Waduk Klebut: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 23: | Baris 23: | ||
}} |
}} |
||
[[Berkas:Waduk Klebut Bangsri Jepara.jpg|thumb|200px|Pengunjung Waduk Klebut]] |
|||
'''Waduk Klebut''' merupakan sebuah waduk bersejarah yang terdapat di Desa [[Jerukwangi, Bangsri, Jepara|Jerukwangi]] Kecamatan [[Bangsri, Jepara|Bangsri]] Kabupaten [[Jepara]]. |
'''Waduk Klebut''' merupakan sebuah waduk bersejarah yang terdapat di Desa [[Jerukwangi, Bangsri, Jepara|Jerukwangi]] Kecamatan [[Bangsri, Jepara|Bangsri]] Kabupaten [[Jepara]]. |
||
Revisi per 21 Mei 2015 03.11
Waduk Klebut | |
---|---|
Koordinat | 6°42′S 110°55′E / 6.700°S 110.917°E |
Jenis perairan | Waduk |
Wilayah tangkapan air | - km2 (- mi²) |
Terletak di negara | Indonesia |
Panjang maksimal | - kilometer (- mi) |
Lebar maksimal | -kilometer (- mi) |
Area permukaan | -km2 (- mi²) |
Kedalaman rata-rata | -meter (- kaki) |
Kedalaman maksimal | -meter (- kaki) |
Volume air | -km3 (- mi³) |
Keliling1 | -kilometer (- mi) |
Ketinggian permukaan | -meter (- kaki) |
Kepulauan | Jawa |
Permukiman | Jepara |
1 Perkiraan. |
Waduk Klebut merupakan sebuah waduk bersejarah yang terdapat di Desa Jerukwangi Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara.
Etimologi
Daerah pengairan atau irigasi tersebut dinamakan Klebut. Dahulu desa Jerukwangi adalah hutan yang lebat jauh dari pemukiman. Dulunya masih saat zaman Kerajaan Majapahit, daerah tersebut di jajah oleh penjajah Belanda pada zaman mata uang masih cen, mener, godem, slaka tahun 1936.
Sejarah
Karena lamanya penjajah Belanda[1] menjajah daerah Jeruk wangi, penjajah Belanda menemukan sungai dan dibuatkannya irigasi itu. Setelah Belanda pergi dari daerah Jeruk wangi di jajah lagi oleh penjajah Jepang kira-kira tahun 1942 dan Klebut ditemukan dan digunakan oleh orang Jepang. Setelah Belanda dan Jepang pergi dari desa Jeruk wangi, tanah di daerah tersebut tidak ada pemiliknya atau tidak ada yang mengakui dan daerah itu diakui oleh orang Jambu Sekuro dan sekarang jadi desa Jeruk Wangi. Desa Jeruk wangi mempunyai tiga dukuh yaitu dukuh Krajan, Poring, dan Seminding yang dipisahkan sungai antar sungai.
Tujuan
Pada zaman penjajahan Belanda terdapat pembuatan waduk. Sungai dari sumber mata air pegunungan daerah Sinatah Muria yang mengalir sampai desa Bondo. Pembuatan waduk tersebut bertujuan untuk pengairan atau irigasi untuk mengairi persawahan desa Jeruk wangi sampai desa Bondo. Kini daerah Klebut menjadi irigasi yang sangat membantu desa Jeruk wangi dan desa Bondo. Dahulu Klebut sangat bagus karena ada yang merawat. Lama kelamaan, tahun berganti tahun pasti ada kerusakan yang menjadikan Klebut tidak seindah dulu, “Apabila Klebut ada yang mengurus dan dijadikan tempat wisata pasti desa Jeruk wangi terkenal oleh orang banyak,” harap Mbah Marnoto.