Lompat ke isi

Pos Kota: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pratama26 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6: Baris 6:
| type = [[Surat kabar]] harian
| type = [[Surat kabar]] harian
| format = [[Lembar lebar]]
| format = [[Lembar lebar]]
| owners = PT.Media Antarkota Jaya
| owners = PT. Media Antarkota Jaya
| founder = [[Harmoko]], Jahja Surjawinata, Tahar S. Abiyasa, Pansa Tampubolon
| founder = [[Harmoko]], Jahja Surjawinata, Tahar S. Abiyasa, Pansa Tampubolon
| publisher =
| publisher =

Revisi per 1 Juni 2015 03.59

Pos Kota
Berkas:Pos kota.jpg
Halaman depan Pos Kota tanggal 20 Mei 2007
TipeSurat kabar harian
FormatLembar lebar
PemilikPT. Media Antarkota Jaya
PendiriHarmoko, Jahja Surjawinata, Tahar S. Abiyasa, Pansa Tampubolon
Didirikan15 April 1970 (1970-04-15)
BahasaIndonesia
PusatJakarta
Situs webwww.poskotanews.com

Pos Kota adalah surat kabar harian yang diterbitkan di Jakarta dengan target pembaca kalangan menengah ke bawah.[1] Umumnya berisi berita-berita lokal, kriminalitas, masyarakat, olahraga, dan selebriti. Pos Kota memiliki tiras surat kabar harian tertinggi di Indonesia dengan 600.000 eksemplar per hari.[2].

Sejarah

Pos Kota didirikan oleh mantan Menteri Penerangan era Orde Baru, Harmoko dan beberapa mitranya, diantaranya Jahja Surjawinata, Tahar S. Abiyasa, dan Pansa Tampubolon.[1]

Sebelum meluncurkan Pos Kota, Harmoko membuat survei di beberapa tempat di Jakarta, seperti Tanjung Priok, Jatinegara, Tanah Abang, dan Senen. Hasil survei tersebut, dia menemukan bahwa masyarakat menginginkan berita yang menyangkut persoalan riil di kehidupan sehari-hari mereka. Oleh karena itu, isi berita Pos Kota berkisar tentang kriminalitas, hukum, seksualitas, serta olahraga. Pos Kota diterbitkan pertama kali pada 15 April 1970 dengan 3.500 eksemplar dan mendapat sambutan yang baik hingga beberapa bulan berikutnya berkembang menjadi 30.000-60.000 eksemplar per bulan.[3]

Perkembangan

Pada tahun 1999, Pos Kota menerbitkan koran versi digital (Pos Kota Online) dan mulai menargetkan sektor bisnis sebagai pangsa pasarnya. Dalam perkembangannya, Pos Kota ikut menampilkan isu-isu politik di dalam beritanya. Salah satu ciri khas dari koran ini adalah tata letak (tampilan) yang dibuat mencolok dan tidak beraturan. Pada Mei-Juni 2005, Majalan Cakram menerbitkan hasil survei Nielsen Media Research yang menempatkan Pos Kota sebagai koran paling laris di Indonesia, dengan tiras 600.000 eksemplar dan 2.551 pembaca sehingga mengalahkan harian Kompas.[3]

Rujukan

  1. ^ a b Ensiklopedi Jakarta: Pos Kota Jakarta.go.id - Portal resmi provinsi DKI Jakarta. Diakses pada 1 Januari 2013.
  2. ^ Harian Independen Terpopuler Ibukota
  3. ^ a b Etnografi Sejarah Koran Kuning (2) Pos Kota: Sang Pemula, Etnohistori. Lukman Solihin. 14 Agustus 2011.

Pranala luar