Teluknaga, Teluknaga, Tangerang: Perbedaan antara revisi
←Membuat halaman berisi '{{desa | nama = Teluknaga | peta = | provinsi = Banten | dati2 = Kabupaten | nama dati2 = Tangerang | kecamatan = Teluknaga | kode pos = 15510 | luas = ... km² | pen...' Tag: |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
{{Teluknaga, Tangerang}} |
{{Teluknaga, Tangerang}} |
||
{{kelurahan-stub}} |
{{kelurahan-stub}} |
||
Teluknaga berasal dari kata Teluk dan naga (yang merupakan kependekan dari perahu naga), di namakan Teluknaga karena Teluknaga merupakan pintu masuk para pendatang asal Tiongkok Cina, yang datang ke nusantara untuk berdagang. Para pendatang dari negeri Tiongkok itu masuk lewat Teluk yang kemudian terus masuk melalui kali cisadane yang telah mengalami perubahan aliran akibat di bangunnya bendungan. Yang sekarang menjadi pembatas antara kecamatan Teluknaga dan Pakuhaji. ciri khas yang di bawa oleh pendatang Cina adalah perahu - perahu naga mereka yang biasa masuk dan melewati aliran sungai Cisadane ini.Teluknaga merupakan nama suatu kecamatan yang bertempat di Kabupaten Tangerang yang memiliki garis pantai. di Teluknaga terdapat sebuah Tanjung, yang dinamakan sebagai Tanjung Pasir. dari Tanjung Pasir inilah kita bisa menempuh perjalanan hanya sekitar 30 menit untuk mencapai pulau untung jawa. berbeda dengan ketika kita pergi kepulau untung jawa melalui Ancol (Jakarta), disamping biaya transportasi juga lebih mahal, waktu yang di tempuh pun relatif lebih lama. kita bisa kepulau untung jawa dengan menyewa angkutan perahu yg biasa di gunakan penduduk di kecamatan teluknaga maupun penduduk kepulauan seribu untuk keperluan mereka sehari - hari.Teluknaga berbatasan dengan kecamatan kosambi sebelah timur yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, dan sebelah barat berbataasan dengan kecamatan paku haji serta utaranya berbatasan laut dengan kepulauan seribu (DKI jakarta). karena letaknya yang dekat dengan Jakarta, sekitar 15 menit untuk sampai ke jakarta barat, dan seharusnya itu bisa memberikan peluang investasi bagi kecamatan ini.Di daerah kecamatan teluknaga ini ada sebuah cerita rakyat, tentang perjuangan seorang jagoan daerah tersebut yang di kenal syeh Al- Ayubi, atau si ayub dari teluknaga yang berjuang membela kaum tertindas yang di lakukan oleh para penjajah. Pada sekitar tahun 70-an si ayub ini pernah dibuatkan film untuk mengenang perjuangannya. Di daerah ini pula berkembang tarian tradisional perpaduan antara kesenian Betawi dan Cina yang kita kenal dengan tari Cokek. Tari cokek sendiri pada awal mulanya merupakan tari – tarian untuk menghibur para saudagar cina di saat melakukan pesta – pesta perkawinan atau hanya sekedar mencari kesenangan para pria hidung belang. Namun lambat laun akhirnya berkembang menjadi sebuah kesenian asli yang perlu di jaga dan patut untuk di lestarikan, dan pada akhirnya di pelajari oleh generasi – generasi muda di wilayah tangerang dan sekitarnya sebagai warisan budaya. Namun walaupun tarian ini akhirnya berkembang sebagai bentuk kesenian tari, tetapi di beberapa tempat di daerah ini, masih bisa di jumpai tari cokek sebagai hiburan bagi para keturanan Tionghoa, yang masih belum berubah dari kebiasaan aslinya.Teluknaga merupakan kecamatan dengan keadaan masyarakat yang plural, yang menjunjung tinggi nilai – nilai kebersamaan dan keagamaan. Di samping itu pola kehidupan masyarakatnya yang beraneka ragam bolehlah dijuluki miniaturnya tangerang, di mana di situ ada orang yang kuat dalam menjalankan ibadah Keagamaannya. Namun juga ada tempat prospitusi yang merupakan salah satu bentuk penyakit sosial yang belum bisa ditemui cara penyelesaiannya. Bahkan pada beberapa tahun silam, daerah ini di gegerkan dengan di tangkapnya mr.A yang di duga sebagai pemilik 1 ton sabu – sabu yang di tangkap di wilayah Kcamatan Teluknaga tepatnya di desa Tegalangus yang merupakan tempat tinggal terpidana kasus narkoba tersebut. Dalam hal pendidikan pun adalah amat berpariasi, dari mulai buta huruf hingga pasca sarjana. Dengan wilayahnya yang dekat dengan Ibukota Negara dan juga dekat dengan bandara Internasional Soekarno-hatta. Daerah yang satu ini memiliki potensi sebagai penunjang Kota Jakarta. Letaknya yang strategis, juga 90 % (persen) wilayahnya bebas banjir, hal ini karena daerah ini memiliki area persawahan dan daerah resapan air yang cukup luas. Dalam hal ini pemerintah Kabupaten Tangerang seharusnya mempersiapkan pembangunan daerah ini dengan sangat matang dan terencana. Jika tidak maka akan berdampak pada kualitas lingkungan, yang bisa berakibat justru Teluknaga yang selama ini 90 % (persen) daerahnya bebas banjir, malah mungkin akan bernasib sama dengan jakarta. Karena pembangunan yang tidak teratur itu justru menimbulkan semakin berkurangnya daerah resapan air. Maka oleh karena itu haruslah ada upaya yang maksimal dari pejabat terkait agar tidak sembarangan dalam melakukan pembangunan, dan harus tetap menjaga keseimbangan alam agar bisa tetap di nikmati oleh generasi selanjutnya. |
Revisi per 6 Mei 2015 14.16
Teluknaga | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Banten | ||||
Kabupaten | Tangerang | ||||
Kecamatan | Teluknaga | ||||
Kode pos | 15510 | ||||
Kode Kemendagri | 36.03.13.2001 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Teluknaga adalah ibukota kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia.
