Lompat ke isi

Bisu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 19 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q671776
Nuni helza (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
:''Artikel ini mengenai istilah [[kedokteran]]. Untuk istilah lainnya, lihat [[Bissu (disambiguasi)]]''
'''Bisu''', '''tunawicara''', atau '''gangguan bicara''' adalah ketidakmampuan seseorang untuk berbicara. Bisu disebabkan oleh gangguan pada organ-organ seperti [[tenggorokan]], [[pita suara]], [[paru-paru]], [[mulut]], [[lidah]], dsb. Bisu umumnya diasosiasikan dengan [[tuli]].



{{medis-stub}}
'''Bisu''', ''tunawicara'', atau ''gangguan bicara'' adalah ketidakmampuan seseorang untuk berbicara. Bisu disebabkan oleh gangguan pada organ-organ seperti [[tenggorokan]], [[pita suara]], [[paru-paru]], [[mulut]], [[lidah]], dan sebagainya. Bisu umumnya diasosiasikan dengan [[tuli]]. Bayi terlahir tuli dan bisu bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Bisa terjadi akibat faktor [[genetika]] (keturunan, perkawinan antar kerabat yang terlalu dekat, seperti antar sepupu kandung sehingga terjadi mutasi gen yang tidak wajar.<ref name="artikel">{{cite book|title=Penanganan Anak Tuna Rungu dan Tuna Wicara|author=MomDad&I|publisher=http://www.momdadi.com/berita-170-penanganan-anak-tuna-rungu-dan-tuna-wicara}}</ref> Selain itu, kurang atau tidak berfungsinya organ pendengaran, keterlambatan perkembangan bahasa, kerusakan pada [[sistem saraf]] dan struktur [[otot]], serta ketidakmampuan dalam kontrol gerak juga dapat mengakibatkan keterbatasan dalam berbicara.<ref name="Artikel">{{cite book|title=Kenali Tunawicara Lebih Jauh|author=Rafik Akbar|publisher=http://www.kartunet.or.id/kenali-tunawicara-lebih-jauh-1075/}}</ref> Penyebab lainnya adalah cacat ''[[intelektual]]'' dan ''[[autisme]]''. Seseorang dapat lahir bisu, atau menjadi bisu di kemudian hari karena cedera atau penyakit.<ref name="ARtikel">{{cite book|title=Aphonia|author=Revolvy|publisher=http://www.revolvy.com/main/index.php?s=Aphonia}}</ref>

Data dari Badan Kesehatan Dunia [[(WHO)]] menyebutkan bahwa satu dari seribu bayi yang lahir mengalami tuli (tuna rungu) dan bisu (tuna wicara) dan hampir 50 persen kondisi tuli dan bisu tersebut dialami oleh anak-anak karena faktor keturunan.<ref name="artikel"/> Namun adapun penyebab lainnya adalah karena trauma atau cidera pada daerah [[broca]] di bagian [[otak]].<ref name="ARTikel">{{cite book|title=Aphasia|author=The Free Dictonary|publisher= http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/Aphasia}}</ref>

Adapun karakteristik tunawicara antara lain:

a) Berbicara keras dan tidak jelas

b) Suka melihat gerak bibir atau gerak tubuh teman bicaranya

c) Telinga mengeluarkan cairan

d) Menggunakan alat bantu dengar

e) Bibir sumbing

f) Suka melakukan gerakan tubuh

g) Cenderung pendiam

h) Suara sengau

i) Cadel




==Referensi==
{{reflist}}


[[Kategori:Kecacatan]]
[[Kategori:Kecacatan]]

Revisi per 11 April 2015 05.57


Bisu, tunawicara, atau gangguan bicara adalah ketidakmampuan seseorang untuk berbicara. Bisu disebabkan oleh gangguan pada organ-organ seperti tenggorokan, pita suara, paru-paru, mulut, lidah, dan sebagainya. Bisu umumnya diasosiasikan dengan tuli. Bayi terlahir tuli dan bisu bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Bisa terjadi akibat faktor genetika (keturunan, perkawinan antar kerabat yang terlalu dekat, seperti antar sepupu kandung sehingga terjadi mutasi gen yang tidak wajar.[1] Selain itu, kurang atau tidak berfungsinya organ pendengaran, keterlambatan perkembangan bahasa, kerusakan pada sistem saraf dan struktur otot, serta ketidakmampuan dalam kontrol gerak juga dapat mengakibatkan keterbatasan dalam berbicara.[2] Penyebab lainnya adalah cacat intelektual dan autisme. Seseorang dapat lahir bisu, atau menjadi bisu di kemudian hari karena cedera atau penyakit.[3]

Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa satu dari seribu bayi yang lahir mengalami tuli (tuna rungu) dan bisu (tuna wicara) dan hampir 50 persen kondisi tuli dan bisu tersebut dialami oleh anak-anak karena faktor keturunan.[1] Namun adapun penyebab lainnya adalah karena trauma atau cidera pada daerah broca di bagian otak.[4]

Adapun karakteristik tunawicara antara lain:

a) Berbicara keras dan tidak jelas

b) Suka melihat gerak bibir atau gerak tubuh teman bicaranya

c) Telinga mengeluarkan cairan

d) Menggunakan alat bantu dengar

e) Bibir sumbing

f) Suka melakukan gerakan tubuh

g) Cenderung pendiam

h) Suara sengau

i) Cadel



Referensi

  1. ^ a b MomDad&I. Penanganan Anak Tuna Rungu dan Tuna Wicara. http://www.momdadi.com/berita-170-penanganan-anak-tuna-rungu-dan-tuna-wicara.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
  2. ^ Rafik Akbar. Kenali Tunawicara Lebih Jauh. http://www.kartunet.or.id/kenali-tunawicara-lebih-jauh-1075/.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
  3. ^ Revolvy. Aphonia. http://www.revolvy.com/main/index.php?s=Aphonia.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
  4. ^ The Free Dictonary. Aphasia. http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/Aphasia.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)