Lompat ke isi

Taman Nasional Gunung Rinjani: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
k +kat
Punkerstein (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{rapikan}}
{{rapikan}}
'''Taman Nasional Gunung Rinjani''' (TNGR) adalah salah satu ekosistem dengan tipe hutan hujan pegunungan dan savana yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
'''Taman Nasional [[Gunung Rinjani]]''' (TNGR) adalah salah satu [[ekosistem]] dengan tipe [[hutan]] [[hujan]] pegunungan dan [[savana]] yang terletak di [[Pulau Lombok]], [[Nusa Tenggara Barat]].
TNGR memiliki ragam flora antara lain; Jelatang (''Laportea Stimulans''), Dedurenan (''Aglaea Argentea''), Bayur (''Pterospermum Javanicum''), Beringin (''Ficus Benjamina''), Jambu-jambuan (''Syzygium sp'') Keruing (''Dipterocarpus Hasseltii''), Rerau (''D. Imbricatus), Cemara Gunung (''Casuarina Junghuniana'')Eidelweis (''Anaphalis Javanica'') dan beberapa macam anggrek hutan endemik yaitu ''Perisstylus Rinjaniensis'' dan ''P.Lombokensis''. Sementara ragam fauna yang dimiliki oleh TNGR adalah antara lain; Musang Rinjani (''Paradoxurus Hemaprhoditus Rinjanicus''), Rusa (Muntiacus Muntjak Nainggolani''), Lutung Budeng (''Trachypithecus Auratus Kohlbruggei''), Trenggiling (''Manis Javanicus''), burung Cikukua Tanduk (''Philemon Buceroides Neglectus''), Dawah Hutan (''Ducula Lacernulata Sasakensis''), Kepodang Kuduk Hitam (''Oriolus Chinensis Broderipii'') dan beberapa jenis reptilia ditambah sejumlah jenis ikan air tawar yang hidup di danau Segara Anak, antara lain; Mujair dan Karper.
TNGR memiliki ragam [[flora]] antara lain; [[Jelatang]] (''Laportea Stimulans''), [[Dedurenan]] (''Aglaea Argentea''), [[Bayur]] (''Pterospermum Javanicum''), [[Beringin]] (''Ficus Benjamina''), [[Jambu-jambuan]] (''Syzygium sp'') [[Keruing]] (''Dipterocarpus Hasseltii''), [[Rerau]] (''D. Imbricatus), [[Cemara Gunung]] (''Casuarina Junghuniana'')[[Eidelweis]] (''Anaphalis Javanica'') dan beberapa macam [[anggrek]] hutan endemik yaitu ''Perisstylus Rinjaniensis'' dan ''P.Lombokensis''. Sementara ragam [[fauna]] yang dimiliki oleh TNGR adalah antara lain; [[Musang Rinjani]] (''Paradoxurus Hemaprhoditus Rinjanicus''), [[Rusa]] (Muntiacus Muntjak Nainggolani''), [[Lutung Budeng]] (''Trachypithecus Auratus Kohlbruggei''), [[Trenggiling]] (''Manis Javanicus''), [[burung Cikukua Tanduk]] (''Philemon Buceroides Neglectus''), [[Dawah Hutan]] (''Ducula Lacernulata Sasakensis''), [[Kepodang Kuduk Hitam]] (''Oriolus Chinensis Broderipii'') dan beberapa jenis [[reptilia]] ditambah sejumlah jenis [[ikan air tawar]] yang hidup di [[danau Segara Anak]], antara lain; [[Mujair]] dan [[Karper]].


Pada kepundan pegunungan (2.800mdpl) terdapat kawah mati akibat letusan gunung Rinjani yang (diperkirakan terjadi pada jaman ''Plistosen'' <1,8 juta tahun yang lalu, ''BTNGR'') membentuk sebuah danau yang sangat luas (1.100hA)dengan pemandangan yang indah. Danau tersebut disebut Danau Segara Anak, dari bahasa Sasak kurang lebih berarti Laut Kecil. Cukup menggambarkan luas dari danau tersebut. Kedalaman air danau diperkirakan sekitar 160m - 230m. Suhu air danau beragam dari sisi lain ke sisi yang lain. Air danau ada yang berbau belerang yang sangat kuat sehingga mirip seperti ''moffet'' yang sangat berbahaya tapi adapula yang berbau seperti air pegunungan.
Pada [[kepundan]] pegunungan (2.800mdpl) terdapat [[kawah]] mati akibat letusan gunung Rinjani yang (diperkirakan terjadi pada jaman ''[[Plistosen]]'' <1,8 juta tahun yang lalu, ''BTNGR'') membentuk sebuah [[danau]] yang sangat luas (1.100hA)dengan pemandangan yang indah. Danau tersebut disebut Danau Segara Anak, dari bahasa [[Sasak]] kurang lebih berarti Laut Kecil. Cukup menggambarkan luas dari danau tersebut. Kedalaman air danau diperkirakan sekitar 160m - 230m. Suhu air danau beragam dari sisi lain ke sisi yang lain. Air danau ada yang berbau [[belerang]] yang sangat kuat sehingga mirip seperti ''[[moffet]]'' yang sangat berbahaya tapi adapula yang berbau seperti air pegunungan.
Di tengah danau Segara Anak muncul sebuah gunung baru yang disebut Gunung Baru Jari. Gunung Baru Jari ini dipercaya bertambah tinggi dalam setiap tahunnya.
Di tengah danau Segara Anak muncul sebuah gunung baru yang disebut [[Gunung Baru Jari]]. Gunung Baru Jari ini dipercaya bertambah tinggi dalam setiap tahunnya.