Teluknaga berasal dari kata Teluk dan naga (yang merupakan kependekan dari perahu naga), di namakan Teluknaga karena Teluknaga merupakan pintu masuk para pendatang asal Tiongkok Cina, yang datang ke nusantara untuk berdagang. Para pendatang dari negeri Tiongkok itu masuk lewat Teluk yang kemudian terus masuk melalui kali cisadane yang telah mengalami perubahan aliran akibat di bangunnya bendungan. Yang sekarang menjadi pembatas antara kecamatan Teluknaga dan Pakuhaji. ciri khas yang di bawa oleh pendatang Cina adalah perahu - perahu naga mereka yang biasa masuk dan melewati aliran sungai Cisadane ini.Teluknaga merupakan nama suatu kecamatan yang bertempat di Kabupaten Tangerang yang memiliki garis pantai. di Teluknaga terdapat sebuah Tanjung, yang dinamakan sebagai Tanjung Pasir. dari Tanjung Pasir inilah kita bisa menempuh perjalanan hanya sekitar 30 menit untuk mencapai pulau untung jawa. berbeda dengan ketika kita pergi kepulau untung jawa melalui Ancol (Jakarta), disamping biaya transportasi juga lebih mahal, waktu yang di tempuh pun relatif lebih lama. kita bisa kepulau untung jawa dengan menyewa angkutan perahu yg biasa di gunakan penduduk di kecamatan teluknaga maupun penduduk kepulauan seribu untuk keperluan mereka sehari - hari.Teluknaga berbatasan dengan kecamatan kosambi sebelah timur yang berbatasan langsung dengan DKI Jakarta, dan sebelah barat berbataasan dengan kecamatan paku haji serta utaranya berbatasan laut dengan kepulauan seribu (DKI jakarta). karena letaknya yang dekat dengan Jakarta, sekitar 15 menit untuk sampai ke jakarta barat, dan seharusnya itu bisa memberikan peluang investasi bagi kecamatan ini.Di daerah kecamatan teluknaga ini ada sebuah cerita rakyat, tentang perjuangan seorang jagoan daerah tersebut yang di kenal syeh Al- Ayubi, atau si ayub dari teluknaga yang berjuang membela kaum tertindas yang di lakukan oleh para penjajah. Pada sekitar tahun 70-an si ayub ini pernah dibuatkan film untuk mengenang perjuangannya. Di daerah ini pula berkembang tarian tradisional perpaduan antara kesenian Betawi dan Cina yang kita kenal dengan tari Cokek. Tari cokek sendiri pada awal mulanya merupakan tari – tarian untuk menghibur para saudagar cina di saat melakukan pesta – pesta perkawinan atau hanya sekedar mencari kesenangan para pria hidung belang. Namun lambat laun akhirnya berkembang menjadi sebuah kesenian asli yang perlu di jaga dan patut untuk di lestarikan, dan pada akhirnya di pelajari oleh generasi – generasi muda di wilayah tangerang dan sekitarnya sebagai warisan budaya. Namun walaupun tarian ini akhirnya berkembang sebagai bentuk kesenian tari, tetapi di beberapa tempat di daerah ini, masih bisa di jumpai tari cokek sebagai hiburan bagi para keturanan Tionghoa, yang masih belum berubah dari kebiasaan aslinya.Teluknaga merupakan kecamatan dengan keadaan masyarakat yang plural, yang menjunjung tinggi nilai – nilai kebersamaan dan keagamaan. Di samping itu pola kehidupan masyarakatnya yang beraneka ragam bolehlah dijuluki miniaturnya tangerang, di mana di situ ada orang yang kuat dalam menjalankan ibadah Keagamaannya. Namun juga ada tempat prospitusi yang merupakan salah satu bentuk penyakit sosial yang belum bisa ditemui cara penyelesaiannya. Bahkan pada beberapa tahun silam, daerah ini di gegerkan dengan di tangkapnya mr.A yang di duga sebagai pemilik 1 ton sabu – sabu yang di tangkap di wilayah Kcamatan Teluknaga tepatnya di desa Tegalangus yang merupakan tempat tinggal terpidana kasus narkoba tersebut. Dalam hal pendidikan pun adalah amat berpariasi, dari mulai buta huruf hingga pasca sarjana. Dengan wilayahnya yang dekat dengan Ibukota Negara dan juga dekat dengan bandara Internasional Soekarno-hatta. Daerah yang satu ini memiliki potensi sebagai penunjang Kota Jakarta. Letaknya yang strategis, juga 90 % (persen) wilayahnya bebas banjir, hal ini karena daerah ini memiliki area persawahan dan daerah resapan air yang cukup luas. Dalam hal ini pemerintah Kabupaten Tangerang seharusnya mempersiapkan pembangunan daerah ini dengan sangat matang dan terencana. Jika tidak maka akan berdampak pada kualitas lingkungan, yang bisa berakibat justru Teluknaga yang selama ini 90 % (persen) daerahnya bebas banjir, malah mungkin akan bernasib sama dengan jakarta. Karena pembangunan yang tidak teratur itu justru menimbulkan semakin berkurangnya daerah resapan air. Maka oleh karena itu haruslah ada upaya yang maksimal dari pejabat terkait agar tidak sembarangan dalam melakukan pembangunan, dan harus tetap menjaga keseimbangan alam agar bisa tetap di nikmati oleh generasi selanjutnya.