Humus: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Membalikkan revisi 9215893 oleh 118.97.45.226 (bicara) |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Soil profile.jpg|thumb|Humus yang ditandai dengan huruf A, merupakan lapisan atas tanah yang subur dan kaya akan bahan organik]] |
|||
Haloooo I have a great way of the day |
|||
⚫ | '''Humus''' adalah [[tanah]] yang sangat subur terbentuk dari lapukan [[daun]] dan [[batang]] [[pohon]] di [[hutan hujan tropis]] yang lebat.<ref>[http://organisasi.org/jenis-macam-tanah-di-indonesia-humus-gambut-vulkanik-laterit-alluvial-pasir-dll Situs Org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia: jenis Tanah di Indonesia]<small> diakses 5 Mei 2010</small></ref> Humus dikenal sebagai sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengalami perombakan oleh organisme dalam tanah, berada dalam keadaan stabil, berwarna coklat kehitaman.{{cn|date=APril 2015}} Secara kimia, humus didefinisikan sebagai suatu kompleks organik [[makromolekular]] yang mengandung banyak kandungan seperti [[fenol]], [[asam karboksilat]], dan [[alifatik hidroksida]].<ref name="Kim">[http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_pangan/humus-material-organik-penyubur-tanah/ Situs Kimia Indonesia : Humus, Material Organik Penyubur Tanah, oleh Sinly Evan Putra]<small> diakses 6 Mei 2010</small></ref> |
||
⚫ | '''Humus''' adalah [[tanah]] yang sangat subur terbentuk dari lapukan [[daun]] dan [[batang]] [[pohon]] di [[hutan hujan tropis]] yang lebat.<ref>[http://organisasi.org/jenis-macam-tanah-di-indonesia-humus-gambut-vulkanik-laterit-alluvial-pasir-dll Situs Org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia: jenis Tanah di Indonesia]<small> diakses 5 Mei 2010</small></ref> Humus dikenal sebagai sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengalami perombakan oleh organisme dalam tanah, berada dalam keadaan stabil, berwarna coklat kehitaman. |
||
== Ciri-ciri == |
== Ciri-ciri == |
||
Humus biasanya berwarna gelap dan dijumpai terutama pada lapisan tanah atas sehingga tidak stabil terutama apabila terjadi perubahan regim [[suhu]], [[kelembapan]] dan [[aerasi]].<ref name="sit">[http://www.situshijau.co.id/tulisan.php?act=detail&id=41&id_kolom=2 Situs Hijau: Bahan Organik] <small> diakses 6 Mei 2010</small></ref> Humus bersifat [[koloidal]] seperti liat tetapi [[amorfous]], [[luas permukaan]] dan [[daya jerap]] jauh melebihi liat dengan kapasitas tukar [[kation]] 150-300 me/100 g, liat hanya 8-100 me/100 g.<ref> [http://lestarimandiri.org/id/pupuk-organik/92-pupuk-organik/156-bahan-organik.html Situs Lestari Mandiri: Pupuk Organik] <small> diakses 6 Mei 2010</small></ref> |
Humus biasanya berwarna gelap dan dijumpai terutama pada lapisan tanah atas sehingga tidak stabil terutama apabila terjadi perubahan regim [[suhu]], [[kelembapan]] dan [[aerasi]].<ref name="sit">[http://www.situshijau.co.id/tulisan.php?act=detail&id=41&id_kolom=2 Situs Hijau: Bahan Organik] <small> diakses 6 Mei 2010</small></ref> Humus bersifat [[koloidal]] seperti liat tetapi [[amorfous]], [[luas permukaan]] dan [[daya jerap]] jauh melebihi liat dengan kapasitas tukar [[kation]] 150-300 me/100 g, liat hanya 8-100 me/100 g.<ref> [http://lestarimandiri.org/id/pupuk-organik/92-pupuk-organik/156-bahan-organik.html Situs Lestari Mandiri: Pupuk Organik] <small> diakses 6 Mei 2010</small></ref> |
Revisi per 15 April 2015 14.00
Humus adalah tanah yang sangat subur terbentuk dari lapukan daun dan batang pohon di hutan hujan tropis yang lebat.[1] Humus dikenal sebagai sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang mengalami perombakan oleh organisme dalam tanah, berada dalam keadaan stabil, berwarna coklat kehitaman.[butuh rujukan] Secara kimia, humus didefinisikan sebagai suatu kompleks organik makromolekular yang mengandung banyak kandungan seperti fenol, asam karboksilat, dan alifatik hidroksida.[2]
Ciri-ciri
Humus biasanya berwarna gelap dan dijumpai terutama pada lapisan tanah atas sehingga tidak stabil terutama apabila terjadi perubahan regim suhu, kelembapan dan aerasi.[3] Humus bersifat koloidal seperti liat tetapi amorfous, luas permukaan dan daya jerap jauh melebihi liat dengan kapasitas tukar kation 150-300 me/100 g, liat hanya 8-100 me/100 g.[4] Humus mempunyai kemampuan meningkatkan unsur hara tersedia seperti Ca, Mg, dan K, humus juga merupakan sumber energi jasad mikro serta memberikan warna gelap pada tanah. [3]
Manfaat humus
Humus memiliki kontribusi terbesar terhadap kebertahanan dan kesuburan tanah. [3]Humus merupakan sumber makanan bagi tanaman dan akan berperan baik bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah.[5] Senyawa humus juga berperan dengan sangat memuaskan terutama dalam pengikatan bahan kimia toksik dalam tanah dan air.[5] Selain itu humus dapat meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, membantu dalam menahan pupuk anorganik larut-air, mencegah penggerusan tanah, menaikan aerasi tanah, dan juga dapat menaikkan fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik toksik.[3] Dengan demikian sudah selayaknya pupuk-pupuk organik yang kaya akan humus ini menggantikan peran dari pupuk-pupuk sintesis dalam menjaga kualitas tanah.[2]
Referensi
- ^ Situs Org Komunitas & Perpustakaan Online Indonesia: jenis Tanah di Indonesia diakses 5 Mei 2010
- ^ a b Situs Kimia Indonesia : Humus, Material Organik Penyubur Tanah, oleh Sinly Evan Putra diakses 6 Mei 2010
- ^ a b c d Situs Hijau: Bahan Organik diakses 6 Mei 2010
- ^ Situs Lestari Mandiri: Pupuk Organik diakses 6 Mei 2010
- ^ a b (en) Situs Planet neutral: Soil Health: Organic Matter and Humus diakses 7 Mei 2010