Affandi (militer): Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 2: | Baris 2: | ||
|honorific-prefix = <small>[[Doktorandus|Drs.]] [[Haji (gelar)|H.]]</small> |
|honorific-prefix = <small>[[Doktorandus|Drs.]] [[Haji (gelar)|H.]]</small> |
||
|name = Affandi |
|name = Affandi |
||
|honorific-suffix = M.Si |
|honorific-suffix = <small>M.Si</small> |
||
|image = Afandi-15thregentofJombang.JPG |
|image = Afandi-15thregentofJombang.JPG |
||
|imagesize = 150px |
|imagesize = 150px |
Revisi per 20 Mei 2015 08.31
Affandi M.Si | |
---|---|
[[Bupati Jombang]] 15 | |
Masa jabatan 1998 – 2003 | |
Presiden | Soeharto BJ Habibie Abdurrahman Wahid Megawati Soekarnoputri |
Gubernur | Basofi Sudirman Imam Utomo |
Sunting kotak info • L • B |
Drs. H. Affandi, M.Si adalah Bupati Jombang yang menjabat pada periode 1998-2003. Ia dikenal sebagai bupati yang religius.
Menjadi Bupati
Mengingat Kabupaten Jombang sebagai kota santri yang memiliki lebih dari seratus pondok pesantren besar kecil, Affandi memberikan warna kepemimpinannya dengan segala hal yang bercirikan keislaman. Upaya itu ditempuh dengan menerapkan manajemen islami dan hubungan kerja menurut konsep Agama Islam. Antara lain dengan anjuran pemakaian jilbab bagi karyawati di lingkup Pemkab dan selalu menebar salam ketika pertemuan. Untuk meneguhkan rasa syukur sebagai hamba Allah, maka ia selalu mengajak hadirin di setiap acara yang ia hadiri untuk mengawali acara dengan mengucapkan tiga kali kalimat hamdalah.
Salah satu bentuk terobosan di masa kepemimpinan Bupati Affandi adalah pemaksimalan peran dan fungsi Badan Amil Zakat Kabupaten. Bahkan mendorong organisasi serupa di masyarakat untuk memajukan ekonomi umat melalui pengelolaan zakat secara amanah dan profesional. Maka sejak saat itu ada program pengentasan kemiskinan dan beasiswa bagi anak yang orangtuanya tidak mampu dari dana zakat, infaq, dan shodaqoh kaum muslimin. Semenjak di bawah kepemimpinan Bupati Affandi, majelis-majelis pengajian dan istighotsah terus digalakkan. Antara lain yang dijadikan agenda rutin setiap hari Jumat pagi di lingkup pemerintah Kabupaten Jombang. Begitulah semangatnya menerjemahkan konsep-konsep kepemimpinan islami sampai-sampai bedug masjid pun ditempatkan di sebuah sudut Pendopo Kabupaten, seolah bersanding mesra dengan gamelan yang dipajang di sisi lain ruang yang sama.
Setelah memimpin Jombang selama lima tahun, akhirnya ia purna tugas sebagai Bupati Jombang. Rasa kehilangan yang mendalam dialami oleh para koleganya, termasuk para kepala dinas. Maka untuk memberi kesan dan penghormatan kepada pengayom Jombang ini, dilakukan prosesi kirab boyongan dari Pendopo Kabupaten Jombang ke rumahnya di dekat Embong Miring, Desa Denanyar, Kecamatan Jombang. Prosesi tersebut menggunakan rombongan dokar dan becak yang sudah disiapkan sebelumnya.
Referensi
Didahului oleh: Suwoto Adiwibowo |
Bupati Jombang 1998 - 2003 |
Diteruskan oleh: Suyanto |