Universitas Al-Azhar: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Penulisbaru (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Penulisbaru (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
ِAl-Azhar sebelumnya adalah majid yang dibangun pada masa [[Dinasti Fathimiyyah]]. Sekarang ini Al-Azhar sudah menjadi yayasan terbesar di [[Mesir]] yang berumur lebih dari seribu tahun. |
ِAl-Azhar sebelumnya adalah majid yang dibangun pada masa [[Dinasti Fathimiyyah]]. Sekarang ini Al-Azhar sudah menjadi yayasan terbesar di [[Mesir]] yang berumur lebih dari seribu tahun. |
||
Banyak mahasiswa [[Indonesia]] yang menuntut ilmu agama di sana. Jumlahnya sekarang sekitar 4000 orang mahasiswa dan mahasiswi. Selain sistem belajar yang ketat, juga diwajibkan untuk menghapalkan [[Al-Qur`an]] sesuai jenjang pendidikannya. |
Banyak mahasiswa [[Indonesia]] yang menuntut ilmu agama di sana. Jumlahnya sekarang sekitar 4000 orang mahasiswa dan mahasiswi. Selain sistem belajar yang ketat, juga diwajibkan untuk menghapalkan [[Al-Qur`an]] sesuai jenjang pendidikannya. |
||
Para alumnus Al-Azhar sudah banyak yang sukses di Indonesia. Seperti Dr. [[Satori]] (Ketua [[IKADI]]), Dr. [[Alwi |
Para alumnus Al-Azhar sudah banyak yang sukses di Indonesia. Seperti Dr. [[Satori]] (Ketua [[IKADI]]), Dr. Quraisy Syihab (Pakar Ilmu Tafsir), Abdurrahman Wahid (mantan Presiden) Dr. [[Alwi Shihab]] (mantan Menteri Dalam Negeri), Dr. [[Samiun Jazuli]], Abduh Zulfidar Akaha, Lc (penulis buku Siapa Teroris Siapa Khawarij), dll. |
Revisi per 4 September 2007 08.17
ِAl-Azhar sebelumnya adalah majid yang dibangun pada masa Dinasti Fathimiyyah. Sekarang ini Al-Azhar sudah menjadi yayasan terbesar di Mesir yang berumur lebih dari seribu tahun. Banyak mahasiswa Indonesia yang menuntut ilmu agama di sana. Jumlahnya sekarang sekitar 4000 orang mahasiswa dan mahasiswi. Selain sistem belajar yang ketat, juga diwajibkan untuk menghapalkan Al-Qur`an sesuai jenjang pendidikannya. Para alumnus Al-Azhar sudah banyak yang sukses di Indonesia. Seperti Dr. Satori (Ketua IKADI), Dr. Quraisy Syihab (Pakar Ilmu Tafsir), Abdurrahman Wahid (mantan Presiden) Dr. Alwi Shihab (mantan Menteri Dalam Negeri), Dr. Samiun Jazuli, Abduh Zulfidar Akaha, Lc (penulis buku Siapa Teroris Siapa Khawarij), dll.