukun'' ([[bahasa Jawa|Jw.]]); ''kokon, walèkokon'' ([[bahasa Madura|Md.]])<ref name="heyne"/>. Juga,''daeng nieo, daeng samae, daeng saeng, popel thuge, East Indian wood, ach-sat''.<ref name="icraf">ICRAF Database: [http://www.worldagroforestrycentre.org/sea/products/AFDbases/WD/asps/DisplayDetail.asp?SpecID=3061 ''Schoutenia ovata'']</ref> |
||
== Bioekologi ringkas == |
== Bioekologi ringkas == |
||
[[File:Schout ovat 130112-33394 ngw.JPG|thumb|left|180px|Semak walikukun]] |
|||
Walikukun berperawakan semak, perdu atau pohon kecil, bercabang mulai dari dekat tanah, dengan tinggi mencapai 25 [[meter|m]] dan gemang batang hingga 40–45 [[sentimeter|cm]], namun umumnya kurang daripada itu<ref name="heyne"/>. Daun-daunnya terletak berseling, bundar telur atau lonjong, 1–17 × 1–8 cm, dengan bagian sebelah ujung kadang-kadang berlekuk atau berbagi, berambut halus, hijau di atas dan coklat kemerahan di sebelah bawah. [[Bunga]]nya putih kekuningan, tersusun dalam tandan. Sementara [[buah]]nya kecil, sekitar 6 [[milimeter|mm]], berbiji tunggal.<ref name="lipi"/><ref>Threathened Species of The Northern Territory of Australia: [http://web.archive.org/web/20080903060521/http://www.nt.gov.au/nreta/wildlife/animals/threatened/pdf/plants/Schoutenia_ovata_VU.pdf ''Schoutenia ovata'']</ref> |
Walikukun berperawakan semak, perdu atau pohon kecil, bercabang mulai dari dekat tanah, dengan tinggi mencapai 25 [[meter|m]] dan gemang batang hingga 40–45 [[sentimeter|cm]], namun umumnya kurang daripada itu<ref name="heyne"/>. Daun-daunnya terletak berseling, bundar telur atau lonjong, 1–17 × 1–8 cm, dengan bagian sebelah ujung kadang-kadang berlekuk atau berbagi, berambut halus, hijau di atas dan coklat kemerahan di sebelah bawah. [[Bunga]]nya putih kekuningan, tersusun dalam tandan. Sementara [[buah]]nya kecil, sekitar 6 [[milimeter|mm]], berbiji tunggal.<ref name="lipi"/><ref>Threathened Species of The Northern Territory of Australia: [http://web.archive.org/web/20080903060521/http://www.nt.gov.au/nreta/wildlife/animals/threatened/pdf/plants/Schoutenia_ovata_VU.pdf ''Schoutenia ovata'']</ref> |
||
Tumbuh sampai ketinggian 900 m dpl., walikukun umumnya ditemukan di dataran rendah yang panas dan kering, di [[hutan gugur daun tropika|hutan-hutan gugur daun]], [[hutan jati]], [[sabana]] dan [[padang rumput]]. Kadang-kadang ditemukan di tanah yang berat dan kurang baik, yang becek secara periodik. Walikukun tahan terhadap naungan dan biasa tumbuh sebagai tajuk lapis kedua, sering ditemukan tumbuh menggerombol.<ref name="lipi">{{aut|Sastrapradja, S. dan R. Bimantoro 1980.}} ''Jenis Kayu Daerah Kering''. LBN LIPI |
Tumbuh sampai ketinggian 900 m dpl., walikukun umumnya ditemukan di dataran rendah yang panas dan kering, di [[hutan gugur daun tropika|hutan-hutan gugur daun]], [[hutan jati]], [[sabana]] dan [[padang rumput]]. Kadang-kadang ditemukan di tanah yang berat dan kurang baik, yang becek secara periodik. Walikukun tahan terhadap naungan dan biasa tumbuh sebagai tajuk lapis kedua, sering ditemukan tumbuh menggerombol.<ref name="lipi">{{aut|[[Setijati Sastrapradja|Sastrapradja, S.]] dan R. Bimantoro 1980.}} ''Jenis Kayu Daerah Kering''. Bogor :LBN LIPI. Hal. 78-79</ref> |
||
== Kegunaan == |
== Kegunaan == |
||
[[File:Schout ovat 130112-33401 ngw.JPG|thumb|left|180px|Batang]] |
|||
[[Kayu teras]]nya tergolong berat sampai sangat berat ([[berat jenis|B.J.]] 0,9–1,08; rata-rata 0,98<ref name="icraf"/>), keras, padat dan halus, serta tidak mudah patah. Berwarna coklat kemerahan seperti [[daging]] hingga coklat perang tua. Karena keuletannya yang amat baik, kayu walikukun banyak dipakai sebagai gandar kereta atau pedati, gagang perkakas dan lain-lain. Awet dan mudah dibelah, namun umumnya kayu ini sukar dikerjakan.<ref name="heyne">{{aut|Heyne, K. 1987.}} ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. '''3''': |
[[Kayu teras]]nya tergolong berat sampai sangat berat ([[berat jenis|B.J.]] 0,9–1,08; rata-rata 0,98<ref name="icraf"/>), keras, padat dan halus, serta tidak mudah patah. Berwarna coklat kemerahan seperti [[daging]] hingga coklat perang tua. Karena keuletannya yang amat baik, kayu walikukun banyak dipakai sebagai gandar kereta atau pedati, gagang perkakas dan lain-lain. Awet dan mudah dibelah, namun umumnya kayu ini sukar dikerjakan.<ref name="heyne">{{aut|Heyne, K. 1987.}} ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. '''3''': 1293. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. (versi berbahasa [[Belanda]] [http://archive.org/stream/denuttigeplanten03heyn#page/186/mode/2up -1917- '''III''': 187.])</ref> |
