Lompat ke isi

Xaverius Dotulong: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Borgx (bicara | kontrib)
k rv sebagian
Baris 1: Baris 1:
{{rapikan}}
Xaverius Dotulong adalah salah satu pemimpin dari suku [[Tonsea]] yang berkedudukan di Kema kini. Saat berkorespondensi dengan Gubernur Ternate Robertus Padtbrugge, Xaverius Dotulong menggunakan bahasa Melayu yang ternyata sudah banyak digunakan oleh pedagang-pedagang yang berdagang di wilayah nusantara. Xaverius Dotulong adalah anak dari Runtukahu Lumanauw yang tinggal di Kema dan merintis pembangunan tempat ini.
Xaverius Dotulong adalah salah satu pemimpin dari suku [[Tonsea]] yang berkedudukan di Kema kini. Saat berkorespondensi dengan Gubernur Ternate Robertus Padtbrugge, Xaverius Dotulong menggunakan bahasa Melayu yang ternyata sudah banyak digunakan oleh pedagang-pedagang yang berdagang di wilayah nusantara. Xaverius Dotulong adalah anak dari Runtukahu Lumanauw yang tinggal di Kema dan merintis pembangunan tempat ini.

'''Silsilah Dotulong dari Tonsea'''
'''Silsilah Dotulong dari Tonsea'''


Baris 34: Baris 36:
1829-1830
1829-1830
pangkat Groot-Majoor (Letkol) infanterie Nederlandsche Oost-Indie
pangkat Groot-Majoor (Letkol) infanterie Nederlandsche Oost-Indie


<gallery>
Berkas:Silsilah_Xaverius_Dotulong.jpg|Silsilah Xaverius Dotulong
</gallery>

<gallery>
Berkas:Majoor_Tololiu_HW_Dotulong.jpg|Majoor Tololiu H.W. Dotulong (1795-1888)
</gallery>


Groot-Majoor Tololiu Hermanus Willem Dotulong, lahir di Kema, 12 Januari 1795 dan meninggal di Sonder, 18 November 1888. Ia adalah cece dari Xaverius Dotulong, seorang sahabat Gubernur Maluku. Ia yang memimpin pasukan Tulungan dari keresidenan Manado membawahi 1241 orang pasukan yang menolong Belanda membasmi Perang Jawa (Perang Diponegoro). Pasukannyalah yang menangkap Pangeran Diponegoro (dari Kapitein Benjamin Thomas Tawalijn SIGAR asal Langowan).
Groot-Majoor Tololiu Hermanus Willem Dotulong, lahir di Kema, 12 Januari 1795 dan meninggal di Sonder, 18 November 1888. Ia adalah cece dari Xaverius Dotulong, seorang sahabat Gubernur Maluku. Ia yang memimpin pasukan Tulungan dari keresidenan Manado membawahi 1241 orang pasukan yang menolong Belanda membasmi Perang Jawa (Perang Diponegoro). Pasukannyalah yang menangkap Pangeran Diponegoro (dari Kapitein Benjamin Thomas Tawalijn SIGAR asal Langowan).

Revisi per 25 Agustus 2007 08.46

Xaverius Dotulong adalah salah satu pemimpin dari suku Tonsea yang berkedudukan di Kema kini. Saat berkorespondensi dengan Gubernur Ternate Robertus Padtbrugge, Xaverius Dotulong menggunakan bahasa Melayu yang ternyata sudah banyak digunakan oleh pedagang-pedagang yang berdagang di wilayah nusantara. Xaverius Dotulong adalah anak dari Runtukahu Lumanauw yang tinggal di Kema dan merintis pembangunan tempat ini.

Silsilah Dotulong dari Tonsea

                           We’enas 
                        Kepala Tonsea
                              |
                    |¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯|
             Wenas Kolano            Wenas Mainsiow
              (Inelewan)
            Kepala Tonsea
                  |
          |¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯|¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯|
  Wenas Lumanau    Lengkong Wuaya      Nelwan
          |                           Kepala Tonsea
          |                              |
Runtukahu Lumanau                    Tirajoh
          |                        Kepala Tonsea
          ¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯¯|
                   Xaverius Dotulong + Wongkol Tololiu      
                             Hukum Mayoor                                                   
                            Tonsea hingga 1771      
                                   |                                      
                     Rumondor Willem Dotulong + Wulan Elisabet Walewangko
                         Kapitein Kema        |                 
                                              |
                         Welong Gerard Willem Dotulong + Porongkahu Walewangko 
                         			       |  putri Mayoor Sonder Walewangko
                                                       |
                                 	Tololiu Herman Willem Dotulong
                   		                 (1795-1888)
                                       (Penguasa Walak/Distrik Sonder)
                                       Pemimpin pasukan Tulungan Minahasa
                                     menghadapi Perang Jawa (Perang Diponegoro)
                                                  1829-1830
                           pangkat Groot-Majoor (Letkol) infanterie Nederlandsche Oost-Indie


Groot-Majoor Tololiu Hermanus Willem Dotulong, lahir di Kema, 12 Januari 1795 dan meninggal di Sonder, 18 November 1888. Ia adalah cece dari Xaverius Dotulong, seorang sahabat Gubernur Maluku. Ia yang memimpin pasukan Tulungan dari keresidenan Manado membawahi 1241 orang pasukan yang menolong Belanda membasmi Perang Jawa (Perang Diponegoro). Pasukannyalah yang menangkap Pangeran Diponegoro (dari Kapitein Benjamin Thomas Tawalijn SIGAR asal Langowan).