Gunung tertinggi kedua di Indonesia ini (3.726mdpl) adalah salah satu gunung di Indonesia yang menyimpan sejumlah misteri. Salah satu misteri terbesarnya adalah Dewi Anjani. Dewi Anjani konon adalah keturunan langsung Raja Selaparang hasil dari pernikahan sang Raja dengan mahkluk halus yang bermukim di gunung Rinjani ketika beliau memohon hujan untuk daerahnya karena kekeringan panjang yang melanda kerajaan Selaparang pada masa itu.
Gunung tertinggi kedua di Indonesia ini (3.726mdpl) adalah salah satu gunung di [[Indonesia]] yang menyimpan sejumlah misteri. Salah satu misteri terbesarnya adalah [[Dewi Anjani]]. Dewi Anjani konon adalah keturunan langsung [[Raja Selaparang]] hasil dari pernikahan sang Raja dengan mahkluk halus yang bermukim di gunung Rinjani ketika beliau memohon hujan untuk daerahnya karena kekeringan panjang yang melanda [[kerajaan Selaparang]] pada masa itu.
Karena itulah sampai saat ini masyarakat suku Sasak dan Hindu Dharma di pulau Lombok sering melakukan ritual ''Mulang Pekelem'' yaitu ritual memohon hujan kepada Dewi Anjani dengan memberikan sesembahan berupa lempengan emas yang berbentuk segala macam mahkluk air dengan cara ditenggelamkan ke danau Segara Anak.
Karena itulah sampai saat ini masyarakat [[suku Sasak]] dan [[Hindu Dharma]] di pulau Lombok sering melakukan ritual ''Mulang Pekelem'' yaitu ritual memohon hujan kepada Dewi Anjani dengan memberikan sesembahan berupa lempengan emas yang berbentuk segala macam mahkluk air dengan cara ditenggelamkan ke danau Segara Anak.


TNGR ditetapkan sebagai kawasan Taman Nasional melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.280/Kpts-II/1997 dengan luas 40.000hA walaupun dilapangan luasnya lebih dari 41,000hA.
TNGR ditetapkan sebagai kawasan Taman Nasional melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.280/Kpts-II/1997 dengan luas 40.000hA walaupun dilapangan luasnya lebih dari 41,000hA.

Revisi per 29 Agustus 2007 00.38

Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) adalah salah satu ekosistem dengan tipe hutan hujan pegunungan dan savana yang terletak di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. TNGR memiliki ragam flora antara lain; Jelatang (Laportea Stimulans), Dedurenan (Aglaea Argentea), Bayur (Pterospermum Javanicum), Beringin (Ficus Benjamina), Jambu-jambuan (Syzygium sp) Keruing (Dipterocarpus Hasseltii), Rerau (D. Imbricatus), Cemara Gunung (Casuarina Junghuniana)Eidelweis (Anaphalis Javanica) dan beberapa macam anggrek hutan endemik yaitu Perisstylus Rinjaniensis dan P.Lombokensis. Sementara ragam fauna yang dimiliki oleh TNGR adalah antara lain; Musang Rinjani (Paradoxurus Hemaprhoditus Rinjanicus), Rusa (Muntiacus Muntjak Nainggolani), Lutung Budeng (Trachypithecus Auratus Kohlbruggei), Trenggiling (Manis Javanicus), burung Cikukua Tanduk (Philemon Buceroides Neglectus), Dawah Hutan (Ducula Lacernulata Sasakensis), Kepodang Kuduk Hitam (Oriolus Chinensis Broderipii) dan beberapa jenis reptilia ditambah sejumlah jenis ikan air tawar yang hidup di danau Segara Anak, antara lain; Mujair dan Karper.

Pada kepundan pegunungan (2.800mdpl) terdapat kawah mati akibat letusan gunung Rinjani yang (diperkirakan terjadi pada jaman Plistosen <1,8 juta tahun yang lalu, BTNGR) membentuk sebuah danau yang sangat luas (1.100hA)dengan pemandangan yang indah. Danau tersebut disebut Danau Segara Anak, dari bahasa Sasak kurang lebih berarti Laut Kecil. Cukup menggambarkan luas dari danau tersebut. Kedalaman air danau diperkirakan sekitar 160m - 230m. Suhu air danau beragam dari sisi lain ke sisi yang lain. Air danau ada yang berbau belerang yang sangat kuat sehingga mirip seperti moffet yang sangat berbahaya tapi adapula yang berbau seperti air pegunungan. Di tengah danau Segara Anak muncul sebuah gunung baru yang disebut Gunung Baru Jari. Gunung Baru Jari ini dipercaya bertambah tinggi dalam setiap tahunnya.

Gunung tertinggi kedua di Indonesia ini (3.726mdpl) adalah salah satu gunung di Indonesia yang menyimpan sejumlah misteri. Salah satu misteri terbesarnya adalah Dewi Anjani. Dewi Anjani konon adalah keturunan langsung Raja Selaparang hasil dari pernikahan sang Raja dengan mahkluk halus yang bermukim di gunung Rinjani ketika beliau memohon hujan untuk daerahnya karena kekeringan panjang yang melanda kerajaan Selaparang pada masa itu. Karena itulah sampai saat ini masyarakat suku Sasak dan Hindu Dharma di pulau Lombok sering melakukan ritual Mulang Pekelem yaitu ritual memohon hujan kepada Dewi Anjani dengan memberikan sesembahan berupa lempengan emas yang berbentuk segala macam mahkluk air dengan cara ditenggelamkan ke danau Segara Anak.

TNGR ditetapkan sebagai kawasan Taman Nasional melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No.280/Kpts-II/1997 dengan luas 40.000hA walaupun dilapangan luasnya lebih dari 41,000hA.

Curah hujan rata - rata di kawasan ini adalah 2.000ml/tahun dengan letak ketinggian dari 550mdpl - 3.726mdpl.