||
Walikukun dimanfaatkan pula [[kayu]]nya sebagai gagang [[tombak]], dan juga sebagai kayu bakar. Kulit kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengikat yang kasar. |
Walikukun dimanfaatkan pula [[kayu]]nya sebagai gagang [[tombak]], dan juga sebagai kayu bakar. Kulit kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengikat yang kasar. |
||
[[File:Schout ovat 130112-33403 ngw.JPG|thumb|left|180px|Daun dan pepagan]] |
|||
Pohon ini disebut-sebut dalam [[primbon]] Jawa berkhasiat melindungi rumah dari gangguan makhluk halus dengan cara ditanam di empat sudut [[pekarangan]]. |
Pohon ini disebut-sebut dalam [[primbon]] Jawa berkhasiat melindungi rumah dari gangguan makhluk halus dengan cara ditanam di empat sudut [[pekarangan]]. |
||
Baris 38: | Baris 45: | ||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
||
* [http://www.landmanager.org.au/management-guidelines-schoutenia-schoutenia-ovata Management Guidelines for Schoutenia ovata] |
* [http://www.landmanager.org.au/management-guidelines-schoutenia-schoutenia-ovata Management Guidelines for ''Schoutenia ovata''] |
||
[[Kategori:Tiliaceae]] |
[[Kategori:Tiliaceae]] |
||
Baris 44: | Baris 51: | ||
{{clear}} |
|||
{{tumbuhan-stub}} |
{{tumbuhan-stub}} |
Revisi per 4 April 2015 05.27
Walikukun | |
---|---|
Walikukun, Schoutenia ovata dari Kiyonten, Kasreman, Ngawi | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | S. ovata
|
Nama binomial | |
Schoutenia ovata | |
Sinonim | |
|
Untuk nama kecamatan di Kabupaten Ngawi, lihat Walikukun, Ngawi.
Walikukun (Schoutenia ovata Korth.) adalah sejenis pohon kecil anggota suku Tiliaceae. Pohon ini biasa ditemukan di hutan-hutan tipe musiman yang tumbuh di Jawa dan pulau-pulau di sebelah timurnya. Sebutan lainnya di antaranya: harikukun (Sd.); lanji, walikukun (Jw.); kokon, walèkokon (Md.)[2]. Juga,daeng nieo, daeng samae, daeng saeng, popel thuge, East Indian wood, ach-sat.[3]
Bioekologi ringkas
Walikukun berperawakan semak, perdu atau pohon kecil, bercabang mulai dari dekat tanah, dengan tinggi mencapai 25 m dan gemang batang hingga 40–45 cm, namun umumnya kurang daripada itu[2]. Daun-daunnya terletak berseling, bundar telur atau lonjong, 1–17 × 1–8 cm, dengan bagian sebelah ujung kadang-kadang berlekuk atau berbagi, berambut halus, hijau di atas dan coklat kemerahan di sebelah bawah. Bunganya putih kekuningan, tersusun dalam tandan. Sementara buahnya kecil, sekitar 6 mm, berbiji tunggal.[4][5]
Tumbuh sampai ketinggian 900 m dpl., walikukun umumnya ditemukan di dataran rendah yang panas dan kering, di hutan-hutan gugur daun, hutan jati, sabana dan padang rumput. Kadang-kadang ditemukan di tanah yang berat dan kurang baik, yang becek secara periodik. Walikukun tahan terhadap naungan dan biasa tumbuh sebagai tajuk lapis kedua, sering ditemukan tumbuh menggerombol.[4]
Kegunaan
Kayu terasnya tergolong berat sampai sangat berat (B.J. 0,9–1,08; rata-rata 0,98[3]), keras, padat dan halus, serta tidak mudah patah. Berwarna coklat kemerahan seperti daging hingga coklat perang tua. Karena keuletannya yang amat baik, kayu walikukun banyak dipakai sebagai gandar kereta atau pedati, gagang perkakas dan lain-lain. Awet dan mudah dibelah, namun umumnya kayu ini sukar dikerjakan.[2]
Walikukun dimanfaatkan pula kayunya sebagai gagang tombak, dan juga sebagai kayu bakar. Kulit kayunya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengikat yang kasar.
Pohon ini disebut-sebut dalam primbon Jawa berkhasiat melindungi rumah dari gangguan makhluk halus dengan cara ditanam di empat sudut pekarangan.
Catatan kaki
- ^ Korthals, P.W. 1848. "Overzigt der Sterculiaceae en Buttneriaceae van de Nederlandsche Oost-Indische Bezittingen". Nederlandsch Kruidkundig Archief. Verslagen en Mededelingen der Nederlandsche Botanische Vereeniging. Deel I(4): 313. Leyden :S. en J. Luchtmans, 1846-1951
- ^ a b c Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, jil. 3: 1293. Jakarta: Badan Litbang Kehutanan, Departemen Kehutanan. (versi berbahasa Belanda -1917- III: 187.)
- ^ a b ICRAF Database: Schoutenia ovata
- ^ a b Sastrapradja, S. dan R. Bimantoro 1980. Jenis Kayu Daerah Kering. Bogor :LBN LIPI. Hal. 78-79
- ^ Threathened Species of The Northern Territory of Australia: Schoutenia ovata
Pranala luar